Berita Kesehatan HIV AIDS
HIV AIDS, Teman dan Keluargamu Terkena HIV AIDS, Bagaimana Menanganinya dan Memperlakukan Mereka?
HIV AIDS, teman dan keluargamu terkena HIV AIDS, bagaimana menanganinya dan memperlakukan mereka?
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM - HIV AIDS, teman dan keluargamu terkena HIV AIDS, bagaimana menanganinya dan memperlakukan mereka?
Apa itu HIV AIDS? HIV kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus, merupakan virus yang bisa menyebabkan sebuah kondisi yang disebut AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome).
Jika HIV adalah virus yang menyebabkan infeksi, AIDS adalah kondisi atau sindrom, kumpulan gejala penyakit.

* Penularan HIV berasal dari kontak cairan tubuh seperti darah dan sperma seperti hal berikut:
1. Hubungan seks yang berisiko
Yang dimaksud berisiko di sini adalah jika salah satu pasangan terjangkit virus HIV kemudian melakukan hubungan seks tanpa menggunakan pengaman. Salah satu cara paling mudah untuk pencegahan HIV adalah dengan menggunakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan.
• HIV AIDS, Kenapa AIDS Mesti Diperingati Tanggal 1 Desember, Kamu Mesti Tahun Berbagai Hal Ini
• HIV AIDS, Tak Hanya Lewat Seks, Virus Ini Menular Lewat Hal Tak Terduga Ini, Kamu Melakukannya?
• HIV AIDS, Cegah Penularan Virus HIV AIDS Dengan Cara Sederhana Ini Guys, Yuk Lakukan Sekarang
• HIV AIDS, Ada Obat Kimia dan Obat Alami Yang Bisa Obati Odha Atau Pasien HIV AIDS?
2. Penularan lewat jarum suntik
Penggunaan jarum suntik secara bergantian juga merupakan salah satu cara penularan AIDS yang paling umum. Penggunaan jarum suntik tidak hanya bisa ditemukan di rumah sakit, namun juga di kalangan pengguna narkoba, layanan akupuntur hingga jasa tato. Karena itu pastikan Anda mendapatkan jarum suntik yang baru saat akan menggunakan layanan akupuntur maupun tato.
3. Transfusi darah
Dalam beberapa kasus, cara penularan penyakit AIDS juga bisa terjadi melalui transfusi darah. Namun saat ini semakin jarang terjadi akibat adanya uji kelayakan donor darah yang semakin ketat. Dengan adanya uji kelayakan yang ketat dapat menekan risiko penerima donor darah memiliki risiko HIV.
4. Penularan HIV melalui ASI
Ibu yang mengidap HIV/AIDS dapat menularkan virus HIV pada anak yang disusuinya. Namun hal ini dapat dicegah dengan mewaspadai sejak awal kehamilan untuk menekan risiko penularan HIV pada bayi.
Hingga saat ini belum ditemukan obat-obatan sebagai pencegahan HIV dan menyembuhkan infeksi HIV/AIDS. Obat yang tersedia saat ini adalah untuk menekan aktivitas virus dalam tubuh dan mengendalikan laju infeksi tersebut sehingga penderita HIV memiliki harapan hidup lebih panjang.
Nah, ketika kamu sudah tahu bagaimana HIV AIDS itu menular dan dapat ditularkan, maka jangan melakukan kegiatan beresiko itu.

* Lantas bagaimana jika kemudian kamu atau temanmu atau keluargamu tertular virus HIV AIDS?
Merawat penderita HIV bukanlah sesuatu yang mudah, baik secara fisik maupun mental. Anda memerlukan banyak usaha untuk membantu mereka mengatasi gejolak emosinya dan sekaligus juga perasaan Anda terhadap rasa takut pada penyebaran HIV.
Dengan beberapa tips berikut, Anda dapat merawat bukan hanya pasien HIV, namun diri Anda sendiri.
• Ramalan Zodiak Hari Ini, Jumat 30 November 2018, Gemini Buat Keputusan, Scorpio Jangan Terpengaruh
• Ibu dan Bayi Tewas Ditangan Dokter Mabuk Saat Lakukan Operasi Caesar
• Usai Sekap Pasutri, Perampok Alami Hal Naas Ini
Bagaimana kamu bisa kuat merawat mereka yang terinveksi HIV AIDS, berikut caranya:
1. Pelajari tentang HIV
Untuk merawat penderita HIV, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah untuk memahami benar tentang HIV agar bisa menjadi perawat yang baik dan melindungi diri Anda sendiri. Anda harus mulai melupakan rasa takut saat Anda berada di dekat pasien. Untuk merawat pasien, Anda harus mempelajari sejumlah fakta HIV.
Gali informasi sebanyak-banyaknya dari organisasi terkemuka seperti Red Cross, Visiting Nurse Association, organisasi pelayanan HIV/AIDS, departemen kesehatan daerah, atau lembaga bantuan masyarakat di sekitar wilayah Anda yang dapat membantu dalam kasus-kasus khusus.
Namun, Anda perlu memilah forum atau situs yang telah diverifikasi oleh para ahli. Apabila Anda sudah memperkaya diri sendiri dengan informasi seputar HIV, Anda dapat mengatasi segala situasi dengan mudah.
2. Ajak curhat, namun jangan memaksa
Jangan takut untuk berbicara dengan pasien mengenai penyakitnya. Bicaralah dan ajak mereka berbagi agar Anda dapat mengerti kondisi mereka. Berada di dekat pasien untuk bisa mengetahui lebih banyak tentang status kesehatan mereka sejauh ini dan juga perasaan mereka.
Dengan cara ini, Anda dapat menemukan lebih banyak cara berbeda untuk membantu mereka. Apabila topik obrolan membuat pasien HIV merasa tidak nyaman, ganti topik. Kadang, duduk bersama dalam diam dan menikmati suasana juga merupakan cara yang baik untuk menunjukkan empati.
3. Cukupi kebutuhan nutrisinya
Kondisi kesehatan penderita HIV sama sekali tidak baik. Pasien perlu mengonsumsi lebih banyak makanan sehat untuk berlangsungnya aktivitas tubuh. Penyakit juga tidak dapat membaik tanpa makanan sehat yang cukup.
Pola makan sehat yang kaya akan nutrisi dan gizi, serat dan cairan merupakan hal yang terpenting bagi pasien. Maka, lebih baik untuk lebih dulu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan pola makanyang tepat untuk pasien HIV.
Diperlukan juga perhatian khusus dalam mempersiapkan makanan untuk pasien HIV, dengan keamanan dan kebersihan makanan sebagai faktor utama. Pastikan tangan, peralatan masak, dan permukaan untuk menyiapkan makanan selalu bersih dan steril.
Cuci semua buah dan sayuran segar, daging, serta batasi asupan hidangan laut yang belum dimasak, telur mentah, makanan yang berlemak, digoreng atau pedas. Apabila pasien mengalami gejala-gejala seperti mual atau muntah, bawa ke dokter untuk pengobatan.
• Kebiasaan Saat Mau Tidur, Capricorn Menelepon, Leo Suka Nungging, Scorpio Ga Pakai Baju
• Saat Mandi, Aries Bernyanyi, Gemini Lupa Bawa Handuk, Leo Jatuhkan Sabun di Bak, Kamu?
4. Minta bantuan
Jika Anda tidak dapat mengatasi suatu situasi sebatang kara, atau Anda tidak yakin dengan keamanan diri Anda saat membantu penderita HIV, Anda harus menghubungi dokter sebagai perlindungan diri Anda sendiri.
Orang di sekitar Anda dan dokter akan memberi Anda bantuan. Bantuan di dalam rumah sangatlah penting. Semakin banyak yang membantu, semakin Anda terlindungi dengan lebih baik.

5. Jaga kesehatan Anda
Anda tidak dapat merawat seseorang jika tidak memiliki tubuh yang sehat. Anda harus menjaga kesehatan Anda sendiri untuk mencegah kelelahan. Untuk merawat pasien HIV dengan lebih baik, Anda juga harus mendapatkan istirahat yang cukup.
Berolahraga dapat membantu Anda merilekskan pikiran dan otot, serta memperkuat sistem imun Anda. Di samping menjadi seorang perawat seseorang yang berkebutuhan khusus, Anda juga perlu mengambil waktu “cuti” untuk memanjakan diri sendiri. Jangan lewatkan hobi Anda.
Merawat orang lain adalah sebuah pekerjaan sulit dan dapat menimbulkan stress, sehingga Anda perlu menikmati kehidupan Anda sendiri dan merawat kesehatan tubuh sendiri dengan baik.
Sebagai perawat pasien HIV, tugas sehari-hari Anda adalah membantu mereka melawan penyakit, serta mengubah cara pandang mereka jadi lebih positif terhadap kehidupan. Kapanpun Anda merasa takut, khawatir, gelisah atau stress, bicarakan dengan dokter atau orang lain agar Anda dapat sesegera mungkin mengatasi emosi negatif yang meyelimuti Anda, dan kembali merawat pasien HIV dengan sebaik mungkin. (*)