Berita Teenagers
Teenager: Teeners Jangan Pertentangkan Cinta dan Logika, Damaikan Saja
Ada yang bilang cinta tak butuh logika, cinta lumpuhkan logika, cinta berbahaya tanpa logika dan macam-macam.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Teeners masih setiap membaca, kan?
Kalau mumet, ya sudah berhenti saja dulu sebentar. Haha... Banyak orang pertentangkan antara logika dan cinta.
Ada yang bilang cinta tak butuh logika, cinta lumpuhkan logika, cinta berbahaya tanpa logika dan macam-macam. Waduh, Kok jadi perang melulu?
• Chelsea Kalah dari Man United, Pelatih Maurizio Sarri Diujung Tanduk
Teeners kita Sherlina Meo, alias Seldin, mengatakan cinta dan logika tidak bisa dipisahkan. Dia harus bergerak seiring sejalan, yang perlu kita kerjakan ialah menempatkan keduanya pada porsi masing-masing.
"Cinta membuat hidup kita lebih berwarna dan bergairah dan logika membuat hidup kita menjadi lebih terarah dan tertata," kata Seldin.
• Anda Ingin Tahu tentang Penyebab Kanker Darah? Ayo Simak Penjelasan Detailnya
Wah keren yah si Seldin, Teeners tentu mau kan hidup lebih berwarna, bergairah, dan terarah?
Lanjut! Mari simak kisah sahabat kita Maria Trisyanti Ene. Gadis yang akrab disapa Yesi pernah terjebak konflik antara cinta dan logika.
• Polisi dan Masyarakat Bersih Sampah di Pantai Namosain
Teeners juga pasti pernah kan? Dulu sewaktu SMA, Yesi pernah menjalin kasih dengan teman sekelasnya. Awal masa pacaran, keduanya banyak menghabiskan waktu untuk jalan-jalan dan telpon.
Rasa rindu yang menggebu, seringkali membuat Yesi dan doi mengabaikan PR dan tugas sekolah. Untunglah, mereka lalu mengubah pertemuan mereka, mengisi dengan berbagai aktivitas bersama.
Antara lain, mengerjakan PR bersama, diskusi tentang tugas sekolah dan mata pelajaran dan macam-macam.
• Pemerintah Feasibility Studi Bendungan Wailikis di Kabupaten Belu, Ini Penjelasan Kepala BWS NT II
Alhasil hubungan mereka tetap baik sekolah pun tidak terganggu.
Yang terakhir nih, dari Fendi Tefa, alias Mone. Menurut Mone, pengetahuan dan informasi bisa kita peroleh lewat pelajaran di bangku sekolah atau bangku kuliah, sementara, kedewasaan dalam mengolah kepribadian termasuk soal cinta merupakan hasil bina mental dan karakter.
Untuk itulah dalam proses pendidikan, tidak hanya ditekankan unsur pengetahuan saja, tetapi karakter dan kepribadian juga sangat penting.
• Ini Alasan Petani di Kabupaten Kupang Tidak Semangat Kembangkan Jagung