Berita Teenagers
Teenager: Tuntutan Zaman Memaksa Kita, English Day di Mata Kami Para Milenial
Teeners yang baik, Gubernur Viktor Laiskodat melalui peraturan gubernur telah menetapkan hari Rabu sebagai English Day.
Penulis: Lamawuran | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Halo Teeners, apa kabar hari ini? Apakah sehat-sehat saja? Tentu Teeners sekalian memiliki rencana untuk menghabiskan hari ini. Tapi sebelum memulai aktivitas itu, kita akan bahas satu topik sederhana ini.
Teeners yang baik, Gubernur Viktor Laiskodat melalui peraturan gubernur telah menetapkan hari Rabu sebagai English Day. Tentu ini sebuah langkah yang baru, karena selama ini belum dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.
Tentu saja ada pro dan kontra tentang pergub ini. Kantor Bahasa NTT mengklaim bahwa pergub itu telah mengesampingkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Namun banyak pihak berpendapat bahwa pergub itu sangat bermanfaat. Teeners sekalian tentu memiliki pendapat.
• Ini Alasan, Sergio Ramos Ralat Pernyataan Sengaja Incar Kartu Kuning
Tetapi, kita simak dulu pendapat teman-teman kita di bawah ini. Pertama Felicia da Silva. Bagi Felicia, penerapan English Day tiap hari Rabu sangat bermanfaat bagi peningkatan SDM masyarakat.
"Juga karena tuntutan zaman yang memaksa kita agar bisa berbahasa Inggris," katanya.
Selain itu, dia merasa dengan penerapan English Day, promosi pariwisata di NTT menjadi lebih mudah.
• Hairansyah Nilai Jokowi dan Prabowo Belum Paham Subtansi Reforma Agraria, Simak Penjelasannya
Seorang lagi, Stivani Wadhi, mengatakan penerapan itu sudah bagus, hanya butuh proses.
"Terutama bagi pemula yang masih belajar bahasa Inggris, terutama bagi orang tua," katanya.
Itulah pendapat mereka, Teeners, tentu ku juga memiliki pendapat.
• Usman Ganggang Ingatkan Pariwisata Labuan Bajo Bisa Mengancam Budaya di Manggarai Raya, Ini Sarannya
Febi Kefy berpendapat, penerapan English Day tiap hari Rabu lebih baik dikhususkan untuk kalangan tertentu dan para pemuda. Karena akan kewalahan seandainya para orang tua dan kakek nenek di NTT dipaksakan berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
"Ini bagus untuk para pemuda. Juga untuk kalangan tertentu. Tetapi tidak bisa dipaksakan kepada para orang tua dan kakek nenek," katanya.
Tetapi, dia mengakui manfaat dari bahasa internasional ini. Karena itu, dia pun berharap agar para pemuda bisa belajar menggunakannya. (*)