Berita Kabupaten Kupang

Ini Kondisi Jembatan Termanu Satu-satunya Jembatan yang Menghubungkan Kupang ke Amfoang Utara

Jembatan Termanu itu adalah satu-satunya jembatan yang ada pada jalur transportasi darat yang menghubungkan Kupang dengan wilayah Amfoang.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/JULIANUS AKOIT
Kondisi jembatan termanu 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM|KUPANG-- Jembatan Termanu di Kabupaten Kupang itu merupakan satu-satunya jembatan‎ yang menghubungkan transportasi dari Kupang menuju Amfoang Barat Daya dan Amfoang Utara. Namun, kondisi jembatan itu saat ini cukup memprihatinkan.

Hal ini disampaikan Anggota DPRD NTT asal Kabupaten Kupang, Drs.Junus Naisunis kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (9/10/2018).

Menurut Junus, Jembatan Termanu itu adalah satu-satunya jembatan yang ada pada jalur transportasi darat yang menghubungkan Kupang dengan wilayah Amfoang.

Baca: Dalam Waktu Dekat, Bupati TTU Segera Lakukan Roling Jabatan Kadis. Ini Tujuannya

Baca: Makna Cinta Menurut Zodiak Capricorn: Sesuatu yang Tradisional

Baca: Ini Kisah Nia Ramadhani Ungkap Cara Berkelas Ardi Bakrie Saat PDKT Kepadanya Dulu

"Satu-satunya jalan keluar dari dan ke Amfoang Utara harus melewati Jembatan Termanu. Kami di Fraksi PKB DPRD NTT sudah berulang kali sampaikan ke pemerintah agar perhatikan jembatan itu," kata Junus.

Selain jembatan, ia juga mengatakan, kondisi jalan menuju Amfoang Utara, ada satu titik di Manubelon, Amfoang Barat Daya yang belum diaspal. "Jika kita lewat Barate-Manubelon - Amfoang, maka ada satu titik yang parah sekitar 2 kilometer. Di jalur ini, sulit dilewati kendaraan pada musim hujan, karena berlumpur dan rawan longsor," katanya.

Sedangkan, di perbatasan antara Amfoang Barat Daya dan Amfoang Utara tepatnya di lokasi bernama Gunung Putih, sudah dikerjakan tapi baru pengerasan dengan material (sertu).

"Kami berharap lintasan ini juga diperhatikan sehingga akses ke Amfoang Utara bisa lancar. Ada beberapa titik yang butuh jalan baru untuk menghindari sungai. Sebab kalau sungai maka butuh jembatan," ujarnya.

Dikatakan, dengan mencarai jalan baru atau untuk menghindari sungai perlu dilakukan. Alasannya, apabila membuat jembatan maka akan ada sekitar enam jembatan, yang mana akan menelan biaya besar dibanding dengan hanya membangun jalan. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved