Breaking News

Berita Nasional

Nenek Ini Terkurung 4 Hari dan Tak Bisa Keluar dari Rumah. Begini Kisahnya

Dua rumah tersebut ditempati oleh seorang nenek Hilderia Samosir (73), putrinya Sondang Julu Hutagalung (45), dan cucunya Elsa Purba

Editor: Rosalina Woso
(TRIBUN MEDAN/TOMMY SIMATUPANG)
Hilderia Samosir dari balik tembok berbicara dengan warga di rumahnya yang terkepung tembok di Jalan Pabrik Kertas, Kelurahan Siopat Suhu, Kota Siantar, Kamis (29/11/2018). 

POS KUPANG.COM--Dua unit rumah yang berada di belakang Asrama Polisi (Aspol) Polres Simalungun terkepung tembok setinggi dua meter. 

Dua rumah itu dikelilingi tembok Aspol dan Tembok milik seorang warga.

Sementara di sebelah rumah tersebut terdapat sungai.

Dua rumah tersebut ditempati oleh seorang nenek Hilderia Samosir (73), putrinya Sondang Julu Hutagalung (45), dan cucunya Elsa Purba (13). 

Dua rumah itu sudah terkepung sejak tiga hari yang lalu, kamis (29/11/2018).

Rumah tersebut berada di Jalan Pabrik, Kelurahan Siopat Suhu, Kota Siantar.

Hilderia yang ditemui Tribun Medan langsung menyambut. 

Elsa Purba cucu dari Hilderia Samosir melangkah melompati tembok dengan bantuan tangga agar dapat masuk ke rumahnya di Jalan Pabrik Kertas, Kelurahan Siopat Suhu, Kota Siantar, Kamis (29/11/2018).
Elsa Purba cucu dari Hilderia Samosir melangkah melompati tembok dengan bantuan tangga agar dapat masuk ke rumahnya di Jalan Pabrik Kertas, Kelurahan Siopat Suhu, Kota Siantar, Kamis (29/11/2018). (TRIBUN MEDAN/TOMMY SIMATUPANG)

Dari balik tembok, Hilderia memberikan satu buah tangga untuk dapat masuk ke lokasi rumahnya. 

Dengan tangga itu, tamu melewati dan melangkah tembok setinggi dua meter.

"Rumah kami mulai ditembok empat hari yang lalu. Kemarin saya sudah bertemu dengan Pak Kapolres Simalungun (AKBP Marudut Liberty Panjaitan) minta tolong supaya tembok di Aspol di buka. Tapi, pak Kapolres tak mau," kata istri dari Almarhum Mayor Panusunan Hutagalung.

Hilderia mengungkapkan bahwa Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan memberikan surat untuk pindah dari rumah tersebut. 

Sudah Seminggu Masyarakat Mauponggo Tidak Bisa Berkomunikasi Dengan HP

Julianto:Begini Cara Menjadi Guru dan Orangtua yang Berhasil

Hilderia Samosir dari balik tembok berbicara dengan warga di rumahnya yang terkepung tembok di Jalan Pabrik Kertas, Kelurahan Siopat Suhu, Kota Siantar, Kamis (29/11/2018). (TRIBUN MEDAN/TOMMY SIMATUPANG)
Padahal, diketahui rumah itu resmi dibelinya pada 1988 dan tinggal di sini sejak tahun 2002.

"Saya juga dah minta kepada rumah yang disebelah itu untuk membuka tembok. Tapi, mereka tak mengijinkan. Katanya, mereka si pemilik tanah harus memiliki izin dari anaknya yang di Jakarta,"katanya.

Karena tak ada akses, Hilderia berencana menjual rumah itu kepada tetangganya, tetapi tidak ada yang mau membeli. 

Hilderia pun terpaksa terkurung dalam rumah itu.

"Di sinilah terkurung aku. Gak bisa aku naik tangga. Sudah empat hari aku di sini-sini saja,"ungkapnya.

Hilderia pun bermohon ke Kapolres Simalungun untuk memmbongkar tembok. Namun, Kapolres Simalungun AKBP Marudut malah menyuruh untuk segera mengosongkan rumah.

"Saya disuruh menandatangani surat pengosongan rumah dengan tanpa meminta ganti rugi. Inilah saya orangtua ini, saya gak baca saya tandatangani terus. Setelah ditandatangani baru saya baca. Padahal, ini kan rumah saya resmi," ungkapnya.

Amatan tribun-medan.com, Elsa Purba siswa SMP Cinta Rakyat 2 yang baru pulang dari sekolah pelan-pelan menaiki tangga yang diberikan neneknya, Hilderia Samosir.

Elsa mengatakan sejak ditembok keliling, ia harus berjalan lebih jauh. Yang sebelumnya, ia cukup masuk dari depan Aspol. 

Kini, ia harus berjalan memutar dari samoing Aspol. Amatan Tribun-Medan.com, proses penembokan di Asrama Polisi terus berjalan.

"Semakin jauhlah, kan kalau biasanya aku lewat dari pingu Aspol lalu masuk ke mari. Sekarang, harus mutar lagi, lalu lompat tembok gunakan tangga,"pungkasnya.

Rumah Diblokade, Eko Tak Bisa Masuk Rumah

Sebelumnya sebuah rumah di kawasan Ujung Berung, Bandung milik seorang warga bernama Eko sedang viral di media sosial.

Dikutip dari Tribun Jabar dan Kompas.com, Selasa (11/9) warga tersebut bernama lengkap Eko Purnomo (37) pemilik akun Facebook Riko Purnama Purnama.

Dirinya mendadak viral karena Eko sedang berjuang untuk masuk ke dalam rumahnya.

Rumahnya berada di Kampung Sukagalih, Desa Pasirjati, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung.

Dua tahun sudah rumah Eko terbengkalai.

Alasannya akses jalan menuju rumahnya tertutup oleh bangunan milik tetangganya sendiri.

Semua akses jalan tertutup, kiri kanan, depan belakang tak bisa dilewati.

Bahkan Eko sempat mengiklankan rumahnya ini untuk dijual dengan harga Rp 150 juta nego.

Hal ini karena dirinya sudah merasa frustasi lantaran tak bisa masuk ke dalam rumahnya sendiri.

Padahal pada tahun 2008 silam, Eko dan istrinya sempat tinggal di rumah tersebut karena masih ada akses jalan masuk.

Lalu tahun 2016 ada yang membeli tanah di samping rumahnya.

Lantas di kiri kanan depan belakang ditahun yang sama ada yang membeli tanah lagi dan mulai membangun rumah 'mengurung' kediaman Eko.

"Kedua pemilik rumah itu berbarengan membangun rumahnya," kata Eko.

Eko yang menyadari bahwa rumahnya tak ada akses jalan masuk, lantas nego dengan salah satu tetangganya untuk membeli sepetak tanah demi akses ke rumahnya seharga Rp 10 juta.

Tapi sayang, negosiasi Eko dengan pemilik lahan di depan rumahnya berujung penolakan.

Tak patah arang Eko kemudian mengajukan laporan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bandung.

BPN kemudian mengeluarkan Surat Berita Acara Pengukuran yang mengharuskan rumah Eko diberi akses jalan.

Namun sayangnya, rekomendasi dari BPN belum terealisasi hingga sekarang.

Wali Kota Bandung angkat bicara

Kasus yang dialami Eko ini akhirnya sampai ke telinga pelaksana tugas Wali Kota Bandung Oded M Danial.

Oded kemudian memerintahkan lurah dan camat tempat Eko berdomisili untuk mengecek langsung keadaan rumah.

"Saya sudah diskusikan di rapim (rapat pimpinan) dan memerintahkan camat dan lurah untuk mengecek langsung ke rumah tersebut," kata Oded seperti dikutip dari Kompas.com.

Oded menduga masalah ini lebih dikarenakan masalah pribadi antara Ekodan tetangganya.

"Sepertinya ada masalah antara pemilik rumah dan tetangganya. Nanti camat dan lurah komunikasi di sana untuk mencari solusi," pungkasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Rumah Nenek Ini Diblokade Tembok 2 Meter, Terkurung 4 Hari Tak Bisa Keluar, Masuk Pakai Tangga, http://bangka.tribunnews.com/2018/11/30/rumah-nenek-ini-diblokade-tembok-2-meter-terkurung-4-hari-tak-bisa-keluar-masuk-pakai-tangga?page=all.

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved