Berita Pahlawan dari Perbatasan

Joni Kala Bocah Pemanjat Tiang Bendera Asal Belu-NTT Dapat Uang Permen Rp 25 Juta dari Hotman Paris

Joni Kala Bocah Pemanjat Tiang Bendera di Perbatasan RI-Timor Leste Dapat Uang Permen Rp 25 Juta dari Hotman Paris

Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Foto Yansen Bau Untuk POS-KUPANG.COM
Inilah Yohanes Andigala, Bocah pelajar SMP Silawan yang nekat memanjat tiang bendera saat tali putus demi kibarkan Merah-Putih 

POS-KUPANG.COM - Joni Kala Bocah Pemanjat Tiang Bendera di Perbatasan RI-Timor Leste Dapat Uang Permen Rp 25 Juta dari Hotman Paris

Aksi Heroik Joni Kala yang bernama lengkap Yohanes Ande Kala, bocah SMP di Silawan Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat apresiasi dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Pengacara Hotman Paris Hutapea berjanji akan memberikan uang permen sebesar Rp 25 juta kepada bocah pemberani itu.

Hal in diungkapkan Hotman Paris Hutapea dalam video yang diunggahnya.

Dalam video berdurasi 57 detik itu Hotman memberikan apresiasi kepada Johanes Kala.

Baca: Bayimu Ngiler Berlebihan, Mungkin Dia Kena Penyakit Ini

Baca: Orang Pasang Umbul-Umbul pada Agustusan, Kapan Aku Pasang Cincin Tunangan di Jarimu

Baca: Johny Kala Penyelamat Pengibaran Bendera Merah Putih di Perbatasan Dapat Bea Siswa Hingga Sarjana

"Salam dari garasi Hotman Paris. Kepada anak remaja Yohanes, pemuda NTT yang punya nyali, berani memanjat tiang bendera dan spontan pada saat tali bendera putus di NTT, saya salut.

Dalam ratusan IG dan ceramah, saya selalu mengatakan nyali yang positif sangat perlu dibina, sangat perlu dibangun untuk kesuksesan," kata Hotman yang saat itu mengenakan pakaian jas lengkap warna putih. 

Hotman Paris melanjutkan akan memberikan hadiah uang kepada Johanes, "Kepada Yohanes Pemuda NTT, nanti gua kasih uang jajan ya, gua kasih uang jajan Rp 25 juta. Tolong kasih tahu rekening orangtua kamu. Untuk beli permen, remaja NTT yang patut dikagumi." 

Dalam video itu  Hotman juga meminta agar pemuda lain bisa berkarya dan berprestasi dan mencontohi semangat Johanes.

Yohanes Ande Kala berangkat ke Jakarta (net)

Hotman minta pemuda pemudi jangan hanya bisa nyinyir.

"Jangan seperti pemuda pemudi lainnya yang bisanya cuma nyinyir nyinir nyinir tapi prestasi ga ada. nyinyir nyinyir-nyinyir tapi belum bokek. Harus dibuang seperti itu.  Pemuda NTT uang permen Rp 25 juta dari Hotman Paris, saya akan kirim," kata Hotman menutup videonya. 

* Dipuji Menpora RI

Untuk diketahui Johny Kala, seorang anak SMP berani memanjat tiang bendera saat upacara bendera HUT ke-73 tahun Kemerdekaan RI di Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Jumat (17/8/2018).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengunggah video Joni Kala.

Video Joni Kala saat panjat tiang bendera itu diunggah diakun instagramnya, Jumat (17/8/2018).

Menpora Imam Nahrawi memuji keberanian Johny Gala saat memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan agar Sang Saka Merah Putih tetap berkibar di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Baca: Anak-anak Taman Baca Sahabat Joe Atambua Gelar Konser Merah Putih

Baca: Jangan Injak Kecoa, Isi Perutnya Mengandung Cacing Yang Sangat Berbahaya

Baca: Banjir Hadiah Pahlawan Cilik, Johny Kala, Hotman Paris Beri Rp 25 Juta, Kapolda NTT Bangunkan Rumah

Pada unggahan tersebut, Imam Nahrowi menyatakan, berkat usaha Johny Gala ini, bendera Merah Putih bisa dikibarkan di upacara HUT Kemerdekaan RI.

"Salam Hormat untuk Adik dari Atambua ini," tulis Menpora Imam Nahrawi dalam akunnya.

Yohanes Ande Kala berangkat ke Jakarta (net)

"Dia memanjat tiang bendera karena tali pengikat Bendera Merah Putih tersangkut pada saat Upacara peringatan hari kemerdekaan. Berkat usahanya Bendera Merah Putih bisa dikibarkan di Upacara 17-an di Atambua," ucapnya.

"Kalau ada yang bertanya siapa pahlawan hari ini, saya mengatakan Johny," katanya.

Atas keberanian itu, Menpora ingin mengajak Johny menonton salah satu pertandingan di Asian Games.

"Menurut saya, dia adalah pahlawan yang patut diberi penghargaan," katanya.

* Sempat Sakit Perut

Sebelumnya, kepada Pos-Kupang.com, Yohanes Andigala alias Johny Gala, mengatakan, saat itu dia sebagai salah satu peserta upacara pengibaran bendara HUT Kemerdekaan RI di Pantai Mota'ain, Desa Silawan, Kabupaten Belu, NTT.

Daerah ini merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Yohanes Ande Kala alias Joni Kala berdiri tanpa alas kaki di samping Wabup Belu saat upacara pengibaran bendera Merah Putih HUT Kemerdekaan RI di perbatasan Indonesia-TImor Leste, Jumat (17/8/2018). (Facebook akun Ika Silalahi)

Anak yang tinggal di RT 12/RW 05 Dusun Halimuti, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, menceritakan, dari pagi dia sudah tiba di lokasi untuk mengikuti upacara bendara bersama teman-temannya.

Namun sayangnya, saat upacara hendak berlangsung, dia justeru sakit perut.

Sehingga dia pun diantar ke tenda P3K di lokasi upacara untuk diberi obat dan istirahat.

Upacara pun berlangsung, namun saat pengibaran bendera berlangsung, tiba-tiba saja tali bendera putus.

Saat itu juga, ia mendengar jika tali bendera putus. Dan harus ada orang yang memanjat tiang untuk menarik kembali ujung tali bendera yang terkait di ujung tiang.

Tanpa pikir panjang lagi, Johny yang berada di tenda P3K langsung lari ke tengah.

Ia pun mencopot sepatunya lalu naik ke tiang bendera tersebut. 

Yohanes Andigala alias Johny Gala saat memanjat tiang bendera setinggi 15 meter.

Inilah Yohanes Ande Kala, Bocah pelajar SMP Silawan yang nekat memanjat tiang bendera saat tali putus demi kibarkan Merah-Putih (Foto Yansen Bau Untuk POS-KUPANG.COM)

"Saya lepas sepatu, dan panjat langsung itu tiang memang," kata anak kesembilan dari pasangan Viktor Lino Fahik Marsal dan Lorensa Gama ini.

Tak ada rasa takut pada diri siswa kelas 7 SMP Silawan ini saat memanjat tiang bendera yang tingginya sekitar 11 meter tersebut.

"Saya memang sudah biasa memanjat pinang," kata anak petani keturunan Bobonaro, Timor Leste ini kepada Pos-Kupang.com.

Kepala Desa Silawan, Ferdinandus Mone mengatakan, upacara pengibaran bendera sempat terhenti beberapa menit karena tali bendera putus.

"Iya benar. Tali bendera yang untuk ikat ke tali tiang yang putus. Pas paskibraka bilang bendera siap, tali putus," kata Ferdinandus.

Ferdinandus mengatakan, yang menggambil kembali tali bendera adalah Johny Gala, siswa SMPN Silawan kelas VII.

Setelah ujung tali diambil, upacara pengibaran bendera dilanjutkan. (*)

* Bangga Berdiri di Samping Inspektur Upacara

Usai menyelamatkan bendera Merah Putih agar tetap berkibar, Johny pun mendapatkan applaus dari peserta upacara pengibaran bendera.

Usai itu, Johny pun diminta untuk berada di podium inspektur upacara. Ia berada di samping Wakil Bupati Belu,  JT. Ose Luan, yang saat itu sebagai Inspektur Upacara.

Dengan kaki telanjang ia berdiri tegap di samping Wabup JT Ose Luan. 

Tampak ia tersenyum-senyum tatkala mendapat pujian dari Wabup JT Ose Luan yang disampaikan dalam sambutannya.

"Sikap Yohanes adalah hebat  dan kejadian itu mengingatkan pada masa perjuangan para pejuang kemedekaan," ujar Ose Luan.

"Ini pahlawan kecil penyelamat kita pagi ini. Seorang anak pelajar yang menjadi penyelamat dalam upacara kemerdekaan.

Terimakasih pahlawan kecil, kejadian ini menggugah saya tapi kau adalah pahlawan," ucap Wabup Ose Luan. (pos kupang/novemy leo)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved