Berita Teenagers
Teenager : Teeners Yang Memilih Kerja Kantoran Tidak Meluluh Menyenangkan Loh
Padahal, kerja kantoran itu tidak melulu menyenangkan, apalagi buat kamu yang masih usia 20-an.
Penulis: Lamawuran | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Teeners setelah lulus kuliah dan menyandang gelar sarjana, kita akan disibukkan dengan urusan mencari kerja.
Ada yang sengaja mengincar perusahaan-perusahaan besar, tapi ada pula yang memilih perusahaan startup sebagai batu loncatan.
Yang pasti, posisi sebagai karyawan biasanya jadi yang paling diincar. Gaji tetap, jam kerja yang teratur, dan beragam fasilitas, menjadikan status karyawan kantoran jadi buruan banyak orang.
• Iklan Hyundai Palisade Ini Malah Lebih Banyak Tampilkan V dan Jungkook BTS, Tonton Videonya!
Padahal, kerja kantoran itu tidak melulu menyenangkan, apalagi buat kamu yang masih usia 20-an.
Bagi Maria Droste Sevrina Tetty, dalam dunia kerja ia lebih memilih menjadi pekerja kantoran. "Alasannya karena bisa mendapatkan jenjang karir yang lebih baik," katanya.
Selain jenjang karir yang lebih baik, gaji pun terjamin tiap bulan.
• Ramalan Zodiak Cinta Sabtu, 2 Februari 2019, Capricorn Dengar Keluh Kesah, Scorpio Bahagia
"Gaji terjamin, mendapatkan intensif seperti jaminan kesehatan, bonus, cuti dan lain-lain," katanya.
Tapi dia pun mengakui kekurangan profesi kantoran ini.
"Ada juga kekurangannya yaitu menyita banyak waktu untuk bekerja, memiliki ikatan dinas, dan lain-lain," katanya.
• Ramalan Zodiak Cinta Sabtu, 2 Februari 2019, Capricorn Dengar Keluh Kesah, Scorpio Bahagia
Ini komentar Teeners :
Gerald Fori
Fb: ge itammati idea

Lebih suka freelance. Semunya kita yang manage dan bisa lebih explorasi di setiap kerjaan. Temukan masing-masing tantangan.
Frid Ngganggo
Fb : Frid Ng

Memilih freelance karena waktu diatur oleh diri sendiri. Bisa ambil banyak job sesuai kemampuan dan tidak terikat.
Agnes Yordan
Ig: Agnes Yordan

Suka freelance karena bisa atur waktu sendiri dalam kerja. Kalau kantoran, saya lihat lebih ke gengsi sosial. (*)