Berita Gempa Lombok
Korban Gempa Lombok Jadi 392 Orang, Masa Tanggap Darurat Diperpanjang
Jumlah korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, bertambah menjadi 392 orang. Status tanggap darurat diperpanjang
POS-KUPANG.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat, jumlah korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, bertambah menjadi 392 orang.
Masa tanggap darurat bencana gempa bumi di Lombok, NTB, diperpanjang.
"Hingga Sabtu (12/8/2018) tercatat 392 orang meninggal dunia akibat gempa bumi 7 SR di wilayah NTB dan Bali,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat, BNPB Sutopo melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (12/8/2018).
Sutopo mengatakan, korban meninggal diduga akibat tertimbun longsor dan bangunan roboh.
Hingga saat ini, kata Sutopo, gempa susulan tetap terjadi di Nusa Tenggara Barat.
“Sudah 576 gempa susulan hingga Minggu (12/8/2018) pukul 15.00 Wita sejak gempa 7 SR mengguncang wilayah NTB dan sekitarnya,” kata Sutopo.
Baca: Jorge Lorenzo Juara MotoGP Austria 2018 Setelah Terlibat Duel Sengit dengan Marc Marquez
Lebih lanjut, Sutopo menuturkan, intensitas gempa susulan masih tergolong kecil. Ia memperkirakan gempa susulan masih akan terjadi hingga 4 minggu ke depan.
Sutopo mengatakan, korban meninggal dunia tersebar di Kabupaten Lombok Utara 339 orang, Kabupaten Lombok Barat 30 orang, Kabupaten Lombok Timur 10 orang, Kota Mataram 9 orang, Kabupaten Lombok Tengah 2 orang, Kota Lombok 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang.
Baca: Si Cantik Tzuyu TWICE Tertidur di Belakang Panggung KCON LA 2018, Netizen Juluki Sleeping Beauty
Sementara itu, korban luka-luka tercatat 1.353 orang. Dengan rincian 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan.
Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang.
Pengungsi tercatat 387.067 orang tersebar di ribuan titik.
Ratusan ribu jiwa pengungsi tersebut tersebar di Lombok Utara (198.846 orang), Kota Mataram (20.343 orang), Lombok Barat (198.846 orang) dan Lombok Timur (76.506 orang).
Tanggap Darurat Diperpanjang
Masa tanggap darurat bencana gempa bumi di Lombok, NTB, diperpanjang.
Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi memutuskan untuk memperpanjang 14 hari masa tanggap darurat, yaitu terhitung Minggu (12/8/2018) hingga Sabtu (25/8/2018).
Memasuki hari keenam pascagempa magnitudo 7,0 mengguncang wilayah Lombok dan Bali, hingga saat ini penanganan darurat masih terus dilakukan.
Baca: Relawan Berhasil Menembus Daerah Terisolir Gempa Lombok
Kepala Pusat Data informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan hingga saat ini, masih banyak permasalahan dalam penanganan gempa.
Masalah tersebut, yakni masih adanya korban yang harus dievakuasi, pengungsi yang belum tertangani dengan baik dan gempa susulan yang masih terus berlangsung.
"Dengan adanya penetapan masa tanggap darurat maka ada kemudahan akses untuk pengerahan personel, penggunaan sumberdaya, penggunaan anggaran, pengadaan barang logistik dan peralatan, dan administrasi sehingga penanganan dampak bencana menjadi lebih cepat," terang Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/8/2018).
Hingga saat ini, jumlah korban gempa bumi terus bertambah. BNPB mencatat, sebanyak 387 orang meninggal dunia. Rinciannya, Kabupaten Lombok Utara 334 orang, Lombok Barat 30 orang, Lombok Timur 10, Kota Mataram 9, Lombok Tengah 2, dan Kota Denpasar 2 orang.
Baca: BNPB Minta Abaikan Hoaks soal Gempa Susulan 7,5 SR di Lombok
Diperkirakan jumlah korban meninggal akan terus bertambah karena masih ada korban yang diduga tertimbun longsor dan
Sementara itu, sebanyak 13.688 orang luka-luka. Pengungsi tercatat 387.067 jiwa tersebar di ribuan titik. Angka pengungsi berubah-ubah karena banyak pengungsi yang pada siang hari kembali ke rumah atau menengok kebunnya, tetapi pada malam hari kembali ke pengungsian.
Selain itu, belum semua titik pengungsi terdata. Juga terdapat sebagian warga yang harusnya tidak perlu mengungsi karena kondisi rumah masih berdiri kokoh tanpa kerusakan, tetapi ikut mengungsi karena trauma dengan gempa.
Data sementara yang tercatat sebanyak 67.875 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak.
Pendataan dan verifikasi masih dilakukan petugas. Pendataan dan verifikasi rumah diprioritaskan untuk selanjutnya menerima bantuan stimulus perbaikan rumah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Meninggal Dunia Gempa Lombok Jadi 392 Orang", https://nasional.kompas.com/read/2018/08/12/18521201/korban-meninggal-dunia-gempa-lombok-jadi-392-orang.
Penulis : Reza Jurnaliston