Berita Regional

Polisi Telisik Sosok Ayah Bayi Kembar yang Dibunuh, Begini Reaksi DW

Polresta Denpasar kini masih menelisik sosok ayah bayi kembar yang dibunuh yang keberadaannya masih misterius.

Editor: Kanis Jehola
Tribun Bali/ISTIMEWA
Kapolresta Denpasar, Kombespol Hadi Purnomo, kemarin menunjukkan barang bukti yang digunakan tersangka DW (tangan diborgol) untuk membunuh bayi kembar yang baru saja dilahirkannya. 

POS-KUPANG.COM | DENPASAR - Polresta Denpasar kini masih menelisik sosok ayah bayi kembar yang dibunuh yang keberadaannya masih misterius.

Ini dilakukan berdasarkan pengakuan mengejutkan DW (20), ibu yang membunuh dan membuang bayi kembarnya.

DW mengaku ayah dari kedua bayinya adalah mantan pacarnya, Jeje. Namun DW menyembunyikan identitas lengkap dari Jeje, yang kini menjadi sosok pria misterius.

Baca: Ini Jawaban Sesditjen PAS soal Sel di Lapas Sukamiskin Tak Bisa Dibuka KPK

Kapolresta Denpasar, Kombespol Hadi Purnomo, mengungkapkan tim penyidik mencoba terus mengejar siapa sebenarnya Jeje.

Sebelumnya DW mengaku hamil setelah berhubungan dengan mantan pacarnya itu, bukan dengan kekasihnya saat ini VKR.

Namun, kata Kombespol Hadi, DW tidak mengurai jelas siapa itu Jeje. Siapa nama lengkapnya dan alamat rumahnya.

Polisi pun tidak bisa berbuat apa-apa karena kondisi DW yang juga masih belum begitu baik.

"Jeje ini diungkapkan DW dalam penyidikan. Tapi DW bungkam siapa sosok Jeje itu sendiri. Tidak mau ngomong rumah di mana dan siapa nama lengkapnya," beber Hadi kepada Tribun Bali, Sabtu (21/7/2018).

Saat ini DW sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan kedua anaknya.

Wanita muda ini mengakui dialah yang membekap, mencekik, lalu menusuk perut kedua bayinya setelah dilahirkan sendiri di kamar mandi kos di Jalan Ratna Gang Werkudara, Denpasar, Jumat (13/7) lalu.

DW mengaku saat proses persalinan itu, ia bersama pacarnya VKR di kamar.

Namun sang pacar tidak tahu menahu soal kelahiran dua anaknya itu. Pun ketika DW membunuh satu per satu anaknya setelah lahir. VKR ketika itu katanya masih tidur pulas.

DW kemudian mengaku bahwa janin yang dikandungnya bukan hasil hubungan dengan VKR.

Wanita yang bekerja di sebuah toko bangunan di Denpasar ini mengaku baru berpacaran dengan VKR, yang seorang mahasiswa, sejak Mei lalu.

Selama menjalin kisah asmara, DW dan VKR mengaku pernah empat kali berhubungan badan. Ketika itu DW diduga sudah hamil. VKR sempat curiga soal kehamilan DW, namun wanita asal NTT ini membantahnya.

Nah sebelum pacaran dengan VKR, DW punya pacar bernama Jeje. Keduanya menjalin hubungan kasih selama delapan bulan.

Setelah DW diketahui hamil, Jeje memutuskan hubungan mereka. Nah, hingga saat ini masih belum diketahui siapa Jeje ini sebenarnya.

Meski demikian, polisi tidak akan berhenti melakukan penyidikan untuk mengungkap siapa sosok Jeje.

"Kemarin itu sudah kami kejar. Dan tetap masih bungkam. Tapi kami akan tetap kejar siapa sosok Jeje tersebut," ucap Hadi.

Lulusan Akpol Tahun 1993 itu menambahkan, Jeje masih dalam kesumiran dalam pengakuan DW.

Karena itu, pihaknya akan fokus pada penyidikan kepada VKR, yang merupakan kekasih DW dan ditangkap di Manggarai Barat.

VKR merupakan sosok pria yang ada di dalam kamar kos, ketika DW melahirkan di kamar mandi kosnya itu.

Hanya saja, VKR menolak sebagai orang yang menghamili DW. Sebab, baru sekitar dua bulan berhubungan dengan DW.

"Kami kejar keterangan soal Jeje dari DW. Nanti ketika sudah mengaku akan kami buru dan juga akan menjadi saksi dalam kasus ini. Kami juga fokus pada pemeriksaan ke VKR, yang akan segera tiba di Bali," bebernya.

Saat ini VKR yang berasal dari Manggarai Barat, sedang dalam perjalanan ke Bali bersama tim penyidik dari Polresta Denpasar. Keterangan VKR akan semakin memperjelas kasus pembunuhan keji ini. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved