Berita Nasional
Inilah Deretan Gempa Bumi Di Indonesia Yang Terjadi Di Awal Tahun 2019
Inilah Deretan Gempa Bumi Di Indonesia Yang Terjadi Di Awal Tahun 2019.
Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
Inilah Deretan Gempa Bumi Di Indonesia Yang Terjadi Di Awal Tahun 2019.
POS-KUPANG.COM - Inilah Deretan Gempa Bumi Di Indonesia Yang Terjadi Di Awal Tahun 2019.
Mengawali tahun 2019 sudah banyak terjadi gempa bumi di Indonesia.
Gempa bumi yang terjadi menyasar beberapa wilayah Indonesia antara lain Sumatera, Kepulauan Talaud dan juga Nusa Tenggara Timur.
Ini Faktor Penyebab Terjadinya Gempa 4,9 SR di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT?
ASN Tak Disiplin Kenakan Rompi Orange, Simak 4 Fakta Kebijakan ini: Pemprov Telah Siapkan 150 Rompi
Ini Dia Nama-Nama Peserta Tes CPNS yang Lulus Formasi Guru di Manggarai Barat
Berikut rangkuman dilansir dari berbagai sumber beberapa gempa bumi yang terjadi di Indonesia tepat di awal tahun 2019.
1. Kepulauan Talaud 5.0 SR
Di awal tahun 2019, dua wilayah di Indonesia diguncang gempa pada Selasa (1/1/2018) pagi ini.
Dua gempa tersebut masing-masing berkekuatan Magnitudo 5.0 dan Magnitudo 3,4.
Mengutip dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama terjadi di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Gempa yang mengguncang Kepulauan Talaud berkekuatan Magnitudo 5 pada Selasa (1/1/2018).
Gempa tersebut terjadi pada pukul 06.09 WIB dengan kedalaman 21 km.
Gempa Kepulauan Talaud ini berpusat di laut dan berada di 99 km Barat Daya Kepulauan Talaud.
BMKG mencatat, gempa yang mengguncang Kepulauan Talaud tidak berpotensi tsunami.
2. Gempa Tapanuli Utara, Sumatera Utara 3.4 SR
Gempa kedua terjadi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada pukul 06.48 WIB.
Gempa yang mengguncang Tapanuli Utara berkekuatan Magnitudo 3,4.
Gempa Labuan Bajo Manggarai Barat Tak Berpotensi Tsunami, Warga Diharap Tak Panik
Derita Vanessa Angel Setelah Digrebek, Disindir Sesama Artis Dan Mantan Kekasih Hingga Jadi Meme
Chelsea Siapkan Uang Rp 1 Triliun Demi Edinson Cavani
Pusat gempa berada di 1 km Timur Laut Tapanuli Utara.
Gempa ini berada pada kedalaman 10 km dan dapat dirasakan di Sipahuntar dengan Skala MMI III.
3. Gempa Sumba Barat 5.0 SR
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis gempa berkekuatan 5.0 skala Richter mengguncang Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis siang jam 11.49 WIB.
Gempa dengan mangnitudo 5.0 terjadi di 238 km arah barat daya Sumba Barat Daya, NTT dengan pusat gempa berada di kedalaman 10 km.
Seperti dikutip dari akun resmi BMKG di Twitter, Gempa di Sumba Barat tidak berpontesi tsunami.
Berikut info lengkap dari BMKG terkait gempa di Sumba bermagnitudo 5.0 Kamis siang.
#Gempa Mag:5.0, 03-Jan-19 11:49:15 WIB, Lok:11.48 LS,118.23 BT (238 km BaratDaya SUMBABARATDAYA-NTT), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG
4. Gempa 4.9 SR Labuan Bajo NTT
Gempa tektonik berkekuatan 4,9 SR melanda Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (7/1/2019).
Gempa Manggarai Barat ini terjadi pada pukul 10.48 WIB atau 11.48 WIta di wilayah Laut Flores.
Gempa terletak pada koordinat 8,13 LS dan 119,87 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 40 km arah utara Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gempa Bumi Tektonik 5,0 Magnitudo Guncang Wilayah Kabupaten Manggarai
BREAKING NEWS: Gempa 4,9 SR Landa Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT
"Gempa terjadi pada kedalaman 45 km," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono melalui rilisnya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=5.0, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=4.9.
Menurut Rahmat, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Laut Flores ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar oblique," katanya.
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Labuan Bajo dan Bima dalam skala intensitas II-III MMI, dan di daerah Ruteng pada skala I-II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 11.13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," ujarnya.
Rahmat meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca: Gempa Hari Ini - Gempa Magnitudo 5,7 di Bengkulu Terasa Hingga Padang, Tidak Berpotensi Tsunami
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Ini Pesan Wasekjen Golkar Bagi Kader dan Caleg Partai Golkar di NTT
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara. (*)