Berita Nasional Terkini

Wapres Pertimbangkan Pinjaman Rp 15,2 Triliun dari ADB untuk Sulteng

Wapres Jusuf Kalla memastikan belum mengambil keputusan soal tawaran pinjaman 1 miliar dollar atau Rp 15,2 triliun (kurs 15.200) dari ADB.

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Wakil Presiden, Jusuf Kalla, dalam acara High Level Dialogue on Disaster Risk Financing and Insuring (DRFI) in Indonesia: The National Strategy to Build Fiscal Resilience. 

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan, pemerintah belum mengambil keputusan soal tawaran pinjaman 1 miliar dollar atau Rp 15,2 triliun (kurs 15.200) dari Bank Pembangunan Asia (ADB).

"Ya namanya tawaran nanti kamu pertimbangkan karena kebutuhan kita tidak sebesar itu juga," ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Kalla menyampaikan terimakasih kepada ADB atas tawaran pinjaman Rp 15,2 triliun tersebut. Tapi tutur dia, pemerintah akan lebih hati-hati mengambil keputusan terakhir tawaran tersebut.

Baca: Sukses Mengadakan 3 Event Internasional, Jokowi Ucapkan Terima Kasih

Meski begitu Kalla menilai tawaran dari ADB sangat menarik. Sebab pinjaman itu merupakan pinjaman jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari 30 tahun.

"Jadi lebih menarik sebenarnya dibanding dengan apabila kita memakai dana APBN yang ada. Tapi kami tidak boleh berlebihan," kata dia.

Baca: Kalla Prihatin Bupati Bekasi Ditangkap KPK

Sebelumya Kalla memang mengatakan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah pasti membutuhkan anggaran yang besar.

Namun ia menegaskan, pemerintah masih akan menghitung lebih dulu kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, Bank Pembangunan Asia (ADB) secara resmi memberikan tawaran bantuan senilai 1 miliar dollar AS bagi Indonesia yang diperuntukkan bagi penanganan daerah terdampak bencana di Sulawesi Tengah.

Bantuan berupa pinjaman anggaran darurat dan pinjaman proyek tersebut disampaikan Presiden ADB Takehiko Nakao kepada Presiden Joko Widodo dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali.

"Bantuan 1 miliar dollar AS itu terdiri atas pinjaman bantuan anggaran darurat 500 juta dollar AS. ADB juga siap memberi pembiayaan tambahan sekitar 500 juta dollar AS melalui pinjaman proyek," kata Nakao melalui keterangan tertulisnya, Jumat (12/10/2018). (*)

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved