Berita Kabupaten Manggarai Terkini
Wakapolda NTT! Tugas Polisi Sama dengan Tugas Uskup dan Imam
Maka itu lapor kalau ada penanganan kasus yang tidak jalan. Kalau tidak diproses lapor ke Polda NTT. Saya akan proses dan tindaklanjuti
Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG-COM-RUTENG- Wakapolda NTT, Brigjen Polisi Yohanis Asadoma di depan Administrator Keuskupan Ruteng, Mgr. Silvester San, Pr, para imam, suster, para biarawan-wati, dan Pengurus DPP Keuskupan Ruteng meminta dukungan gereja dalam rangka menjaga kamtibmas di Manggarai dan Manggarai Timur (Matim).
Permintaan Johni Asadoma ini disampaikan saat bersama Gubernur NTT, Viktor Laiskodat bertemu Uskup San, Para Imam, Biarawan-Wati dan Pengurus DPP di Aula Efata Ruteng, Kamis (10/1/2019) pagi.
Brigjen Asadoma mengatakan, dalam pelaksanaan tugas polisi memilikki tiga fungsi yakni menjaga kamtibmas, penegakkan hukum dan melindungi serta mengayom masyarakat.
“Tidak mungkin polisi bekerja sendiri tanpa ada dukungan semua masyarakat. Apalagi anggota Polres Manggarai hanya 460 orang dan bertugas di dua kabupaten. Maka itu dukungan semua elemen termasuk gereja sangat penting,” kata Asadoma.
• Bupati dan Wakil Bupati TTS Terpilih Ukur Pakaian Pelantikan ke Jakarta
• Mutasi Pejabat Pemkot Kupang Ditunda Lagi Minggu Depan ! Ini Alasannya
Di depan para imam, Asadoma juga meminta masyarakat bisa mengawasi kinerja polisi dalam pelaksanaan tugas kemasyarakatan.
“Lapor kepada Kapolres Manggarai kalau dalam penanganan kasus polisi bekerja tidak professional. Pasti kapolres akan tindak. Tidak mungkin kapolres memantau semua laporan. Maka itu lapor kalau ada penanganan kasus yang tidak jalan. Kalau tidak diproses lapor ke Polda NTT. Saya akan proses dan tindaklanjuti,” tegas Asadoma.
Johni Asadoma pun mengatakan, sebenarnya tugas polisi sama juga dengan tugas uskup dan para imam. Tugas polisi melayani masyarakat sama halnya dengan para imam melayani umatnya.
“Sebagai pelayan kita harus menempati dibawah daripada orang yang kita layani,” kata Asadoma.
Mengenai perekrutan polisi, Asadoma mengaku polisi sudah terbuka dan transparan.
Namun orang nomor dua di Polda NTT menegaskan, polisi yang direkrut dengan cara yang tidak benar hasilnya pasti berdampak pada pelaksanaan tugasnya di masyarakat.(*)