Pulau Bali dan Jawa Tak Boleh Menyatu, PUID Bali Lakukan Hal Unik Ini
Pulau Bali dan Jawa tak boleh menyatu, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, mengubah design (re-design) Jawa Bali Crossing (JBC).
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Namun tenaga surya ini, hanya membantu PLN siang hari.
Sembari menunggu JBC terealisasi, pihaknya akan melakukan antisipasi.
Salah satunya memindahkan mobile power plan di Lombok ke Bali, sehingga ada tambahan daya sekitar 50 MW di Pesanggaran Juni 2019.
“Kemudian mengubah pembangkit Pesanggaran dari menggunakan minyak ke gas, dan diharapkan selesai Juli 2019. Sehingga Juni-Juli 2019 akan ada tambahan daya di PLN UID Bali sekitar 90 MW,” sebutnya.
Rencana lain, menaruh baterai di kapal sehingga saat beban rendah di atas pukul 21.00 malam hingga 08.00 pagi.
Turunnya beban pembangkit digunakan mengecas baterai, dan baterai digunakan untuk supply beban puncak di Bali saat malam mulai pukul 18.00 ke atas.
“Ini langkah kami antisipasi sampai JBC beroperasi, kalau tidak ke depan akan rutin dilakukan pemadaman bergilir,” tegasnya.
Mengingat kuota BBM di Bali terbatas, sementara pembangkit di Bali dengan minyak sekitar 350 MW dan tidak bisa dioperasikan karena bahan bakar dibatasi.
“Mudah-mudahan program PLN ke depan apapun itu bisa terlaksana untuk masyarakat, dan tidak ada penolakan atau halangan khususnya setelah re-design JBC ini,”tegasnya.
Suwarjoni memperkirakan Mei 2019 design baru JBC, akan mulai disosialisasikan dan dipaparkan ke publik.
"Mudah-mudahan tidak ada alasan penolakan lagi,” imbuhnya.
Intinya, kata dia, JBC akan membawa tambahan daya dari Paiton sampai ke Watudodol, lanjut nyebrang dan turun ke landing point di Gilimanuk.
Pihaknya juga akan membuat Gitet di Antosari selain di Gilimanuk, dengan diturunkan tegangan dari 500 KV ke 150 KV lewat travo dengan kapasitas travo 400 MW.
Sehingga di Antosari dan Gilimanuk ada pembangkit kapasitas sekitar 400 MW masing-masing, atau 800 MW tambahan ke Bali.
Atau secara keseluruhan 900 MW daya mampu di Bali ditambah 800 MW tambahan dari Gilimanuk dan Antosari, maka daya maksimal dengan JBC hingga 1.700 MW dan bertahan hingga 2026.