Berita NTT Terkini

Dituduh Lakukan Pemerkosaan! Anggota DPRD Sumba Barat Daya Klarifikasi kepada DPD Hanura NTT

dirinya dituduhkan melakukan pemerkosaan dan memiliki senjata api. Tuduhan itu sama sekali tidak benar dan sebagai fitnah luar biasa

Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Anggota DPRD Sumba Barat Kimi Kambambu diapit Ketua DPD Partai Hanura NTT dan Sekretaris, Drs. Refafi Gah, S.H,M.Pd dan Sekretaris, Siprianus W. Ritan,S.H, Senin (29/10/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM/KUPANG -- Dituduh melakukan pemerkosaan terhada‎p MG, Anggota DPRD Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Kimi Kimambu mengklarifikasi kepada Ketua DPD Partai Hanura NTT, Drs. Refafi Gah, S.H,M.Pd.
‎Kimi bertemu dengan Ketua DPD Partai Hanura NTT, Refafi Gah pada Senin (29/10/2018) .

Saat itu, Politisi Hanura SBD ini ‎mengatakan, dirinya dituduhkan melakukan pemerkosaan dan memiliki senjata api. Tuduhan itu sama sekali tidak benar dan sebagai fitnah luar biasa terhadap dirinya.

"Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan dan juga mencemarkan nama baik saya dan keluarga. Bahkan tuduhan itu tidak berdasar tanpa bukti karena dirinya sama sekali tidak melakukannya.

Baca: UKAW Kupang Lepas 472 Lulusan, Begini Pesan Rektornya

Dijelaskan, hal yang dituduhkan itu juga tidak memiliki bukti atau fakta. Sehingga keluarganya juga telah mengadukan hal tersebut ke Polres Sumba Barat.

"Tentu memalukan bagi keluarga saya. Ini jalan pelajaran bagi semua bahwa walaupun apa yang menjadi pengakuan seseorang belum tentu benar adanya. Apalagi di momen politik saat ini, maka pasti ada muatan-muatan lain," kata Kimi.
Dijelaskan, masalah yang dituduhkannya bahwa melakukan pemerkosaan terhadap salah satu keponakannya itu, tidak benar‎. "Saya sendiri tanya korban itu baik di rumah maupun di Polsek Kodi Utara. Korban sudah mengakui bahwa pelaku adalah Marthinus Nyapaloka," katanya.

Dikatakan, Marthinus juga masih berstatus anaknya sendiri atau keponakan yang selama ini tinggal bersama dengan dirinya.

Terkait laporan orang tua korban, bahwa dirinya yang melakukan pemerkosaan itu dengan tuduhan juga pengancaman dengan senjata api pada korban. Kimi mengatakan, hal itu sama sekali tidak benar.

"Itu sudah fitnah dan pencemaran nama baik saya. Saya tidak pernah melakukan itu, apalagi memiliki senjata api," katanya.

Kemungkinan apa yang dituduhkan ada muatan politis, ia mengatakan, di momentum politik menyongsong pemilu tahun 2019, sebaiknya saling menghargai jika ingin berkompetisi.

"Hindari fitnah dan mencemarkan nama sesama hanya untuk kepentingan politik sesaat. Kita hendaknya memberi pelajaran politik di tengah masyarakat sehingga kegaduhan, kecurigaan dibuktikan dengan asas praduga tidak bersalah dikedepankan," ujarnya.

Dikatakan, setelah ada pengakuan antara korban dan pelaku, maka dua hari kemudian ada laporan masuk ke polisi bahwa dirinya yang melakukan pemerkosaan.

"Kembali saya sampaikan bahwa saat pertemuan di Polsek Kodi Utara, korban dan pelaku sudah mengaku sehingga kasus itu sudah selesai, namun tiba-tiba orang tua korban mengadukan saya lagi di Polres Sumba Barat," katanya.

Ketua DPD Partai Hanura NTT, Drs. Refafi Gah,S.H,M.Pd mengatakan, apa yang dituduhkan terhadap Kimi itu tidak berdasar.

"Ini merupakan persoalan-persoalan yang sudah terkontaminasi dengan isu-isu politik. Kasus ini tentu sudah lama dan ada forum yang dilakukan baik dari Dusun, Desa sampai ke Polsek Kodi," kata Refafi.

Dari kronologi peristiwa, Refafi mengatakan, kasus itu, sudah ada yang bertanggungjawab, karena dari pertemuan awal di Polsek Kodi Utara, pelaku dan korban sudah mengakui perbuatan mereka.

"Namun, kenapa ada laporan lagi. Bagi saya ini sudah ada muatan politik. Karena itu kita minta semua pihak melihat kasus ini dengan kepala dingin agar persoalan ini bisa dituntaskan," katanya.

Dikatakan, dalam laporan di Polres dengan fakta menyangkut tanggal peristiwa sdan lokasi saja tidak benar.

"Dalam laporan ke polisi bahwa Kimi melakukan perbuatan asusila di kamar keluarga, padahal saat itu istri dari Kimi ada di kamar itu dengan dalam keadaan sakit," katanya.

Sebagai pimpinan Partai Hanura, ia memimta semua kader Hanura untuk tetap tenang dalam bekerja, selain menyikapi persoalan dengan baik, karena ada banyak hal yang tidak logis dalam laporan tersebut. "Bagi lawan politik itu, kita harapkan jangan membuat situasi politik menjadi gaduh, apalagi persoalan itu tidak bisa dibuktikan secara jelas," katanya.

Dia mencurigaan atau menduga ada parpol yang ingin mendapat kursi dari dapil itu untuk memainkan perannya, tapi saya minta sportif dan tetap bekerja untuk menarik hati rakyat. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved