Imlek di Kupang

Tak ada Klenteng di NTT, Hanya Rumah Abu

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak ada kelenteng (klenteng) untuk orang-orang Tionghoa.

Penulis: Lamawuran | Editor: Ferry Ndoen
 POS-KUPANG.COM / AMBUGA LAMAWURAN
Keturunan Marga Lay berdoa di Rumah Abu Marga Lay, Senin (4/2/2019). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak ada kelenteng (klenteng) untuk orang-orang Tionghoa.

Dilansir dari Wikipedia, klenteng adalah sebutan tempat ibadah penganut kepercayaan tradisional Tionghoa di Indonesia pada umumnya.

Namun, ada sebuah tempat rumah abu kepunyaan marga (Siang) Lay yang selama ini kadang disebut sebagai klenteng.

Rumah abu tersebut berlokasi di kawasan Lahilai Bissi Kopan, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Robi Layantara, seorang keturunan Marga Lay yang mendiami rumah abu tersebut mengatakan, orang sering menyalahartikan tempat sejarah yang telah berdiri 154 tahun tersebut.

Cetak Gol Lagi, Karim Benzema Buktikan Bukan Striker Mandul

"Ini bukan klenteng. Ini rumah abu marga Lay," katanya kepada POS-KUPANG.COM, Senin (4/2/2019).

Karena itu, dia mengatakan yang datang ke tempat ini ialah orang-orang keturunan Marga Lay.

Seorang lagi, Hansen Chung (64), membenarkan pernyataan tersebut.

"Harus marga Lay yang datang. Ini kan rumah abu khusus marga Lay. Ini kan leluhur yang sudah meninggal, kita orang sembayang ke dia," ujarnya usai membakar dupa untuk leluhur marga Lay.

Hansen berasal dari marga Chung. Tetapi dia pun datang juga ke tempat itu.

"Karena istri saya dari marga Lay. Ada pertalian," katanya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved