Berita Kabupaten Sikka
ABK Kabur, Hanya Koki Tinggal di Kapal Angkut Pakaian Rombengan
Anak buah kapal tanpa identitas mengangkut sekitar 1.000 karung pakaian rombengan berhasil menyelamatkan diri dari incaran kapal Patroli
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Euginius Mo’a
POS-KUPANG.COM.|MAUMERE-- Anak buah kapal tanpa identitas mengangkut sekitar 1.000 karung pakaian rombengan berhasil menyelamatkan diri dari incaran kapal Patroli Bea Cukai Jakarta mencegatnya di Perairan Loiwair, Dusun Nebe A, Desa Bangkoor, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Senin (24/9/2019).
Meski awak kapal bisa selamatkan diri, koki atau juru masak kapal kayu itu tak mampu mengamankan diri. Kapal naas ini saat ini karam diduga menabrak karang. Pihak Bea Cukai memindahkan barang bukti pakaian rombengan dari kapal naas ke kapal yang lain dibawa ke Pelabuhan Lorens Say Maumere.
Para buruh yang memindahkan barang bukti dari kapal karam ke kapal lainya Kamis menyatakan banyak karung pakaian bekas basah diduga lambung kapal bocor dan kemasukan air.
“Informasi yang kami dengar, ABK lari semua ketika tahu kapalnya diburu kapal patroli. Kami duga mereka lompat dan berenang. Orang-orang yang bawa rombengan umumnya jago berenang,” ujar beberapa buruh Pelabuhan Lorens Say Maumere membongkar 1.000 karung pakaian bekas Kamis malam (27/89/2018).
Para buruh menduga pemilik kapal dan pakaian rombengan berasal dari warga Pulau Pemana yamg telah puluhan tahun menekuni bisnis rombengan. Penangkapan ini diduga persaingan bisnis sesama juragan rombengan.
Kantor Bea Cukai Maumere belum berhasil dikonfirmasi, Jumat siang. Sedangkan pada Kamis malam di dermaga dua Pelabuhan Lorens Say telah dibongkar sekitar 1.000-an karung rombengan kemudian dititipkan pada salah gudang di Nangahale Doi, Desa Waibleler Kecamatan Waigete, arah timur Kota Maumere. (*)