Berita Kabupaten Manggarai Barat
Tim dari Distanbun Mabar Identifikasi Kekeringan Tanaman Jagung Akibat Musim Kemarau
Saat ini sedang mengidentifikasi per kelompok tani tentang jumlah luas lahan tanaman jagung yang kering dan mati akibat musim kering.
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS--KUPANG.COM Servatinus Mammilianus
POS-KUPANG.COM|LABUAN BAJO--Tim dari Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), saat ini sedang mengidentifikasi per kelompok tani tentang jumlah luas lahan tanaman jagung yang kering dan mati akibat musim kering.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Mabar, Anggalinus Gapul kepada POS-KUPANG.COM menjelaskan, untuk tahap awal tim turun langsung ke lahan jagung di dua kecamatan, yaitu Pacar dan Boleng.
"Tim terdiri dari empat orang, mereka bertugas untuk mendata langsung ke lahan jagung dari setiap kelompok tani. Sehingga bisa diketahui secara pasti berapa jumlah total luas lahan jagung yang tanamannya sudah kering atau mati," kata Anggalinus, Kamis (26/7/2018).
Dijelaskannya, walaupun untuk Kecamatan Pacar sudah pernah dilaporkan terkait persoalan itu tetapi tetap didata lagi oleh tim.
Hal itu kata dia karena kemungkinan besar tanaman jagung yang kering atau mati sudah bertambah.
Sebelumnya diberitakan, tanaman jagung pada lahan seluas 65 hektar di Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mati akibat musim kemerau.
Lahan tersebut merupakan bagian dari lahan program pengembangan jagung di Mabar.
Total lahan pengembangan jagung di Pacar seluas 328 hektar.
Selain Pacar, tanaman jagung pada lahan di Terang Kecamatan Boleng juga mati. Namun untuk Terang, belum ada laporan detail tentang tanaman jagung yang mati.
Untuk diketahui, pengembangan jagung di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tahun 2018 ini, seluas 5.995 hektar.
Jagung tersebut terdiri dari jenis Hibrida 4.575 hektar dan Komposit 1.405 hektar.
Pengembangan jagung itu didukung oleh dana dari APBN, APBD I provinsi dan APBD II kabupaten.
Dukungan dana dari APBN paling banyak, yaitu untuk lahan seluas 5.575 hektar. Dari APBD Provinsi 405 hektar dan kabupaten 15 hektar.(*)