Berita Manngarai Barat
Warga Labuan Bajo Semakin Kesulitan Mendapatkan BBM
Pengawas SPBU Sernaru, Imosensius Bandarmas, membenarkan bahwa antrian kendaraan semakin padat.
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS--KUPANG.COM Servatinus Mammilianus
POS-KUPANG.COM|LABUAN BAJO-- Warga Labuan Bajo saat ini semakin kesulitan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama solar.
Antrian kendaraan cukup panjang di dua SPBU di Labuan Bajo, yaitu di Wardun dan Sernaru, pada Kamis (19/7/2018),
"Tentu harapan kami agar bahan bakar untuk kendaraan di Labuan Bajo ini harus terjamin dan diperhatikan karena merupakan destinasi pariwisata. Saya sendiri mengalami kesulitan dapat BBM, harus antri berjam-jam," kata pengendara mobil, Yanti Astuti kepada POS--KUPANG.COM, Kamis siang.
Pengawas SPBU Sernaru, Imosensius Bandarmas, membenarkan bahwa antrian kendaraan semakin padat.
"Kami buka 24 jam, antrian kendaraan sejak tadi malam (Malam Kamis, Red) sampai pagi. Kondisi di SPBU kami saat ini tidak ada solar, sedangkan premium dan pertalite sangat menipis," kata Imosensius yang ditemui Kamis siang.
Sebelumnya diberitakan, pengiriman BBM ke SPBU itu dari Depot Reo tersendat-sendat sejak tanggal 1 Juli 2018.
"Biasanya dalam satu hari total BBM yang dikirim 40 ribu liter. Terdiri dari premium 8 ribu liter, solar 16 ribu liter dan pertalite 16 ribu liter. Sedangkan sejak tanggal 1 Juli 2018, pengriman premiun 8 ribu liter, solar 8 ribu liter dan pertalite 8 ribu liter. Kadang-kadang pertalite sampai 16 ribu liter tetapi itu karena ada titipan untuk Polair," kata Imosensius hari itu.
Disampaikannya, kebutuhan minimal BBM bagi warga di SPBU itu per harinya minimal 35 ribu liter.
Turun drastisnya jumlah pengiriman BBM kata dia mulai terjadi saat peralihan transportir.
"Sebelumnya malah lebih dari 40 ribu liter yang dikirim per hari. Bisa sampai 48 ribu liter, sesekali bisa 45 ribu liter. Sejak peralihan transportir, menjadi turun drastis," kata Imosensius.(*)