Berita NTT Terkini
Akademisi UKAW Kupang Beri Catatan Kritis Terkait Pergub Hari Berbahasa Inggris
Ketua Program Studi (Prodi ) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Naniana
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana.
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ketua Program Studi (Prodi ) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Naniana N. Benu, S.Pd., M.Hum memberikan catatan kritis terkait Pergub NTT Tentang Hari Berbahasa Inggris.
Dihubungi POS-KUPANG.COM per telepon pada Rabu (30/1/2019) malam, Naniana mengatakan, Pergub NTT tersebut merupakan satu terobosan yang baik akan tetapi pada tataran implementasi masyarakat belum siap.
Menurutnya, implementasi dari Pergub tersebut akan memberatkan masyarakat karena banyak masyarakat NTT yang tidak fasih berbahasa Inggris.
Dia mencontohkan, pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil baik kota dan kabupaten akan terjadi persoalan dalam hal pelayanan publik.
"Saya ambil contoh pelayanan di Dispenduk baik Kota Kupang maupun Kabupaten, semua ASN harus menggunakan Bahasa Inggris. Lalu apakah bapak-bapak yang jualan sayur juga tukang ojek dan masyarakat lainnya yang tidak bisa berbahasa Inggris dan mau urusan ke sana bagaimana? Apakah ada pengecualian," ujarnya.
Hal tersebut, lanjut Naniana, harus diperhatikan pemerintah sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan efektif, efisien dan optimal.
"Hal ini harus diperhatikan sehingga ASN wajib bisa (berbahasa Inggris), tapi kita juga melayani masyarakat jangan sampai kantor tutup pada hari rabu karena masyarakat tidak berani pergi," katanya.
"Tidak gampang. Kalau ASN sampai cleaning service sampai pimpinan kita bisa kasih kursus. Persoalannya masyarakat yang membutuhkan pelayanan kita harus menggunakan Bahasa Inggris. Itu catatan saya," tambahnya.
Selain itu, Implementasi Pergub tersebut jika tidak diimbangi dengan kecakapan dari ASN dalam berbahasa Inggris dikhawatirkan berdampak pada kinerja ASN.
Menurutnya, ASN yang tidak fasih berbahasa Inggris dikhawatirkan akan menghindari hari Rabu yang ditetapkan sebagai hari berbahasa Inggris.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatannya, bukan hanya masyarakat umum yang memiliki tingkat berbahasa Inggris yang rendah, akan tetapi pada tingkatan ASN pun didapati memiliki tingkat berbahasa Inggris yang rendah.
"Kalau di kantor-kantor paling pimpinan saja. Selain itu tidak ada," katanya. (*)
Remaja Putri Bawah Umur yang Bunuh Pelaku Pemerkosaan di TTS Tak Ditahan Polisi, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Wakapolda NTT Jalani Vaksinasi Sinovac Tahap II di RS Bhayangkara Titus Uly Kupang, Simak INFO |
![]() |
---|
Kapolda NTT Pimpin Pelepasan Personil Brimobda NTT BKO Polda Papua : Tugas Adalah Suatu Kehormatan |
![]() |
---|
Mobil PCR Covid-19 Bantuan Kemenkes RI Tiba di NTT |
![]() |
---|
DPRD NTT Dengar Penjelasan Pemerintah soal Refocusing Anggaran Covid-19 dan Harmonisasi APBD, INFO |
![]() |
---|