Berita Kota Kupang
Di Kupang NTT, Harga Kentang dan Wortel Naik. Cabe Rawit Tembus Rp 70.000,00 per Kg
setiap musim hujan harga cabe pasti melonjak karena cabe pada musim hujan produksi menurun.
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM| KUPANG--Harga kebutuhan pokok di kota Kupang, seperti kentang, wortel, tomat dan cabe rawit mengalami kenaikan harga.
Cabe rawit di Kota Kupang mengalami kenaikan harga dari Rp 25.000 per kilo gram pada bulan Desember 2018 menjadi Rp 70.000 per kilo gram pada bukan Januari 2019. Kenaikan harga cabe karena pasokan dari petani menurun.
Sementara harga lombok besar masih relatif stabil Rp 40.000,00 per kilo gram.
Beberapa pedagang di Pasar Kasih Naikoten Kupang, Minggu (13/1/2019), menuturkan, setiap musim hujan harga cabe pasti melonjak karena cabe pada musim hujan produksi menurun.
Seorang pedagang bernama John Tafui mengatakan, harga cabe rawit sempat mencapai angka tertinggi Rp 80.000,00 per kilo gram.
• Inilah 15 Tanda-tanda Kematian Seseorang, Enam Bulan Sebelum Ajal Dipercaya Sudah Muncul Isyarat
"Sekarang sudah mulai turun. Sempat sampai Rp 80.000,00 per kilo gram", katanya.
Cabe rawit yang diperdagangkan di Pasar Kasih ada dua jenis.
Ada yang warna putih merah dengab harga Rp 60.000,00 per kilo gram, dan ada yang merah hijau dengan harga Rp 70.000,00 per kilo gram.
Sementara cabe keriting untuk sementara stok kosong. Tidak hanya cabe yang mengalami lonjakan harga.
Bawang merah dan tomat juga mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Bawang merah yang pada bulan Desember 2018 masih dijual dengan harga Rp 10.000,00 pet kilo gram naik menjadi Rp 25.000 per kilo gram.

Sedangka tomat yang pada bulan lalu dijual dengan harga Rp 10.000 per kilogram naik menjadi Rp 20.000 per kilo gram.
Meski ada lonjakan harga untuk beberapa komoditi namun ada komoditi mengalami penurunan, seperti bawang putih yang sebelumnya masih berada pada level Rp 30.000,00 mengalami penurunan Rp 5.000 per kilo gram menjadi Rp 25.000,- per kilo gram.
Seorang pedagang bawang, Hendrik mengatakan, harga bawang merah melonjak karena bawang produksi lokal sudah kosong.
Bawang merah yang ada berasal dari Surabaya. Sedangkan bawang putih yang ada merupakan bawang putih impor dari China melalui Surabaya.

"Bawang merah lokal sudah habis terjual ke luar. Yang kita jual sekarang bawang asal Surabaya," kata Hendrik.