Berita NTT Terkini
Kopdit Swasti Sari Luncurkan ATM
Koperasi Kredit (Kopdit) Swasti Sari meluncurkan dua mesin anjungan tunai mandiri (ATM), Sabtu (27/10/2018).
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Koperasi Kredit (Kopdit) Swasti Sari meluncurkan dua mesin anjungan tunai mandiri (ATM), Sabtu (27/10/2018).
Peluncuran ATM yang berlangsung di Kantor Cabang Kopdit Swasti Sari Kota Kupang itu menandakan peralihan transaksi di Kopdit Swasti sari dari manual ke digital.
Peluncuran ATM tersebut juga mempertegas posisi Kopdit Swasti Sari sebagai salah satu koperasi terbesar di Indonesia dan koperasi keempat di Indonesia yang menggunakan transaksi melalui ATM setelah sebelumnya ada Kopdit Obor Mas di Maumere, Kabupaten Sika, KSP Kopdit Pancur Kasih di Pontianak Provinsi Kalimantan Barat, dan KSP Kopdit Semarong di Sosok Kalimantan Barat.
Baca: DPW Garda Pemuda NasDem Apel Sumpah Pemuda di Lasiana
General Manager Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan, dalam laporannya, mengatakan, transformasi transaksi dari.manual ke digital memang sudah direncanakan sejak tujuhbtahun lalu.
Pemikiran itu, kata Yohanes, dituangkan dalam rwncana kerja dan rencana anggaran Kopdit Swasti Sari dari tahun ke tahun dengan restu dari anggota sebagai pemilik.
Baca: UKAW Kupang Adakan Ibadah Syukur Wisuda Sarjana ke-56 dan Pascasarjana ke-33
"Anggotalah yang mendesak pengadaan ATM. Alasannya, anggota ingin menggunakan uang dalam kegiatan usaha produktif 1 x 24 jam," kata Yohanes.
Dikatakannya, Kopdit Swasti Sari lah yang pertama di gerakan Kopdit Indonesia yang mengajukan transaksi melalui ATM yakni 5 tahun lalu.
Namun karena biayanya sangat mahal sekitar Rp 1,2 miliar, kata Yohanes, rencana itu ditunda dan baru tahun 2018 terealisasi.
Yohanes mengatakan, pada tahap awal, ada dua mesin ATM yang diluncurkan dan di tempatkan di Kantor Cabang Kupang Kota dan Kantor Cabang Pembantu 1 di Oeba, Jalan Sumba, Kecamatan Kelapa Lima, Strat A.
Pada kesempatan itu, Yohanes juga membeberkan biaya sewa dua mesin ATM sebesar Rp 180 juta, ditambah biaya perakitan, tiket, hotel, dan akomodasi lainnya untuk pengurus dan General Manager Induk Koperasi Kredit Indonesia Rp 37,5 juta, konsumsi, perlengkapan dan transport peserta Rp 32,750 juta dan semua biaya dikeluarkan atas dasar riil cost.
Di akhir laporannya, Yohabes mengatakan, Kopdit Swasti Sari hadir memberi solusi dan membuat perubahan dari yang audah ada menjadi lebih baik dan belum ada menjadi ada.
Hal itu, kata Yohanes, dibuktikan dengan jumlah uang yang beredar di tangan anggota sebesar Rp 500 miliar untuk usaha ekonomi produktif.
"Kopdit Swasti milikmu. Silakan gunakan sepuas-puasnya, namun perlu diingat, jumlah yang diambil harus lebih kecil daeo saldo simpanan. Jangan sampai terbalik. Saya optimis dengan penambahan dua ATM, asset / kekayaan Kopdit Swasti Sari akan meningkat 30-35 persen dari pertumbuhan sebelumnya, 22-25 persen per tahun. Apalagi biaya ATM cuma Rp 10.000 per tahun dan tidak ada biaya lain. Uang anda akan selalu bertambah. Kami akan merawat dan menjaga asset bapa, mama, kakak, adik dan basodara semua dengan jujur. Kita bersahabat dan berteman sampai pada kematian bahkan pemakaman," demikian Yohanes. (*)