Mutasi di Pemkot Kupang, Dihadiahi Cinderamata, Amaral Menangis

Mantan Kepala Dinas Sosial, Felisberto Amaral terharu dan menangis saat dihadiahi cinceramata pada acara pisah kenal di kantor tersebut.

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Dua tahun lebih, Felisberto Amaral dipercayakan sebagai Kepala Dinas Sosial Kota Kupang. Tentu dimasa pimpinannya ada kesan tersendiri dari para kepala bidang, kepala seksi dan stafnya saat dirinya dimutasi menjadi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kupang.

Rasa haru pun tercipta pada acara Pisah Sambut Kepala Dinas Sosial Kota Kupang, Selasa (22/1/2019).

Suasana yang tadinya penuh senyum dan tawa, tiba-tiba dihiasi dengan tetes-tetes airmata.

• Mantan Kapolda NTT, Agung Sabar Santoso Jadi Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri

Mantan Kepala Dinas Sosial, Felisberto Amaral terharu, matanya sembab memerah. Sesekali ia menyeka airmatanya dengan jari tangannya karena mendengar akan diberikan tanda kasih oleh masing-masing bidang.

• KPU Kupang Rekrut 55 Tenaga Relawan Demokrasi

Airmatanya pun kita tak terbendung ketika satu per satu Kepala Bidang maju memberikan hadiah kepada dirinya.

Ia pun semakin menangis saat menyampaikan terima kasih kepada semua yang selama ini telah bersama-sama dengannya menjalankan tugas di Dinas Sosial.

"Saya tidak bisa berkata lagi. Tapi saya tidak akan lupakan ini," katanya, sambil menahan kesedihannya.

Felisberto Amaral digantikan oleh drg. Retnowati. Karena mutasi Amaral meninggalkan banyak PR yang tentunya harus dilanjutkan oleh Drg Retnowati. Salah satunya yaitu operasi penertiban lokalisasi yang sedang gencar dilakukan oleh Pemerintah Kota.

"Saya siap membantu Ibu Kadis untuk menyelesaikan tugas-tugas baik itu penutupan KD, penertiban anak jalanan, karena itu juga tugas Sat Pol PP. Kita akan bekerja sama," tuturnya.

Drg. Retnowati mengakui menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial baginya bukanlah hal yang mudah. Ia perlu banyak belajar dan mengetahui segala uraian tugas di Dinas Sosial.

"Saya akan banyak bertanya, saya minta jangan bosan-bosan kalau saya bertanya ya. PR yang ditinggalkan menjadi beban buat saya, tapi PR itu bukan sengaja ditinggalkan melainkan kita menjalani tugas yang diberikan oleh Kepala Daerah. Karena ini adalah amanah," tuturnya.

Ia berpesan kepada seluruh pegawai agar tidak menambah persoalan di dalam kantor. Sebab masalah kantor sudah banyak, jangan lagi membawa masalah dari rumah ke kantor atau membuat masalah antar satu pegawai dan pegawai lainnya.

"Mari bekerja sama dan saling mendukung untuk menyelesaikan tugas yang diberukan," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)