Pulau Bali dan Jawa Tak Boleh Menyatu, PUID Bali Lakukan Hal Unik Ini

Pulau Bali dan Jawa tak boleh menyatu, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, mengubah design (re-design) Jawa Bali Crossing (JBC).

KOMPAS.com
Logo PLN 

“Masalahnya sekarang beban konsumsi di Bali Januari 2019 menjadi yang tertinggi di Indonesia, yakni 14,43 persen. Tahun 2016 di Bali sempat tinggi pertumbuhan konsumsi energi di Bali sempat 11 persen. Kemudian 2017 turun minus, karena pelanggan besar mulai melakukan penghematan pada peralatan listriknya. Pada 2018 kembali naik 4,8 persen dan awal tahun 2019 melonjak tajam,” sebutnya.

Ini menunjukkan, kata dia, geliat ekonomi di Bali mulai bergairah dan isu force majeur erupsi Gunung Agung mulai menghilang.

“Kalau ini terus terjadi maka prediksi kami bahwa Bali 2021 akan bermasalah,” katanya.

Pemadaman bergilir dilakukan, alasannya karena pembangkit besar di Bali masih di Gilimanuk.

Saat jadwal pemeliharaan, dan pembangkit di Gilimanuk keluar maka Bali kehilangan daya 125 MW non BBM.

“Ini pun kami sedang membicarakan akan memberikan insentif diskon tarif kepada pelanggan besar, agar mau keluar saat beban puncak. Kami sedang ajukan skema ke PLN pusat dan mudah-mudahan Maret ini sudah disetujui. Lalu kami sosialisasikan dengan mengundang pelanggan besar kami,” jelasnya.

Sehingga pelanggan umum tidak perlu padam saat daya tak mampu nantinya.

Pelanggan besar ini seperti pelanggan hotel, yang diharapkan keluar dari pukul 18.00 hingga 22.00 dengan kompensasi diskon tarif.

“Pelanggan besar ini bisa pakai genset,” tambahnya.

Adanya penolakan JBC selama ini, juga menghilangkan sumber pendanaan dari Bank ADB. Untuk itu, setelah re-design selesai semester I-2019, maka pada semester II-2019 PLN menyusun dokumen lelang dan 2020 diharapkan lelang bisa terlaksana sekaligus mencari pendanaan.

“Ya kalau memang dari luar tidak ada, terpaksa menggunakan anggaran PLN sekitar Rp 4-5 triliun,” sebutnya. Walau demikian, PLN tetap berharap mendapatkan pendanaan mudah dengan bunga murah. (*)
 

 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved