Berita Kabupaten Sikka

GSC Maumere Bidik Kompetisi di Praha Cekoslovakia

Lima gelar dibawa pulang GSC dari kompetisi diikuti 144 paduan suara dari 14 negara merupakan prestasi paling tinggi

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
ISTIMEWA
Kelompok paduan suara GSC Maumere menerima penghargaan dalam BICF akhir Juli 2018. 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Eginius Mo’a

POS-KUPANG.COM|MAUMERE--Prestasi  fenomenal   Gita Smater Choir  (GSC), paduan suara  SMAK  Frater Maumere (Smater) Maumere di Pulau  Flores   pada ajang  Bali   Internasional Choir   Festival   (BICF) akhir  bulan  Juli 2018 menempatkan  GSC meraih  predikat paling  tinggi.  

Lima   gelar dibawa   pulang  GSC  dari  kompetisi  diikuti  144  paduan suara  dari  14 negara di  Denpasar, Pulau  Bali merupakan  prestasi  paling tinggi dari lima kompetisi  yang diikutinya di dalam dan luar negeri.

Kelima gelar itu  yakni  winner  kategori   folklore  (tropy  winner dan gold  medal level 7).  Second  place   kategori  teenagers   competition (gold medal nilai level 4).  Second  place kategori folklore  championship  (gold medal nilai  87). Third place kategori teenagers  championship (gold medali  nilai 87)  dan  Special jury  award   for  exceptional  folklore staging.    

Dengan  modal prestasi  ini,GSC membidik kompetisi di Praha, Cekoslovakia. Kompetisi  di negara pecahan Uni Soviet levelnya  lebih tinggi  dari  BICF  dengan  jumlah  peserta lebih banyak.

“Program besar    kami  tampil  di Praha. Kompetisi  ini  lebih tinggi levelnya dari kompetisi  di  Bali.  Dengan  modal  prestasi di  Bali,    GSC sudah  layak  bersaing di  Praha.  Kami butuh  dukungan Pemda  Sikka dan  Pemprov NTT,” ujar Kepala Smater Maumere, Frater M. Polikarpus, BHK  kepada  POS-KUPANG.COM, Selasa   (7/8/2018)  di Maumere.

Frater  Poli   memuji  penampilan anak didiknya menempatkan mereka  mendapatkan penghargaan penguasaan panggung terbaik  untuk  lagu daerah.  Prestasi   gemilang itu semakin  lengkap ketika pengumuman  pemenang dilakukan di  area Gong Perdamaian  Dunia disaksikan  144 paduan suara   dari  14  negara dan puluhan  ribu orang dari dalam  dan luar negeri.

Frater  Poli mengaku     bangga menyaksikan  daya juang  33 anak didiknya  mengharumkan  Smater di usia ke-13.  Pengorbanan mereka berlatih selama  10  bulan  membuahkan hasil  sangat memuaskan.

“Persiapan tampil  di   kompetisi ini, anak-anak  rela  tidak menikmati liburan. Mereka berlatih terus-menerus. Dukungan orangtua sangat besar,” imbuh Frater Polikarpus.

Frater Poli mengemukan alasan  keikutsertaan  GSC di lima  kompetisi  internasional,padahal  pemenang  tidak dihargai dengan uang.

“Kenapa   kami  terus  ikut kompetisi, padahal juara  tidak dikalkulasi dengan  uang. Seluruh  biaya  dan akomodasi ditanggung sendiri?  Penghargaanya  adalah  ‘good  will’, nilai  yang tidak bisa dikalkulasi dengan uang.  Tentu  ada sesuatu  yang tidak bisa diungkapkan,”  tandas  Frater  Poli. (*)*

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved