Breaking News

Berita NTT

Diprotes Guru Besar Soal Visi Kerjanya, Begini Reaksi Gubernur NTT Viktor Laiskodat

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat menceritakan bahwa dirinya pernah diprotes seorang guru besar atau profesor.

Editor: Bebet I Hidayat
Tribunnews
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat sebut orang miskin tidak bisa masuk surga 

Diprotes Guru Besar Soal Visi Kerjanya, Begini Reaksi Gubernur NTT Viktor Laiskodat

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Gubernur NTT Viktor B Laiskodat menceritakan bahwa dirinya pernah diprotes seorang guru besar.

Protes seorang profesor ini dilayangkan kepadanya karena Pemprov NTT tidak fokus pada pengembangan sektor pertanian dan peternakan, tetapi malah fokus pada pariwisata.

Menanggapi protes tersebut, Gubernur Viktor Laiskodat mengatakan, bahwa sektor pariwisata dipilih karena sektor pariwisata ini berbicara tentang seluruh keterkaitan berbagai kehidupan manusia.

Polda NTT Dukung Gubernur Viktor Laiskodat Legalkan Miras Lokal Sopi dan Moke, Asal. . .

BREAKING NEWS: Dump Truk Seruduk Tronton Yang Parkir di Borong, 2 Orang Luka Berat

"Protes yang dilayangkan kepada kami kenapa pariwisata? Padahal NTT miliki penduduk yang sebagian besar sebagai petani dan peternak," kata Gubernur NTT, Viktor Laiskodat pada acara Rapat Kerja Tri Wulan Tahun 2018 yang digelar Polda NTT di Hotel Aston, Jalan Timor Raya, Rabu (5/12/2018).

Hadir pada kesempatan‎ itu, Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman dan jajaran Polda NTT, para kapolres dan jajarannya.

‎"Siapa saja yang ke suatu tempat, pasti cari makan yang enak, cari tempat yang nyaman. Bukan sebaliknya, orang datang dan tanya di mana tempat makan yang enak atau di mana tempat penginapan yang nyaman," katanya.

6 Pernyataan Yang Bikin Heboh

Sejak terpilih menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat banyak membuat kebijakan -kebijakan baru.

Selain itu Viktor Laiskodat juga beberapa kali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang ramai diperbincangkan masyarakat NTT.

Ada yang mendukung pernyataan Viktor Laiskodat ada pula yang menentang.

Berikut 6 pernyataan kontroversial yang pernah diucapkan Viktor Laiskodat dalam berbagai kegiatan.

1. Tidak ada Orang Bodoh dan Miskin yang Masuk Surga

Gubernur Nusa Tenggara Timur ( NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat  terus mendorong warganya agar mengubah pola pikir guna membangun wilayahnya.

Menurut Viktor Laiskodat, NTT harus hidup dengan tangan dan keringatnya sendiri untuk membangun sumber daya manusia.

Hal itu disampaikan Viktor saat memberikan keterangan pers dalam kegiatan Learning Event Sumba Iconic Island yang digelar oleh Hivos (Organisasi bantuan pembangunan) dan Pemprov NTT di Hotel Aston Kupang, Selasa (27/11/2018).

Viktor bahkan menyebut, hanya manusia cerdas yang bisa masuk surga.

"Karena orang cerdas saja yang masuk surga. Tidak ada orang bodoh dan miskin yang masuk surga," tegas Viktor yang juga mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR ini.

Karena itu, sudah menjadi tugas pemerintah dan semua pihak untuk membantu warga yang bodoh dan miskin untuk masuk surga.

Kalau sudah bodoh dan miskin, kata Viktor, tentu akan memberatkan diri sendiri, memberatkan lingkungannya, memberatkan keluarganya, memberatkan negaranya, dan memberatkan Tuhan.

"Saya sudah berulang kali katakan bahwa tidak ada orang bodoh dan miskin yang masuk surga," imbuhnya.

BREAKING NEWS: Dump Truk Seruduk Tronton Yang Parkir di Borong, 2 Orang Luka Berat

Hal penting lain, ucap Viktor, yakni menjadi tanggung jawab bersama semua pihak untuk membangun NTT dengan membangun manusia menjadi baik melalui dunia pendidikan yang baik.

"Satu satunya jalan yakni kita harus bangun sistem pendidikan yang baik untuk menjawab seluruh tantangan sehingga kita bisa mengeloka potensi yang ada di NTT dengan sumber daya yang memadai," tutupnya.

2. Tidak Ada Lobi Jabatan Melalui Istri, Anak atau Keluarga Saya

Gubernur Viktor berjanji akan intens melakukan reformasi birokrasi di wilayah itu.

Viktor akan memilih aparatur sipil yang berkompeten dan berkualitas bagus untuk menduduki jabatan eselon di lingkup Setda NTT, dengan metode sistem merit.

Sistem merit adalah proses mempromosikan dan mempekerjakan pegawai pemerintah, berdasarkan kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan, bukan pada koneksi politik mereka.

Dia akan meninjau kembali jabatan birokrasi yang ada, untuk mendapatkan pejabat yang profesional dengan sistem seleksi jabatan, agar tercipta peluang yang sama bagi setiap aparatur sipil untuk berkompetisi dalam mengembangkan karyanya.

"Tidak ada lobi jabatan melalui istri, anak atau keluarga saya," tegas Viktor dalam rapat paripurna istimewa DPRD NTT, di Kupang, Senin (10/9/2018).

"Yang pilih Viktor atau tidak, itu tidak ada urusan. Suku yang sama dengan Viktor itu tidak ada urusan. Agamanya sama pun tidak ada urusan. Selama dia profesional berkomitmen untuk visi ini, maka kita akan pakai," tegas Viktor.

3. Kerjasama Pemerintah dan Gereja Bukan Munafik dan Pura-pura

Kerjasama Pemerintah dan Gereja jangan munafik, begitu harapan Viktor Laiskodat ke seluruh Uskup Indonesia. 

Menyampaikan pidato dihadapan para uskup se-Indonesia, ratusan iman, biarawati dan puluhan ribu umat Katolik dalam tahbisan Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Rabu (26/9/2018) malam dicatat menjadi sejarah bagi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Bicara lugas dan apa adanya, Viktor hadir bersama Wagub Josef Nae Soi, mengakui ini pidato pertama dalam tahbisan uskup di NTT.

"Ini sejarah hidup saya. Saya akan catat dengan baik. Ini (pidato) beda dengan pidato politik berhadapan dengan puluhan ribu massa," ujar Viktor dalam perayaan tahbisan di Gelora Samador Maumere.

Ia mengatakan tahun 2018 menjadi tahun yang berbahagia bagi masyarakat Kabupaten Sikka memiliki bupati baru dan uskup baru.

"Kita sama-sama orang baru dalam jabatan baru di NTT. Saya dan Pak Wagub baru 21 hari dilantik. Di sini juga bupatinya baru," kata Viktor.

Natal - Yuk Bikin 6 Kue Natal Dengan Bentuk yang Antimainstream Ini, Unik dan Lezat

Menurut Viktor, motto Mgr. Edwaldus, bertolak ke tempat lebih dalam mirip dengan motto Viktori-Jos, kita bangkit kita sejahtera adalah pesan keberanian. Ia mengatakan motto ini sebagai pekerjaan besar yang tidak bisa dikerjakan asal-asalan.

"Kita miskin, tapi kita kirim ratusan misionaris ke seluruh dunia untuk ajarkan hidup cinta kasih. Ini catatan kritis buat pemerintah dan gereja. Kita patut malu. Kita harus kerja luar biasa dengan kejujuran hati, tidak ada waktu untuk pura-pura baik dan pura-pura kerja," imbuh Viktor berapi-api.

"Saya harapkan kerjasama pemerintah dan gereja bukan munafik dan pura-pura tetapi semangat bangun," ujarnya.

Viktor menyoroti tanaman kelor dan garam yang jadi primadona dikembangkan. Kasus TKI ilegal, setiap waktu ada mayat TKI dikirim pulang dari luar negeri. 

4. Ibu-ibu sekarang suka sekali menonton sinetron. Nonton film sedih, ikut menangis, nonton film horor ketakutan, tapi masih mau nonton.

Viktor Buktilu Laiskodat meminta ibu-ibu dan anak-anak muda mengurangi menonton sinetron. Para ibu-ibu dan anak muda ini untuk tidak maniak dalam menonton sinetron.

Viktor berharap para ibu dan remaja ini meluangkan waktu setidaknya dua jam sehari untuk membaca.

"Ibu-ibu sekarang suka sekali menonton sinetron. Nonton film sedih, ikut menangis, nonton film horor ketakutan, tapi masih mau nonton," ujar Viktor disambut tawa ibu-ibu yang hadir dalam perayaan Maulid Nabi di Mesjid Albaitul Qadim Air Mata Kupang, Senin (19/11/2018) malam.

Kalau anak muda zaman sekarang, kata Viktor, hobinya main game, medsos, banyak waktu dihabiskan menatap layar handphone.

"Menurut saya, lebih baik kalian banyak membaca daripada main handphone dan menonton sinetron. Luangkan waktu dua jam dalam sehari untuk membaca," kata Viktor.

Viktor mengatakan, dengan membaca, kita bisa mengasah kemampuan intelektual kita, mengetahui perkembangan pembangunan dan menambah wawasan.

Viktor malam itu hadir di tengah umat Muslim Kota Kupang merayakan Maulid Nabi. Ia mengatakan, perayaan Maulid Nabi merupakan kazanah spiritual dalam Islam mesti dihidupi dengan baik.

Perayaan Maulid Nabi yang diadakan secara tradisional tersebut, kata Viktor, memang patut dikembangkan sebagai wisata religi.

5. Pasti kelihatan anaknya di sekolah bodoh. Ya, pasti karena tidak makan marungga. 

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, apabila ada warga yang tidak makan kelor/marungga, maka sikap itu bertentangan dengan semangat revolusi.

Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan hal ini pada apel peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Halaman Kantor Gubernur NTT, Senin (1/10/2018).

Dia mengatakan, semua pihak turutbertanggungjawab agar masyarakat diajak selalu untuk mengkonsumsi kelor.

"Di Eropa mulai bangkit, yakni di Jepang dengan sebuah program gerakan minum susu bagi generasi dan anak-anak setiap hari. Tapi kita di NTT bangun dengan revolusi hijau, kita harus makan marungga tiap hari," kata Viktor.

Dikatakan, bagi yang tidak mau makan kelor ini, maka orang itu hidupnya bertentangan dengan semangat revolusi hijau.

"Pasti kelihatan anaknya di sekolah bodoh. Ya, pasti karena tidak makan marungga. Ini masih juga masih membangun nilai-nilai untuk sampai pada tujuan bersama, sehingga masih banyak yang harus dilakukan bersama.

6. Ke Depannya Provinsi tidak ada lagi rapat. Rapat itu pakai telepon genggam saja.

Gubernur Nusa Tenggara Timur ( NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat terus melakukan sejumlah gebrakan dan pernyataan kontroversial.

Kali ini, mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu secara tegas menyatakan akan meniadakan kegiatan rapat-rapat oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemprov NTT.

Seleksi Calon Direksi Bank NTT Sulit Dituntaskan Tahun Ini

Menurut Viktor Laiskodat, rapat yang selama ini dilakukan jelas telah menghabiskan anggaran, dibandingkan anggaran untuk pelayanan publik.

"Jadi ke depannya provinsi ini tidak ada lagi rapat-rapat. Rapat itu pakai telepon genggam saja. Tinggal sampaikan ke saya, bapak kami mohon petunjuk," tegas Viktor, saat memberi kuliah umum di Universitas Nusa Cendana Kupang, Senin (3/12/2018), kemarin.

Menurut Viktor, dengan adanya kemajuan tekonologi, tidak perlu lagi duduk berkumpul, makan dan minum di dalam ruangan, serta bolak balik hanya untuk menghabiskan biaya transportasi.

"Kemarin saya periksa Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), saya lihat transformasi budaya kerja memang tidak ada, karena hanya menghabiskan anggaran untuk kegiatan yang tidak terlalu penting," ucap Viktor Laiskodat.

Viktor menginginkan, sebagian besar ASN selalu berada di lapangan untuk menyelesaikan sejumlah persoalan, termasuk menggarap pertanian lahan kering.

Viktor juga sudah menggelar road show ke kabupaten di NTT untuk samakan persepsi dan cara berpikir, guna menyelesaikan persoalan besar di NTT. (pos-kupang.com)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved