Berita Nasional

Kapolri Diminta Hentikan Operasi Zebra, Dinilai Mengerus Kepercayaan Pada Polisi

Kapolri Diminta Hentikan Operasi Zebra, Dinilai Mengerus Kepercayaan Pada Polisi

Editor: Bebet I Hidayat
POS KUPANG.COM/EDY HAYONG
Kegiatan Operasi Zebra Turangga oleh anggota Satlantas Polres Kupang di Oesao, Selasa (29/10/2018) 

Kapolri Diminta Hentikan Operasi Zebra, Dinilai Mengerus Kepercayaan Pada Polisi

POS-KUPANG.COM - Indonesia Traffic Watch (ITW) mendesak Kapolriuntuk menghentikan operasi Zebra, Simpatik dan Patuh.  Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Presidium ITW Edison Siahaan.

"Selain tidak memberikan dampak signifikan terhadap upaya mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas(Kamseltibcarlantas) juga hanya untuk menghabiskan angggaran," kata Edison melalui keterangan resminya di Jakarta, Minggu (4/11/2018).

Bahkan potensi menuai kecurigaan bahwa ketiga operasi yang rutin digelar setiap tahun itu hanya mendulang rupiah dari denda tilang untuk meningkatkan target pendapatan negara bukan pajak (PNBP).

"Bila terus dilaksanakan, tentu akan menggerus kepercayaan masyarakat terhadap Polri," tuturnya.

Puluhan Kendaraan Roda Dua di Malaka Terjaring Operasi Zebra

Pemerintah Diminta Batalkan Rencana Pengiriman 30.000 TKI ke Arab Saudi

Piala AFF 2018 - Siaran Langsung RCTI Mulai 9 November 2018, Indonesia vs Singapura

ITW menilai, operasi Zebra yang digelar sejak 30 Oktober 2018 hingga 3 Nopember 2018 atau selama lima hari hasilnya tidak berbeda jauh dengan lima hari hasil operasi zebra 2017.

Jumlah yang ditilang lima hari operasi Zebra 2018 sebanyak 38.703 sedangkan periode 2017 sebanyak 44.574 .

Begitu juga jumlah pelanggar yang ditindak dari sisi profesi didominasi karyawan swasta yaitu sebanyak 21.565 dan priode 2017 sebanyak 27.657.

Kemudian disusul pelajar dan mahasiswa serta sopir. 

Sedangkan jumlah pelanggar sesuai golongan SIM paling banyak pengendara roda dua sebanyak 9.709 dan priode 2017 sebanyak 21.611.

Kegiatan Operasi Zebra Turangga gabungan di  Oesao, Senin  (5/11/2018)
Kegiatan Operasi Zebra Turangga gabungan di Oesao, Senin (5/11/2018) (POS KUPANG.COM/EDY HAYONG)

Ironisnya jumlah pelanggar yang ditindak yang tidak memiliki SIM jauh meningkat dari 2017 sebanyak 9.922 menjadi 21.268 priode lima hari operasi zebra 2018.

Atas data tersebut, ITW menilai operasi Zebra, patuh dan Simpatik seharusnya dievaluasi dan dihentikan.

Kupang Gelar Operasi Zebra

Satuan Lantas Polres Kupang, sejak pencanangan  Operasi Zebra Turangga, Selasa (30/10/ 2018) gencar melakukan operasi. Dalam operasi ini, jajaran Satlantas menggandeng instansi terkait lain seperti TNI, Satpol PP Pemda Kupang.

Pantauan POS KUPANG.COM, Senin (5/11/2018), operasi gabungan ini dikonsentrasikan di jalur tikungan antara Kelurahan Babau dan Kelurahan Oesao. Setiap kendaraan yang melintas baik roda dua maupun roda empat langsung ditahan anggota dan meminta para pengendara menunjukan kelengkapan kendaraan.

Bagi pengendara yang memiliki surat lengkap dipersilahkan melanjutkan perjalanan sedangkan yang tidak ada diarahkan ke petugas untuk diberikan pembinaan termasuk menerima surat tilang.

Untuk diingat, pada operasi perdana di Oesao, tim  berhasil menjaring 170 pelanggaran oleh pengguna kendaraan bermotor. Jenis pelanggaran diantaranya,52 lembar STNK, 21 lembar SIM, 24 pengendara yang menggunakan handphone saat berkendara dan juga kelengkapan kendaraan lainnya.

Kegiatan Operasi Zebra Turangga oleh anggota Satlantas Polres Kupang di Oesao, Selasa (29/10/2018)
Kegiatan Operasi Zebra Turangga oleh anggota Satlantas Polres Kupang di Oesao, Selasa (29/10/2018) (POS KUPANG.COM/EDY HAYONG)

Kasat Lantas Polres Kupang, Iptu Andri Aryansyah,S.Ik menyampaikan hal ini kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (31/10/2018).

Andri mengatakan, Operasi Zebra Turangga hari pertama  dilaksanakan anggota di Oesao Kecamatan Kupang Timur. Pada operasi ini anggota berhasil menjaring 170  pelanggaran berlalu lintas. Jenis pelanggarannya ada yang tidak memakai helm, tidak memiliki SIM dan STNK, menggunakan Handphone saat berkendara  dan juga pelanggaran yang dilihat secara kasat mata,termasuk kelengkapan kendaraan.

Terkait data  kecelakaan lalu lintas, Andri mengatakan,   sejak Januari hingga Oktober sekitar 170 kasus lakalantas dengan rincian 50 kasus meninggal dunia,60 luka berat dan 60 luka ringan.

Dominasi Tak Pakai Helm

Sampai  hari ketujuh  pelaksanaan  Operasi Zebra  tanggal  30 Oktober  2018  oleh  Satuan  Lalu Lintas Polres  Sikka  di Pulau  Flores,  Propinsi Nusa Tenggara  Timur  (NTT),  pelanggaran yang ditemukan paling dominan adalah  pengendara  tak  mengenakan  helm.

 “Pelanggaran  paling banyak pengendara  yang  tidak  pakai  helm. Petugas kami  lakukan tilang. Urutan  berikutnya atribut kendaraan,   lampu,  kaca spion dan plat nomor.   Banyak   juga pengendara yang tidak membawa  SIM dan STNK,”  kata  Kepala Satuan Lalu Lintas Polres  Sikka, Iptu  Fritz Mada, mewakili  Kapolres  Sikka, AKBP  Rickson Situmorang,  S.IK,  kepada  POS-KUPANG.COM, Senin (5/11/2018)  di Maumere.

Seorang polantas sedang menanyai seorang pengendara dalam operasi gabungan Zebra Turangga 2017 di kawasan Pasar Baru Atambua, Rabu (1/11/2017).
Seorang polantas sedang menanyai seorang pengendara dalam operasi gabungan Zebra Turangga 2017 di kawasan Pasar Baru Atambua, Rabu (1/11/2017). (POS KUPANG/EDY BAU)

Fritz mengakui pengendara  sepeda motor racing   yang membikin  bising  relatif berkurang jumlahnya setelah  aparat Satlantas  melakukan operasi  penangkapan. Sepeda motor ditahan dan   knalpot dibongkar lalu dimusnahkan.

“Masih kita dengar  raungan  suara sepeda  motor  yang lewat di ruas-ruas  jalan tertentu.  Kalau mereka  berani lewat di jalan-jalan  utama  mereka lihat  waktunya  ketika  suasana  sepi,”  ujar Fritz. (Tribun Medan/Pos Kupang) 

 
 

 
 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved