Renungan Harian
Renungan Harian Katolik : Hikmat Tuhan vs Manusia
Dalam interaksi sosial manusia dihadapkan dengan berbagai kenyataan yang tidak dapat dipahami semuanya.
Rabu 6 Februari 2019
Markus 6: 1-6
Oleh : RD.Florens Maxi Un Bria
Rohaniwan Keuskupan Agung Kupang.
Hikmat Tuhan vs Manusia
"Darimana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? ( Mrk 6:2)
Manusia itu makhluk yang istimewa sekaligus terbatas. Di satu pihak manusia adalah citra Allah yang memiliki akal budi, hati nurani dan kehendak bebas.
Namun di pihak lain manusia itu terbatas.
Rentan dengan insomnia, rapuh, sakit dan mudah tertimpa berbagai penderitaan. Itulah sebabnya manusia membutuhkan pertolongan Allah dan bantuan sesama.
Dalam interaksi sosial manusia dihadapkan dengan berbagai kenyataan yang tidak dapat dipahami semuanya.
Manusia membutuhkan waktu dan ruang untuk bermenung demi menemukan sebuah kepastian kebenaran.
Sampai pada titik ini, manusia tetap bergantung pada Tuhan.
Persoalannya adalah sering kali manusia terjebak dengan pikiran dan pilihannya sendiri.
Ia mengabaikan dimensi sosialitas dan spiritualitas hidupnya. Sehingga dalam aneka tafsir dan persepsi yang keliru dapat saja terjadi.
Reaksi Emosional dan Gagal Paham
Orang-orang Nazaret gagal memahami pribadi Yesus dan perutusan-Nya. Mereka bersikap emosional dan cendrung tidak rasional.
Aneka pertanyaan diajukan untuk menggugat kuasa mengajar Yesus dan kehadiran-Nya. Mereka menolak Yesus dan mempersoalkan semua perbuatan baik yang telah Yesus lakukan.
Dalam banyak hal seringkali manusia tidak sportif dan irasional.
Hal ini dijumpai Yesus di kampung halaman-Nya sendiri. Yesus sendiri heran dengan sikap ketidakpercayaan kalangan keluarga dan orang-orang sekampung.
Namun Yesus pada akhirnya juga maklum akan realitas yang dialami.
"Seorang nabi dihormati dimana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarga-Nya dan di rumah-Nya" (Mrk 6:4)
Rencana Allah terhadap setiap orang itu indah dan mulia.
Tetapi tidak semua rencana dapat dipahami. Manusia beriman seyogyanya terus bermenung untuk menemukannya.
Hidup adalah ziarah sepanjang waktu untuk menemukan dan memahami rencana dan kehendak Allah bagi diri kita.
Satu nilai istimewa yang dapat kita petik adalah tetap berkanjang dan berjaga-jaga dalam doa.
Agar memperoleh hikmat Tuhan dalam bersikap dan menentukan pilihan yang benar.
Salve
Doa:
Ya Tuhan manusia siapakah yang dapat menyelami pikiran-Mu, rahmati kami dengan hikmat kebijaksanaan-Mu agar kami mampu memahami kehendak-Mu dalam setiap peristiwa hidup ini. Amin.