Dua Kali Jatuh Menewaskan 346 Penumpang dan Awak, FAA Sebut Boeing 737 Max 8 Layak Terbang

Dua Kali Jatuh Menewaskan 346 Penumpang dan Awak, FAA Sebut Boeing 737 Max 8 layak terbang

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/Boeing Mediaroom
B737 MAX 8 Ethiopian Airlines 

Dua Kali Jatuh Menewaskan 346 Penumpang dan Awak, FAA Sebut Boeing 737 Max 8 layak terbang

POS-KUPANG.COM | WASHINGTON DC - Otorita penerbangan sipil federal AS ( FAA ) menegaskan kepada maskapai-maskapai yang menggunakan Boeing 737 Max 8 bahwa pesawat itu layak terbang meski dua kali jatuh dalam enam bulan.

Pada Minggu (10/3/2019) sebuah Boeing 737 Max 8 milik maskapai Ethiopian Airlines jurusan Addis Ababa-Nairobi jatuh enam menit setelah lepas landas menewaskan 157 orang penumpang dan awak.

Putusan Terhadap Eni Maulani Saragih Berkekuatan Hukum Tetap, KPK Tidak Ajukan Banding

Sebelumnya, pesawat serupa milik masakapai Lion Air jatuh di perairan Karawang beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menewaskan 189 orang penumpang dan awaknya.

Usai dua tragedi dalam jarak berdekatan itu, komunitas penerbangan menyerukan agar pesawat tersebut "dikandangkan" sambil menunggu hasil investigasi.

Hari Ini Idrus Marham Diberi Kesempatan Memberi Keterangan Seluas-luasnya Kepada Hakim

Namun, pada Senin (11/3/2019) malam, FAA menerbitkan sebuah notifikasi kelayakan terbang yang menegaskan Boeing 737 Max 8 layak terbang.

"Notifikasi ini memberikan infiormasi kepada komunitas internasional bahwa kami memberikan jawaban untuk seluruh komnunitas," kata Ketua FAA Dan Elwell.

Sebelum notifikasi ini terbit, China, Indonesia, dan Ethiopian memutuskan untuk melarang maskapai menerbangkan pesawat itu. Namun, sejumlah maskapai lain tetap menerbangkan Boeing 737 Max 8 setelah perusahaan pembuatnya menyatakan pesawat tersebut aman dan laik terbang.

Di saat yang sama, pasca-tragedi Ethiopian Airlines, saham Boeing anjlok hingga 12,9 persen.

Sementara itu, Menteri Transportasi Amerika Serikat Elaine Chao mengatakan, FAA harus mengambil tindakan cepat dan tepat jika kecacatan ditemukan di Boeing 737 Max 8.

Hal senada disampaikan Paul Hudson, presiden FlyerRights.org sekaligus anggota Komite Penasihat Pembuat Aturan Penerbangan FAA.

"Sikap menunggu yang diperlihatkan FAA amat membahayakan nyawa sekaligus reputasi keamanan dari industri penerbangan AS," kata Hudson.

Pesawat milik Ethiopian Airlines jatuh di kota Bishoflu, 60 kilometer dari ibu kota Addis Ababa.

Sejauh ini penyebab tragedi itu belum jelas, tetapi pilot disebut sempat melaporkan adanya masalah dan meminta izin kembali ke bandara Addis Ababa.

Tim investigasi telah menemukan kedua kotak hitam pesawat itu tetapi butuh waktu sebelum bisa dipublikasikan. Jarak pandang saat itu dikatakan baik tetapi situs FlightRadar24 mengabarkan, kecepatan jelajah vertikal pesawat itu tidak stabil saat lepas landas.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved