Berita Kabupaten TTS
DPRD TTS Sebut Kinerja Pemkab TTS Menurun
DPRD TTS sangat menyayangkan angka kemiskinan di Kabupaten TTS yang dua tahun terakhir tidak bergerak di posisi 26 persen
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter Pos-kupang.com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM|SOE -- DPRD TTS sangat menyayangkan angka kemiskinan di Kabupaten TTS yang dua tahun terakhir tidak bergerak di posisi 26 persen.
Hal ini menunjukan jika kinerja Pemkab TTS menurun ditengah jeritan kemiskinan yang terus menjerat warga TTS.
" Lima tahun terakhir angka kemiskinan kita hanya turun 3 persen. Bahkan di dua tahun terakhir angka kemiskinan kita berada di posisi 26 persen. Ini menunjukan kinerja Pemkab TTS di bawah pimpinan Paul Mella dan Obed Naitboho menurun, " Ujarnya.
Menurutnya, angka kemiskinan yang tidak bergerak merupakan akibat dari keterlambatan pelaksanaan kegiatan yang sudah dianggarkan dalam APBD pada dua tahun terakhir. Selain menyebabkan angka kemiskinan tetap tinggi.
"Keterlambatan pekerjaan juga menyebabkan utang Pemkab TTS terus menggunung dua tahun terakhir," ungkap anggota komisi III DPRD TTS, David Boimau kepada pos kupang, Sabtu ( 11/8/2018) melalui sambungan telepon selure.
Ketua Komisi IV DPRD TTS, Relygius Usfunan menilai tidak bergeraknya angka kemiskinan di Kabupaten TTS dua tahun terakhir menunjukan ketidak serius Pemkab TTS dalam melayani masyarakat. Dirinya merasa kecewa karea di tengah dukungan anggaran dari DPRD, Pemkab TTS justru tak mampu bekerja untuk mensejahterakan masyarakat.
" Kita sudah dukung dari segi penganggaran, tetapi nyatanya Silpa kita masih tinggi. Ini bukti penyerapan kita rendah. Dari Fraksi PKB akan mendorong untuk menggunakan hak angket DPRD untuk mempertanyakan kinerja pemerintah," ujarnya dengan nada tegas.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten TTS menargetkan menurunkan angka kemiskinan dari tahun 2014-2019 sebesar 5 persen, namun sayangnya target tersebut tidak bisa tercapai. Pada tahun 2014, angka kemiskinan di Kabupaten TTS mencapai 29 persen dari total penduduk TTS.
Sedangkan pada tahun 2018 angka kemiskinan ada di posisi 26 persen atau hanya turun 3 persen. Mirisnya, angka 26 persen ini sudah bertahan dua tahun terakhir, sejak tahun 2017. (*)