Berita Kota Kupang
Kadin NTT Siap Dukung Pemda Patenkan Produk Lokal NTT
DPD Kadin NTT siap mendukung pemeribtah daerah untuk mematenkan produk lokal NTT.
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM | KUPANG - DPD Kadin NTT siap mendukung pemeribtah daerah untuk mematenkan produk lokal NTT. Produk-produk kekayaan lokal itu bisa dalam bentuh produk hortikultura, pertanian, kekayaan budaya juga kerajinan.
Hal itu disampaikan Ketua DPD Kadin NTT, Ir. Abraham Paul Liyanto, ketika ditemui di Gedung Kantor DPD RI di Kupang, Selasa (14/8/2018).
Paul demikian Anggota DPD RI asal NTT ini disapa, mengungkapkan, banyak kekayaan intelektual daerah-daerah di NTT yang tidak dilindungi yang kemudian berdampak pada kepunahan produk-produk itu atau diklaim oleh daerah lain.
Baca: Kecanduan, Anak 2,5 Tahun di Sukabumi Habiskan 2 Bungkus Rokok Sehari
"Sebagai Ketua Kadin NTT dan Anggota DPD RI asal NTT saya siap suport. Kebetulan saat ini kami di Komisi III DPD RI sedang membahas hak kekayaan intelektual," kata Paul.
Dikatakan Paul, NTT sesungguhnya lebih banyak produk yang bisa dijual ke luar. Namun kelemahannnya, tidak terlindungi dengan baik. Berbeda dengan Bali.
"Bali itu produk budaya maupun produk hortikultura tidal wisata. sekaya NTT. Tapi di sana dilindungi dan dengan kreativitas menjadi daya tarik. Butuh kerja sama semua pihak baik pemerintah maupun dunia usaha. Pemerintah yang memulai, dunia usaha siap dukung. Apalagi NTT sekarang menjadi Koridor V MP3i," demikian Paul.
Salah satu upaya untuk melindungi produk-produk NTT, Paul menyediakan tempat di pusat perbelanjaan seperti Transmart untuk menampung produk-produk lokal NTT.
"Di Transmart itu sudah ada Jeruk Keprok SoE, Ubi Kayu Nuabosi dan Pisang Beranga dari Ende, Jagung Titi dari Flores Timur, Kacang Tanah Sumba. Produk-produk itu asli NTT. Jangan sampai kita orang NTT beli jeruk keprok SoE, ubi kayu Nuabosi, pisang beranga atau kacang tanah Sumba dari Jawa. Kita harus bisa pertahankan kalau orang dari Jawa butuh produk itu, ada xi NTT," kata Paul. (*)
