Berita Kota Kupang
Mahasiswi Alor Dicekal, Aliansi Peduli Kemanusiaan Nilai Nakertrans Langgar HAM & Tuntut Plt Mundur
Mahasiswi Alor Dicekal, Aliansi Peduli Kemanusiaan Nilai Nakertrans Langgar HAM & Tuntut Plt Mundur
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM - Kasus yang menimpa seorang mahasiswi asal Alor yang berkuliah di Yogyakarta Selfina Etidena berbuntut panjang.
Senin (14/1/2019), Aliansi Peduli Kemanusiaan turun ke jalan. Mendemo instansi terkait dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan Provinsi NTT untuk segera bertanggungjawab terkait insiden penelantaran dan pencekalan Selfina di Bandara El Tari Kupang, Jumat (4/1/2019).
Barka Manulapai selaku koordinator umum dalam orasinya di depan kantor Nakertrans menuntut Plt Nakertrans Provinsi NTT, Sisilia Sona untuk dipecat dari jabatannya. Menurutnya, Sisilia Sona tidak mampu menjalankan tugas dan fungsinya.
• Di Hadapan DPRD NTT ! Selfina Beberkan Kronologis Pencekalan Dirinya di Bandara
• Mahasiswa Alor Dicekal ! Aliansi Peduli Kemanusiaan Bawa Karangan Bunga ke Nakertrans NTT
• Cabut Laporan, Dosen Politani Kupang Pilih Mahasiswi Selingkuhannya Ketimbang Istri dan Anaknya?
Pihaknya juga mempertanyakan alasan mendasar mengapa sampai ada pencekalan dan penahanan Selfina di Bandara El Tari Kupang.
Ia menegaskan peristiwa yang menimpa Selfina, merupakan kasus pelanggan HAM. Oleh karena itu, selain menuntut Plt dipecat, mereka juga akan melanjutkan masalah pencekalan dan penelantaran Selfina Etidena ke ranah hukum.
Usai menggelar demo di kantor Nakertrans, rombongan bergerak ke kantor gubernur NTT, meminta gubernur segera memecat Plt Nakertrans.
Aliansi Peduli Kemanusiaan ini tergabung dari sejumlah organisasi, antara lain, Porpera NTT, Kemahnuri Kupang, APMLT, HIPMA UNDANA, IPMAHWEL, IMAHLOLONG, FMN, SEMATA, PERMAPAR, HMP, IMM, IKMAS ABAT, Sanggar Abuy, dan IKA.
Kronologi Lengkap Pencekalan Mahasiswi Asal Alor oleh Satgas Nakertrans di Bandara El Tari Kupang
Seorang mahasiswi asal Alor, Selfin Etidena terpaksa tidak bisa kembali ke Yogyakarta karena dicekal oleh petugas (Satgas) Nakertrans di Bandara Internasional El Tari, Jumat (4/1/2019) lalu.
Ia diduga akan berangkat ke luar negeri sebagai tenaga kerja ilegal.
Padahal Selfin adalah mahasiswi semester VII STT Galelea Indonesia - Yogyakarta, asal Kabupaten Alor NTT.
Petugas menahannya karena ia tidak bisa menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk ditunjukkan kepada petugas.
• Hasil Keterampilan Tangan Para Korban di Selter Mulai Diminati Pembeli Jakarta dan Kalimantan
• Di Wilayah Perbatasan ! Dokter Satgas Lakukan Pemeriksaan THT Anak-Anak
Selfin berangkat dari Bandara Mali Alor menuju Bandara Adi Sucipto Yogyakarta.
Untuk sampai ke Yogyakarta, pesawat Wings Air yang ditumpangi Selfin transit terlebih dahulu di Bandar Udara El Tari Kupang dan Bandara Juanda Surabaya. Tapi ia harus menghadapi Satgas yang tidak mengijinkan ia berangkat.
Tidak hanya itu, ia juga ditelantarkan petugas usai pencekalan tersebut.
• Rising Star Indonesia, Cara Vote dan LIVE STREAMING RCTI Live Audition 3, Siapa Tersingkir?
• Namanya Disebut Polisi Terlibat Prostitusi Online, Simak 4 Fakta Riri Febrianti: Keturunan Pakistan
• Viral Video Jisoo BLACKPINK Berciuman dengan Member iKON, Intip Potret Cantik Jisoo di Atas Panggung
Kepada wartawan, Selfin membagikan kisah pencekalan yang ia alami saat transit di Bandara El Tari Kupang.
Saat hendak melakukan check in untuk penerbangan selanjutnya, Selfin dipanggil petugas dan diminta menunjukkan identitasnya.
Selfin ditanyai petugas hendak berangkat kemana. Ia menjawab kalau ia akan kembali ke Yogyakarta untuk urusan kuliah.
Ia kemudian dibawa ke Posko Satgas Human Traficking Nakertrans untuk diinterogasi. Selfin mengaku kalau dirinya adalah seorang mahasiswa dan menunjukkan identitas berupa KTP.
Tetapi petugas tetap tidak percaya dan tetap menaruh curiga remaja yang berperawakan kecil dan berkulit hitam itu.
• Fakta Terbaru Kasus Selingkuh Dosen Mahasiswi: Keluarga Dinafkahi 1,5 Juta per Bulan & Cabut Laporan
• Karyawan Salon di SoE ini Buang Bayinya Hingga Jadi Santapan Anjing, Ini Update Kasusnya
Ia berusaha menjelaskan kepada petugas jika ia benar mahasiswa yang baru selesai melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di kampung halamannya Alor sejak bulan Agustus 2018 lalu.
Namun usahanya sia-sia. Petugas tetap tidak percaya pada pengakuan Selfin.
Petugas pun memintanya membuktikan dengan menyerahkan kartu mahasiswa dan surat-surat kuliah. Selfin tidak bisa menunjukkan berkas tersebut karena surat-surat kuliahnya berada dalam bagasi.
Petugas pun memintanya berbicara dengan pihak kampus dan keluarga.
Setelah tersambung melalui sambungan telepon, petugas tampaknya tetap enggan untuk berbicara dan membuktikan kebenaran pengakuan Selfin.
Mereka bahkan tetap menuduh remaja yatim itu berbohong dan hanya menggunakan modus murahan.
“Ketika petugas itu tersambung dengan ketua senat, ia bicara cepat dan telponnya segera dimatikan. Dia bilang ini modus, ini bohong, ketua senatnya kok bicara seperti bapak-bapak. Sama juga ketika telpon dengan mama, belum bicara banyak telponnya langsung dimatikan, terus mereka bilang 'kamu modus,kamu bohong, kamu bukan mahasiswa, kamu mau kerja',” cerita Selfin.
Selfin pun tak bisa berangkat karena ketika pesawatnya lepas landas, ia masih diinterogasi di Posko Satgas Nakertrans Bandara El Tari Kupang.
• Dua Finalis Putri Indonesia Dipecat Yayasan Putri Indonesia (YPI), Terlibat Protitusi Online?
• Fakta Menarik Si Imut dan Cantik Jisoo BLACKPINK, Ternyata Suka Hal Ini
• VIDEO: Finalis Puteri Indonesia Jambi 2016 Disebut terlibat Prostitusi Online, Ini Jawabannya.
“Mereka bilang kamu tak usah berangkat, tak jadi berangkat,” ujarnya.
Selfin pun kemudian menghubungi keluarganya di Kupang untuk ke bendara dan membantunya melobi agar ia bisa berangkat, namun hasilnya pun sia-sia.
Petugas meminta ia kembali menunjukkan kartu mahasiswa, dan ketika ia menunjukkan foto KTM yang dikirim oleh temannya melalui aplikasi WhatsApp, para petugas tetap tidak bergeming.
Mereka tetap tidak percaya dan menuduhnya hanya membuat modus.
Setelah peristiwa itu, pihak petugas tidak mengindahkan permohonan dan upaya yang dilakukan oleh mahasiswa itu dan keluarga.
Mereka akhirnya hanya bisa pulang tanpa ada kepastian.
• Kontraktor di Kupang Pinjam Rp 5,4 Miliar dari Niko Ladi
• Aliansi Peduli Kemanusiaan Tuntut Plt Nakertrans Provinsi NTT Dicopot
• Fakta Gunung Anak Krakatau Terkini Puncak Hilang, Air Laut Panas Hingga Berwarna Oranye
Sementara kode bagasinya juga dirobek oleh para petugas.
Keesokan harinya, mereka kembali ke Bandara dan berupaya untuk melobi perjalanan, namun oleh pihak satgas diarahkan untuk bertemu pimpinan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT.
Pada Senin (7/1/2019) Selfin dan keluarganya mendatangi kantor Dinas Nakertrans Provinsi NTT.
Namun tidak diizinkan bertemu Plt Kepala Dinas dan Kepala Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Mereka malah diarahkan untuk bertemu kembali petugas Satgas Human Traficking Nakertrans di Bandara El Tari. (*)
