Berita Kota Kupang
H Abdul Wahab Bachsoan Jadi Imam Sholat Idul Adha di Balai Kota Kupang
Bertindak sebagai imam dalam sholat ini ialah H Abdul Wahab Bachsoan dan Drs H Muhammad, MS selaku Khatib.
Penulis: Maria Enotoda | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM Maria A E Toda
POS-KUPANG.COM|KUPANG-- Hari ini Rabu (22/8/2018) merupakan hari yang berbahagia bagi saudara-saudari Muslimin dan Muslimah di seluruh Indonesia.
Hari ini merupakan hari raya Idul Adha yang dirayakan dengan pemotongan hewan korban di masjid-masjid. Mengawali Hari Raya Idul Adha, umat muslim mengadakan sholat Idul Adha. Begitupun yang dilakukan umat muslim di sekitar Balaikota Kupang.
Sholat Idul Adha digelar di halaman kantor Balaikota Kupang pada Rabu (22/8/2018) pukul 07.00 Wita. Bertindak sebagai imam dalam sholat ini ialah H Abdul Wahab Bachsoan dan Drs H Muhammad, MS selaku Khatib.
Penetapan Imam dan khatib memang sudah ditetapkan melalui Surat dari PHBI ( Panitia Hari Besar Islam) Kota Kupang tentang Penunjukan Penanggung jawab/ Pengasuh di lapangan pada Perayaan Hari Raya Idul Adha 1439 H di Kota Kupang.
Dalam khotbahnya H Abdul Wahab Bachsoan mengangkat kisah sebuah keluarga panutan yaitu Ibrahmin, Hajar istrinya dan anak semata wayangnya Ismail yang selalu mengikuti perintah Allah.
Kisah Hajar yang dengan besar hati, rela serta ikhlas membiarkan suaminya Ibrahim pergi untuk enjalankan perintah Allah fan meninggalkan ia dan Ismail di gurun Sahara Semenanjung Arabia yang tidak memiliki tanaman, ataupun air yang bisa dikonsumsi.
" Di tengah kebingunan tak ada makanan tak ada air muncul semangat Hajar untuk tetap menghidupi anaknya Ismail. Hajar berlari tanpa arah, jalan dari bukit ke bukit untuk menyelamatlan anaknya Ismail. Tetapi tak temukan apapun. Tapi saat dia kembali dia melihat ada air yang keluar dari setiap hentakan kaki Ismail. Dan Ismail tetap hidup walaupun tak terdengar lagi tangisannya karena kehabisan tenaga. Ao ya g keluar itu merupakan air kehidupan ya g dikenal hingga sekarang yaitu air Zam-zam," ujar Abdul Wahab.
Ia meminta umat Muslim untuk mencontohi kehidupan keluarga Ibrahim, Hajar dan Ismail dimana disana melimpah akan kasih sayang, keikhlasan, kesabaran dan taat akan perintah Allah.
Menurutnya mencari.model keluarga seperti itu sangat sulit di zaman modern seperti sekarang ini. Banyak yang masih suka mengambil keputusan tanpa mau menanggung resiko, banyak yang masih belum berkomitmen untuk hal baik karena belum siap melepaskan hal yang tidak baik.
Ia melanjutkan saat seseorang membuat komitmen untuk hal yang baik dengan sendirinya ia akan terhhindar dari segala hal negatif yang melekat.
Selain itu H Abdul Wahab juga meminta umat agar.memperbanyak kesabaran dan ikhlas jika melakukan sesuatu untuk orang lain dan juga untuk diri sendiri. Belajar untuk mencintai sesama sebagaimana tuntunan Nabi Muhammad.
" Alangkah indah hidup bersama yang diwarnai senyum, keikhlasan, dan saling menghargai satu dan lainyya. Itu seolah olah kita menghirup udara segar setiap pagi tanpa polusi yang menyegarkan dan membuang hal-hal negatif dalam tubuh kita," lanjutnya.
Ia juga menghimbau para umat muslim yang hadir agar dalam apapun kegiatan dan aktivitas kehidupan haruslah dikerjakan dan dilakukan sesuai syariat Islam agar tercipta kedamaian antar sesama baik sesama muslim maupun dengan saudara-saudari umat yang beragama lain.
" Mari kita semua dengan Idul Adha kali ini kita berbenah mulai dari diri kita sendiri, kemudian keluarga dan di lingkungan masyarakat. Ikutlah teladan Ibrahim Hajar dan Ismail. Semoga khotbah ini bermanfaat untuk kita semua dan ada sesuatu yang dipetik untuk kebaikkan kita bersama," pungkasnya. (*)