Dampak Menakutkan Jika Kita Lakukan Seks Sebelum Menikah, Sudah Tahu Belum?
Dampak menakutkan jika kita lakukan seks sebelum menikah, kamu sudah tahu belum?
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Dampak menakutkan jika kita lakukan seks sebelum menikah, kamu sudah tahu belum?
POS-KUPANG.COM - Dampak menakutkan jika kita lakukan seks sebelum menikah, kamu sudah tahu belum?
Tampil mesra bersama Hailey Baldwin di sampul majalah Vogue terbaru edisi Maret, Justun Bieber bicara blak-blakan soal masa lalunya yang kelam, kedekatannya dengan Tuhan dan alasannya berhenti melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
Ini adalah penampilan dan wawancara perdana Justin Bieber dan Hailey Baldwin sebagai suami-istri di sebuah majalah. Keduanya menikah lima bulan lalu.
• Pisces dan 3 Zodiak Ini Paling Setia dan Tak Mudah Menyatakan Putus Pada Pasangannya
• Vanessa Angel Beri Kado Spesial Sebelum Bibi Rayakan Ulang Tahun, Mengharukan
Dalam wawancara tersebut, Justin mengaku sudah hampir setahun stop melakukan hubungan seksual sebelum menikah ketika berpacaran dengan Hailey pada Juni 2018.
Dalam masa tersebut, mantan kekasih Selena Gomez ini mendapat pencerahan bahwa Tuhan melarang melakukan perzinahan bukan sebagai perintahnya tapi untuk melindunginya dari rasa sakit hati atau menyakiti perasaan orang lain.
"Aku rasa seks bisa melukai perasaan banyak orang. Kadang orang melakukan hubungan seks hanya karena mereka merasa tidak cukup baik dan kurang berharga. Ini berlaku bagi pria dan wanita," kata Justin.
Justin semakin meyakini hal tersebut saat Hailey hadir di kehidupannya. Semasa pacaran dengan Hailey, ia tetap menjaga komitmen tersebut sampai akhirnya menikah.
"Aku yakin Hailey adalah sebuah berkat dari Tuhan karena berperilaku baik," kata pria 24 tahun ini.
Asal tahu saja, banyak orang diduga melakukan seks bebas sebelum menikah, terutama di kalangan muda.
Ada banyak hal yang menjadi faktor penyebab seks bebas dapat terjadi pada pergaulan remaja. Salah satunya adalah rendahnya pengetahuan remaja tentang seks bebas.
Bahkan menurut data yang ada, ada lebih dari 200 remaja wanita yang meninggal dikarenakan komplikasi akibat aborsi bayi yang dilakukan secara illegal.
Ada banyak dampak yang diberikan akibat dari seks bebas, dari fisik hingga psikologis.
Dampak fisik ini yang mungkin akan mudah terlihat dan dirasakan bagi pelakunya, seperti risiko kehamilan serta persalinan yang cukup berbahaya, gangguan pada janin, serta cacat fisik pada bayi jika dilahirkan.
Tak hanya berdampak pada fisik saja, namun seks bebas juga memberikan dampak yang cukup membahayakan untuk psikologis terutama pada remaja yang sejatinya belum siap secara fisik dan mental menjalin hubungan perkawinan.
Berikut ini beberapa dampak psikologis lakukan seks bebas, seperti yang dikutip POS-KUPANG.COM dari laman Grid.ID dan Dosen Psikologi;
1. Hilangnya harga diri
Salah satu dampak psikologis yang paling terlihat adalah hilangnya harga diri sendiri.
Seks pranikah ini nantinya akan menyebabkan seseorang merasa harga dirinya telah jatuh, dan kemudian susah untuk mengembalikannya dalam kondisi sebelumnya.
2. Dihantui perasaan bersalah
Jika dilihat dari sisi psikologis, seks yang dilakukan sebelum menikah memang akan membuat pelakunya seakan kehilangan harga diri.
Hal ini lah yang kemudian memicu perasaan berdosa, takut akan kehamilan, serta lemahnya ikatan antara kedua belah pihak yang dapat menyebabkan kegagalan setelah berumah tangga.
Bahkan tidak jarang menimbulkan penghinaan terhadap masyarakat yang menyebabkan seakan-akan dihantui perasaan bersalah.
3. Munculnya penyakit seksual
Seks bebas dapat menyebabkan pelakunya menderita kelainan seksual yang masuk ke dalam gangguan jiwa seperti keinginan untuk selalu berhubungan seks tanpa disadari.
Penderitanya akan menghabiskan waktunya dengan berbagai khayalan-khayalan seks maupun kontak fisik lainnya seperti pelukan, rangkulan, ciuman, dan lainnya hingga membayangkan bentuk tubuh seseorang luar dan dalam.
4. Mengalami sulit berkonsentrasi
Seks bebas menyebabkan pelakunya menjadi pemalas, sering lupa, sering melamun, hingga sulit untuk berkosentrasi. Hal ini lah yang kemudian menyebabkan segala pekerjaannya menjadi tertunda karena kehilangan fokus.
Sikap ini diakibatkan karena pengaruh dari bayang-bayang sebelumnya akan seks pra nikah yang dilakukannya.
Sehingga membuat otaknya hanya berpikir untuk seks. Bahkan memiliki keinginan untuk bisa melampiaskan hasrat seksualnya tersebut.
• Ibu Rumah Tangga di Sulawesi Selatan, Diperkosa, 7 Pelakunya Masih ABG
• VIDEO: Lihat Aurel Masak untuk Suster Arsy, Ashanty Langsung Nyeletuk Bilang Begini, Cemburu?
5. Memicu tindakan kriminal
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pelaku seks bebas tersebut memiliki kebiasaan untuk mencoba melampiaskan hasrat seksualnya yang dimilikinya.
Sehingga ketika dirinya tidak memiliki partner untuk seks bebas, maka dirinya akan berusaha untuk pergi ke tempat prostitusi. Yang terparahnya adalah mereka bisa menjadikan anak-anak sebagai korban pemerkosaan.
6. Menjauh dari lingkungan sosial
Munculnya rasa bersalah, menyesal dan sedih sebenarnya membuat pelaku-pelakunya membutuhkan bantuan dari orang lain.
Namun karena perasaan bersalah yang dimilikinya membuat dirinya menjauh dari lingkungan sosial.
Malu akan gunjingan orang lain dan hilangnya rasa percaya diri akhirnya membuat dirinya menjauh dari teman dan keluarganya sehingga memicu gangguan kepribadian berupa antisosial.
7. Tubuh semakin melemah
Dampak seks bebas lainnya yang cukup terlihat adalah tubuh yang semakin lemah. Hal ini karena pikiran-pikiran yang ada di dalam dirinya yang bisa memicu depresi berat.
Pada akhirnya dapat membuat hilangnya nafsu makan, kesulitan untuk tidur (insomnia), stres dan lainnya yang akhirnya berdampak pada kondisi fisik penderitanya.
8. Sering berhalusinasi
Perlakuan seks bebas nyatanya juga akan menyebabkan penyakit kejiwaan mulai ringan hingga berat seperti halusinasi mulai bermunculan dalam diri penderitanya.
Akibat rasa bersalah yang terlalu berat yang dipendamnya, dampak psikologis lakukan seks bebas terkadang menyebabkan halusinasi-halusinasi yang tidak wajar yang akhirnya menganggu kehidupan sosialnya. (*)