Techno

Awas, Daftar Ponsel dengan Radiasi Tinggi Beredar di Pasaran

Besar radiasi yang dikeluarkan oleh sebuah smartphone dapat diukur dengan menggunakan unit pengukuran yang dikenal sebagai Angka Absorpsi Spesifik

Editor: Bebet I Hidayat
Ilustrasi daftar ponsel beradiasi tinggi. (SHUTTERSTOCK/AL ARABIYA) 

POS-KUPANG.com - Smartphone/ponsel saat ini sudah menjadi bagian dari hidup manusia. Perangkat ini kini tak bisa dijauhkan dari aktivitas sehari-hari dan menjadi kebutuhan utama.

Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, apakah penggunaan smartphone ini bisa berpengaruh buruk pada tubuh? Pertanyaan ini sering kali muncul karena smartphone memiliki radiasi yang bisa berbahaya bagi tubuh.

Besar radiasi yang dikeluarkan oleh sebuah smartphone dapat diukur dengan menggunakan unit pengukuran yang dikenal sebagai Angka Absorpsi Spesifik atau SAR.

Menurut pedoman dari Komisi Internasional tentang Perlindungan Radiasi Non-Ionisasi (ICNIRP), batas aman angka SAR untuk perangkat seluler adalah maksimum 2 W/kg.

Intip Yuk! Ini 7 Rekomendasi Ponsel Kece Dengan Kualitas Terbaik Tahun 2019, Apa Saja?

Tragis! Wanita Ini Alami Kelumpuhan Karena Terlalu Sering Main Game Di Smartphone Kesayangannya

Biasanya, setiap ponsel memiliki dua angka SAR yang berbeda, yakni angka SAR pada penggunaan dekat kepala (head) dan angka SAR saat didekatkan pada badan (body).

Lantas ponsel apa saja yang memiliki tingkat radiasi tertinggi?

Dikutip KompasTekno dari Phone Arena, Rabu (2/1/2019), berikut ini adalah daftar ponsel dengan angka SAR yang paling tinggi pada 2018.

Apple iPhone XS Max: Penggunaan pada kepala (Head): 1.00 W/kg, penggunaan pada badan (Body): 1.00 W/kg, Simultaneous Transmission (ST): 1.52 W/kg
Apple iPhone XS: Head: 0.90 W/kg, Body: 0.99 W/kg, ST: 1.53 W/kg
Apple iPhone XR: Head: 0.90 W/kg, Body: 1.10 W/kg, ST: 1.59 W/kg
Samsung Galaxy Note 9: Head: 0.27 W/kg, Body: 0.76 W/kg, ST: 1.59 W/kg
Samsung Galaxy S9 Plus: Head: 0.36 W/kg, Body: 0.79 W/kg, ST: 1.59 W/kg
Samsung Galaxy S9: Head: 0.35 W/kg, Body: 0.96 W/kg, ST: 1.59 W/kg
Google Pixel 3 XL: Head: 1.35 W/kg, Body: 1.19 W/kg, ST: 1.59 W/kg
Google Pixel 3: Head: 1.34 W/kg, Body: 1.34 W/kg, ST: 1.59 W/kg
LG V40: Head: 1.27 W/kg, Body: 1.28 W/kg, ST: 1.59 W/kg
LG G7: Head: 0.22 W/kg, Body: 1.06 W/kg, ST: 1.59 W/kg
OnePlus 6T: Head: 1.34 W/kg, Body: 1.19 W/kg, ST: 1.59 W/kg
OnePlus 6: Head: 1.26 W/kg, Body: 0.90 W/kg, ST: 1.53 W/kg
Xiaomi Pocophone F1: Head: 0.72 W/kg, Body: 0.75 W/kg, ST: Tidak dijelaskan.
Sony Xperia XZ3: Head: 0.14 W/kg, Body: 0.44 W/kg, ST: 1.08 W/kg

Meski daftar di atas tidak disusun secara berurutan, dari angka SAR yang didapat terlihat bahwa Sony Xperia XZ3 menjadi ponsel yang paling aman untuk digunakan, dengan angka SAR paling rendah.

Kendati demikian, keseluruh ponsel di atas masih sesuai dengan aturan yang berlaku karena berada di bawah batas maksimum. Meskipun begitu, sangat dianjurkan untuk memilih ponsel dengan angka SAR yang rendah untuk meminimalisasi risiko radiasi pada tubuh.

Layar Ponsel

Sementara itu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa radiasi ponsel memicu aktifnya sel kanker pada tikus, meski belum menunjukkan efek signifikan pada manusia.

Ahli senior toksikologi, Ronald Melnick, mengungkapkan bahwa bisa saja akan ada dampak lain radiasi ponsel pada manusia.

Dilansir dari Kompas.com, staf Divisi Pediatri Oftalmologi Departemen IK Mata FKUI-RSCM, dr Julie Dewi Barliana, SpM(K), M Biomed, mengatakan, layar ponsel dapat menyebabkan mata terasa kering, panas, berair, bahkan katarak.

“Panas yang dihasilkan pada mata akan berdampak pada kornea, lensa, dan retina mata.

Mata akan terasa kering, panas, dan sampai berair. Sementara pada lensa bisa terjadi katarak,” kata Julie saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/7/2018) malam.

Julie menjelaskan, ponsel bekerja menggunakan gelombang elektromagnetik yang menimbulkan radiasi di sekitar kepala terutama mata.

Efek panas dari gelombang tersebut dapat menimbulkan akibat buruk pada mata, terlebih untuk penggunaan yang berlebihan.

Sehingga sangat penting untuk menjaga diri untuk sebisa mungkin mengurangi paparan radiasi ponsel di sekitar kita.

Dilansir dari Nakita, kantor Federal Jerman yang berkecimpung dalam Perlindungan Radiasi (Bundesamt fur Strahlenschutz) merilis daftar 16 ponsel dengan tingkat radiasi paling tinggi yang sudah beredar di pasaran.

1. Xiaomi Mi A1(dual SIM) dengan angka radiasi 1,75 (Watt per Kilogram)
2. OnePlus 5T (dual SIM) dengan angka radiasi 1,68
3. Huawei Mate 9 dengan angka radiasi 1,64
4. Nokia Lumia 630 dengan angka radiasi 1,51
5. Huawei P9 Plus dengan angka radiasi 1,48
6. Huawei GX8 dengan angka radiasi 1,44
7. Huawei P9 dengan angka radiasi 1,43
8. Huawei Nova Plus dengan angka radiasi 1,41
9. OnePlus 5 (dual SIM) dengan angka radiasi 1,39
10. Huawei P9 Lite dengan angka radiasi 1,38
11. iPhone 7 dengan angka radiasi 1,38
12. Sony Xperia XZ1 Compact dengan angka radiasi 1,36
13. iPhone 8 dengan angka radiasi 1,32
14. ZTE AXON 7 Mini dengan angka radiasi 1,29
15. Blackberry DTEK60 dengan angka radiasi 1,28
16. iPhone 7 Plus dengan angka radiasi 1,24

Tingkat radiasi pada setiap ponsel (Intisari)

Daftar tersebut dibuat dari seluruh model ponsel yang keluar di pasaran sebelum Desember 2017.

Ponsel itu dibuat oleh semua produsen ponsel mulai dari Apple, Blackberry, Google, HTC, Huawei, LG, Motorola, Nokia, OnePlus, Samsung, Sony, Xiaomi dan ZTE.

Berdasarkan data tersebut, Jerman hanya memberi sertifikat ramah lingkungan yang dikenal sebagai Blue Angel pada ponsel dengan tingkat radiasi kurang dari 0,6 watt per kilogram.

Sangat penting bagi pengguna smartphone untuk mulai memperhatikan besaran radiasi yang kita terima setiap harinya.

Kita bisa mulai mengurangi pemakaian smartphone, jika biasanya selalu menggunakan benda ini seharian, coba untuk lakukan hal lain di luar kebiasaan memakai ponsel.

Berlama-lama bermain ponsel ternyata juga bisa meningkatkan risiko diabetes pada anak-anak

Para peneliti dari London University melakukan survey pada lebih dari 4.000 anak-anak usia 9-10 tahun.

Ditemukan, bahwa anak laki-laki dan perempuan yang lebih dari tiga jam menatap layar ponsel dalam sehari memiliki ukuran lemak tubuh yang lebih tinggi dan tanda-tanda resistensi insulin.

Resistensi insulin terjadi ketika tubuh berhenti merespons terhadap insulin, dimana insulin merupakan hormon yang menggerakkan gula dari aliran darah dan menuju sel.

Kondisi ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi. Itulah sebabnya mengapa resistensi insulin adalah risiko terkena diabetes tipe 2.

Obesitas dan ketidakaktifan, serta riwayat keluarga, juga dianggap sebagai faktor risiko utama.

"Saya tidak terkejut dengan hasil studi tersebut," kata Sylvia White, RD, pengajar diabetes bersertifikat di Tennessee.

"Banyak anak-anak pulang setelah duduk di sekolah, dan pulang ke rumah lalu kembali duduk di mana mereka menonton TV, bermain video game, atau menggunakan aplikasi tanpa henti di ponsel dan perangkat elektronik."

"Karena banyak anak makan sambil menonton, mereka kurang perhatian untuk merasa kenyang, ini yang disebut 'makan tanpa berpikir'. Dampaknya, menghasilkan asupan makanan yang berlebihan," jelas White, dilansir dari parents.com.

Lebih dari 5.000 anak-anak didiagnosis setiap tahun dengan diabetes tipe 2, yang dulu hanya terjadi pada orang dewasa.

Kemungkinan juga ada komplikasi serius jangka panjang, terutama jika tidak dikontrol dengan benar, termasuk penyakit jantung dan kerusakan ginjal.

Untuk bantu mencegah diabetes tipe 2, White merekomendasikan pendekatan seluruh keluarga yang melibatkan membuat makanan sendiri di rumah, ketimbang memesan atau melalui drive-thru.

"Makanan keluarga memiliki efek positif tidak hanya pada kesehatan fisik semua orang, tetapi juga mengurangi faktor risiko lain seperti alkohol, penyalahgunaan narkoba, dan gangguan makan," kata White.

Ia juga menyarankan membatasi minuman manis, seperti soda dan minuman olahraga.

Tentu saja, membatasi waktu bermain ponsel juga penting, karena dapat membantu seluruh keluarga untuk lebih aktif secara fisik.

The American Academy of Pediatrics (AAP), sebelumnya menyarankan anak-anak tidak lebih dari dua jam dalam sehari untuk bermain ponsel. (kompas.com/Nakita)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved