Bupati Sumba Tengah Akui Banyak Guru Bukan Sarjana Pendidikan
dirinya telah memerintahkan Dinas Pendidikan Sumba Tengah melakukan sensus pendidikan termasuk tenaga pengajar
Penulis: Petrus Piter | Editor: Rosalina Woso
Bupati Sumba Tengah Akui Banyak Guru Bukan Sarjana Pendidikan
POS-KUPANG.COM|WAIBAKUL--Bupati Kabupaten Sumba Tengah, Drs.Paulus SK Limu mengaku, masih banyak sekolah baik SD, SMP hingga SMU diajar guru yang berlatar belakang bukan serjana pendidikan.
Akibatnya pembelajaran berjalan tidak seperti yang diharapkan dan hanya terkesan mengajar saja alias tidak siap mengajar.
Bupati Kabupaten Sumba Tengah, Drs.Paulus SK Limu menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada pertemuan bersama direktur program inovasi, Mark Heyward dan jajarannya tentang evaluasi pelaksanaan program inovasi di Sumba Tengah selama setahun terakhir ini di aula setda Sumba Tengah, Selasa (19/2/2019) sore.
Menurutnya, kalau berbicara tentang sektor pendidikan dirinya pusing tujuh keliling menyaksikan langsung kondiri lapangan maupin laoran staf.
• Utang di Fintech Ilegal Sama Dengan Utang Di Rentenir
• Awal Tahun 2 Orang Tewas Akibat Lakalantas Di Ende
• Petani Sawah Laleten Malaka Lakukan Pemupukan Pertama
• Direktur Program Inovasi, Ada Peningkatan Minat Siswa Ikut Pembelajaran Inovatif
Dirinya selalu bertanya, anggaran pendidikan Sumba Tengah telah tersedia 20 persen sesuai tuntutan undang-undang. Tetapi menjadi pertanyaan mengapa kualitas pendidikan Sumba Tengah kok seperti itu.
Semenjak resmi menjabat sebagai Bupati Sumba Tengah, dirinya telah memerintahkan Dinas Pendidikan Sumba Tengah melakukan sensus pendidikan termasuk tenaga pengajar guna mengurai benang permasalahan sesungguhnya.
Tujuannya, pemerintah saat ini dapat merencanakan kegiatan sesuai kondisi permasalahan yang terjadi demi meningkatkan kualitas pendidikan Sumba Tengah.
Pemerintah juga akan menelaah anggaran pendidikan 20 persen diperuntukan peningkatan SDM atau porsinya lebih besar untuk fisik.
Hal itu karena sasaran pemerintahan sekarang adalah bagaimana meningkatkan SDM guru sehingga kualitas mengajar lebih baik dan tentunya berdampak pada anak-anak didik semakin baik pula. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)