Lumba-lumba Tewas Akibat Bom Ikan Gegerkan Sosial Media Hoaks
Postingan akun facebook Red Hudson terkait ikan Lumba-lumba yang tewas akibat bom ikan di pesisir pantai Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | SOE - Postingan akun facebook Red Hudson terkait adanya ikan Lumba-lumba yang tewas akibat bom ikan di pesisir pantai Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan menggegerkan jagat dunia maya pada Senin (4/2/2019) malam.
Pasalnya dalam postingan tersebut, Red Hudson menyebutkan adanya ratusan ikan Lumba-lumba yang tewas akibat ledakan bom ikan.
Namun, berdasarkan penelusuran POS-KUPANG.COM, postingan tersebut hanya hoaks semata. Pasalnya, baik kepala Desa Oebelo, Eustakhius Leonard dan Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu menyebutkan tidak ada ikan Lumba-lumba yang mati dan terdampar di Desa Oebelo ataupun kawasan Kecamatan Amanuban Selatan.
• BREAKING NEWS: DPRD Sikka Kembalikan Tunjangan Perumahan dan Transportasi Rp 3,4 Miliar
Jhon mengatakan, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan laporan adanya ikan Lumba-lumba yang terdampar di pantai kawasan amanuban selatan.
Dia juga sudah mencoba menyusui wilayah pantai namun tidak menemukan adanya Lumba-lumba yang terdampar.
• Bupati Sumba Tengah Minta Pemerintah Pusat Siapkan Dana untuk PPPK
"Tidak benar kakak, saya sudah cek tetapi tidak ada. Tadi ada teman-teman dari BKSDA yang turun cek juga tetapi kami tidak temukan," ujarnya.
Kedes Lenord yang turun mengecek langsung ke wilayah pantai dan para nelayan mengaku tidak menemukan adanya Lumba-lumba yang terdampar. Dia mengaku, postingan di akun facebook Red Hudson tidaklah benar.
"Saya sudah turun cek dan tanya nelayan tetapi tidak ada Lumba-lumba yang terdampar dan tewas akibat bom ikan," pungkasnya.
Koordinator tim unit penanganan satwa, BKSDA Provinsi NTT, Dadang mengatakan, pihaknya sudah turun mengecek ke wilayah pantai Oebelo.
Namun hingga saat ini belum menemukan adanya ikan Lumba-lumba yang mati. Namun hingga saat ini dirinya terus mengecek kepastingan informasi tersebut.
"Petugas resort kita sudah cek ke lapangan untuk pengumpulan bahan keterangan, tetapi sejauh ini belum kita temukan adanya ikan Lumba-lumba yang mati akibat ledakan bom ikan. Kita sayangkan jika postingan di facebook tersebut hanya hoax semata karena hal itu cukup meresahkan," sebut Dadang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)