Berhembus Kabar Kalau Ada Upaya Menggulingkan Mahathir, Begini Tanggapan Anwar Ibrahim
Berhembus Kabar Ada Upaya Menggulingkan Mahathir, Begini Tanggapan Anwar Ibrahim
POS-KUPANG.COM | KUALA LUMPUR - Berhembus Kabar Ada Upaya Menggulingkan Mahathir, Begini Tanggapan Anwar Ibrahim.
Tokoh politik Malaysia Anwar Ibrahim membantah adanya upaya untuk menggulingkan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Berbicara seusai mengisi di Universitas Selangor, Anwar menyebut klaim yang dihembuskan Partai Islam Malaysia (PAS) adalah bohong.
• Aris Munandar Ditembak Polisi di Kakinya Karena Melakukan Pencurian, Begini Modusnya
Diberitakan Straits Times Senin (18/2/2019), Anwar curiga PAS hanya ingin menutupi kehebohan 90 juta ringgit, sekitar Rp 311,3 miliar, yang konon diterima dari UMNO.
Politisi yang juga Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu menyebut telah berbicara dengan koalisi Pakatan Harapan yang lain, dan semuanya tak ingin berkomentar.
• Datang Berdua Bersama Sopir Tengah Malam di Tambaklorok, Jokowi Sempat Dikira Petugas Proyek
"Tidak ada yang berniat mengomentari karena itu bukan isu penting. PAS hanya ingin mengalihkan fokus terkait uang yang mereka terima dari 1MDB," tegas Anwar.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PAS Takiyuddin Hassan menuturkan Mahathir sudah merasa ada yang bakal mengkhianati dirinya.
Berbicara kepada awak media Minggu (17/2/2019), Takiyuddin berkata Mahathir beranggapan ada yang bakal menjatuhkan mosi tidak percaya untuk menjatuhkannya.
Takiyuddin menyatakan pihak yang merencanakan pengkhianatan itu berasal dari dua partai komponen Pakatan tanpa menyebutkan siapa mereka. Aliansi Pakatan ditopang oleh empat partai.
Selain PKR, terdapat Partai Aksi Demokratik (DAP), kemudian Partai Amanah Negara. Dan terakhir Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang dipimpin langsung oleh Dr M, julukan Mahathir.
Takiyuddin berujar, PAS mendeklarasikan dukungan kepada sang PM. Bahkan, sudah ada surat yang ditandatangani antara Mahathir dengan Presiden PAS Abdul Hadi Awang kala bertemu pekan lalu.
Pernyataan Takiyuddin diperkuat keterangan seorang aktivis sosial bernama Mujahidin Zulkiffli bahwa isu tentang pemakzulan itu sudah bergaung sejak beberapa pekan lalu. (Kompas.com)