Guru Aniaya Murid

Guru SMP Pukul dan Tendang Dua Siswanya di Rote, Videonya Viral

Aksi kekerasan terjadi di sebuah SMP di Rote Ndao, Pulau Rote, Provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur).

Penulis: Maria Enotoda | Editor: Hasyim Ashari
Facebook/T Dan T
Video viral seorang guru di Rote Ndao, Pulau Rote, NTT, menempeleng murid. 

Beredar Video Guru SMP Pukul dan Tendang Dua Siswanya di Rote

POS-KUPANG.COM | ROTE  -  Aksi kekerasan terjadi di sebuah SMP di Rote Ndao, Pulau Rote, Provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur).

Seorang guru lelaki menempeleng seorang siswa dan menendang seorang siswa lainnya.

Aksi guru nempeleng siswa dan menendangnya ini menjadi viral di sosial media Facebook.

Video tersebut diunggah pada Senin (11/2/2019) oleh akun T Dan T di grup Informasi Terkini Indonesia.

Pada unggahan itu tertulis:

Di Gresik heboh siswa SMP mencekik gurunya.

Nah kali ini terjadi kasus sebaliknya

seorang guru di Rote NTT menganiaya muridnya

Belum diketahui penyebab sang guru bertindak seperti itu..

Pada video berdurasi 2.53 itu, tampak seseorang berjaket biru merah yang diduga seorang guru sedang memarahi dua orang siswa di depan para murid lainnya.

Sang guru pun melayangkan tangannya, menempeleng seorang siswa dan menendang siswa lainnya.

Usai itu, Pak Guru itu meminta keduanya berdiri di depannya.

Lalu menasehati kedua murid tersebut.

Tiba-tiba kembali guru itu menempeleng kedua siswa itu.

Selanjutnya guru itu pun menasehati keduanya kembali.

Lalu mengajak kedua murid itu ke ruang guru.

Terdengar suara guru itu mengatakan, kalau kalian tidak sekolah, nanti buat apa kamu?

Hanya dalam 8 jam video ini pun sudah dibagikan lebih dari 119 kali, dan mendapatkan banyak komenter netizen.

@Yoggo Dwight Santosso: Masalahnya apa dulu nih... Kalau nge-share tolong di jelaskan kronologi donk...biar gak pada salah tafsir ...

@MICHAT: Kalau ngga salah ngga mungkin ditempeleng guru. Jamanku kalau habis di hajar sama guru pulang laporan ke orang tua bukannya di belain kalau perlu di tambahin di hajar juga sama orang tua wkakakaka......

@Jagat Satria: Clarins Paijo Denny Syah bagai mana pendapat nya.. SavePendidikan. Nusantara yg beradab

@Yhùdi Ojekers: Anak sekarang lemah...gua dulu sering kena tampar & pukulan penggaris tapi ngga pernah ngadu....kalo pun ngadu ke org tua yg ada malah ditambahin...tapi jaman gua ngga ada yg songong sama guru walaupun badung...

@Nuranisa yhudi: anak skrg bkn nya lemah...itu cr hukum murid uda kelewatan...dl kao o on

@Tolo Haryanto: Biasa ngunu kui..murid nk rk jan kebangetan nakale rk Bakal guru bertindak ngasi ngunu...Nk rk di ajar mbatek kurang ajar muridnya.

@CepBian: apapun masalahnya gak perlu pake kekeresan,ini negara hukum bossss

@Tosyrin Kun: Yang ngatain gurunya kelewatan , kasar dsb gua mau ngakak , emang dlu kalian dididikny kya apa

@Yhùdi Ojekers: Itu video cuma sepotong jgn punya asumsi sendiri....kita ngga tau kejadian yg sebenarnya...

@Nuranisa: vidio sepotong aja uda main tendang ma tampar gt...apa lg vidio yg gk terlihat

@Nuranisa: di skloh qu klu murid nya slh...paling di tegur klu msh bandel di pukul pkai pengaris atau di lempar bdn nya pkai penghapus,uda gt org tua murid di pggil ke sklohan,org tua murid srh nasehati anak nya uda gt aja...bkn di tampar kyk nampar maling aja gk main tendang kyk nendang org dewasa aja

@Nuranisa: anak bdn nya kecil kyk gt nampar nya sekuat nampar org dewasa...ma nendang nya kyk nendang org dewasa jg...klu emang bandel biar org tua nya yg hajar tu anak...bentar lg jg di usut itu ma pihak yg berwsjib

@Hafizh Kurnia: murid kurang ajar, guru gampar murid langsung di proses hukum.
Giliran Murid kurang ajar, guru diem aja mlah kgk diproses hukum, disuruh minta maaf ke guru...

Emgnya sgampang itu memaafkan? Itu harga diri...harga diri lu diinjek" sma yg dibawah umur lu, emgnya lu trima? Klo gw sih nggak... Seharusnya kejadian di gresik jga hrus di proses hukum krna udh kurang ajar sma guru, sekaligus biar jera...Jgn hnya guru yg disalahkan

Hingga berita ini diturunkan, POS-KUPANG.COM masih berupaya untuk melakukan konfirmasi.

Pegang Kepala Guru

Video viral, siswa SMP yang memegang kerah baju dan kepala guru saat ditegur kini dalam proses mediasi di Polsek Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu (10/2/2019).

AA (15) siswa kelas IX SMP PGRI Wringinanom yang nekat memegang kerah baju dan kepala guru itu tidak datang sendiri ke Polsek Wringinanom.

Mengutip Tribunjateng.com, dia didampingi kedua orang tuanya.

Adapun Guru Nur Khalim (30) didampingi Kepala Sekolah, pengurus Yayasan PGRI, PPA, Kementerian Sosial, dan DPRD Gresik.

Di depan Kapolsek Wringinanom AKP Supiyan, kedua pihak yang terlibat langsung, Guru Honorer Nur Khalim (30) duduk bersebelahan dengan AA (15), yang diapit orang tuanya.

Sambil menundukkan kepala, AA (15) mendengarkan permintaan maaf ayahnya kepada guru Nur Khalim.

"Ke depan saya akan membimbing anak saya sepenuh hati terus-menerus sampai jenjang sekolah selesai," ucap Slamet Riyanto (40) kepada Tribunjatim.com.

Guru Nur Khalim juga telah memaafkan sebelum adanya mediasi.

Dia juga ingin permasalahan selesai sampai di sini.

"Saya sudah memaafkan sejak jauh-jauh hari, permasalahan ini semoga cepat selesai," pintanya kepada Tribunjatim.com.

Ada tiga poin yang disampaikan saat mediasi.

Pertama ingin menyelesaikan masalah dengan cara win-win solution karena AA masih kelas IX dan akan mengikuti UNAS.

Kedua, surat pernyaataan kesepakatan perdamaian.

Terakhir, AA akan menyampaikan video permintaan maaf.

Usai kedua belah pihak sepakat, AA (15) tak kuasa menahan tangis.

Dia membacakan penyampaian permintaan maaf yang divideokan.

Nur Khalim yang berada di sampingnya, tampak berkaca-kaca mendengar permintaan maaf itu.

Dia berharap kasus ini selesai sampai di sini.

Kapolsek Wringinanom, AKP Sukiyan mengatakan, permasalahan kasus keduanya selesai dengan cara damai.

"Karena kedua belah pihak sepakat damai, maka tidak akan diteruskan ke ranah hukum, mengingat AA masih kelas IX SMP," katanya kepada Tribunjatim.com.

Kepala Dinas Pendidikan Gresik Mahin yang datang saat akhir-akhir mediasi mengaku terpukul melihat kejadian ini.

Dia diperintahkan langsung oleh Bupati untuk segera menyelasaikan masalah ini.

"Ini sikap yang sayangkan, ini yang awal dan terakhir," tandasnya.

Sebelumnya Mahin mengaku masih menelusuri kebenaran video yang beredar dan viral di media sosial (medsos) terkait salah seorang siswa yang merokok di kelas.

Siswa di video itu juga menantang salah seorang guru ketika coba diperingatkan.

"Ini yang coba saya telusuri, apakah kejadian itu terjadi di SMP atau SMK PGRI Wringinanom, dan benar-benar terjadi di Gresik. Saya juga masih terus berusaha menghubungi pihak-pihak terkait, untuk klarifikasi dan mengecek kebenarannya," ujar Mahin, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/2/2019).

"Saya sendiri baru tahu kejadian itu, setelah sempat ramai jadi perbincangan di medsos barusan, pagi ini. Ini saya cek, karena di Wringinanom sendiri itu ada SMP, ada juga SMK PGRI," ucap dia.

Mahin mengaku sedikit terkendala dengan waktu.

Sebab hari ini kegiatan belajar-mengajar sedang libur lantaran akhir pekan.

Namun, ia coba terus berusaha untuk memastikan, apakah kejadian tersebut memang benar terjadi di wilayah yang dipimpinnya ini.

"Semua pihak terus saya hubungi, tapi memang ini kan akhir pekan, jadi sekolah pada libur. Andai hari biasa (kerja), pasti akan saya datangi sekarang," tegas dia.

Dalam video yang beredar di medsos tersebut, ada warganet yang menyebut nama sebuah SMP di Gresik sebagai tempat kejadian.

Namun, Mahin tidak ingin berspekulasi, sebelum bukti nyata didapatkan.

"Kalau memang nanti terbukti itu siswa SMP tentu akan kami berikan sanksi, sebab itu jelas sudah melecehkan institusi pendidikan. Tapi, kalau terjadi SMK, biar nanti pihak Provinsi yang akan turun tangan. Sebab, SMA dan SMK itu kan berada di bawah pengawasan Provinsi," ujar dia.

Video tersebut juga terpantau sudah mulai ramai diposting dan menjadi pembicaraan di grup Facebook 'Gresik Sumpek'.

Mendapatkan beragam tanggapan dari warganet yang rata-rata menyesalkan tindakan tersebut.

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved