Piala Dunia 2018
Pertandingan Paling Seru! Laga Brasil vs Belgia di Perempat Final Piala Dunia 2018. Live Trans TV
Melihat materi pemain, kedua tim seharusnya tidak bertemu di babak perempat Final Piala Dunia 2018.
POS-KUPANG.COM -- Laga perempat Final Piala Dunia 2018 antara Brasil melawan Belgia layak disebut sebagai final kepagian. Sama-sama memiliki materi yang terbilang 'mewah', duel di Kazan Arena pada Sabtu (7/7/2018) dini hari seakan menjadi pertandingan yang terjadi terlalu dini.
"Melihat materi pemain, kedua tim seharusnya tidak bertemu di babak perempat Final Piala Dunia 2018. Kami seharusnya berjumpa mereka minimal di babak semifinal," kata pemain belakang Belgia, Vincent Kompany.
Di antara kontestan Piala Dunia 2018 kali ini, tak bisa dimungkiri Belgia memiliki materi yang sangat mewah. Dari bawah mistar hingga ke lini depan, mereka memiliki pemain berstatus bintang.
Baca: Live Trans TV Malam Ini! Berikut Prediksi Skor Uruguay vs Prancis di Perempat Final Piala Dunia 2018
Baca: Jadwal Piala Dunia 2018 Malam Ini, Siaran Langsung Perancis Vs Uruguay. Kylian Mbappe Tak Berubah
Baca: Iniesta dan 8 Pemain Bintang ini Diragukan Tampil di Piala Dunia 2022 Qatar
Di bawah mistar gawang mereka memiliki Thibaut Courtois. Di depannya ada Kompany, Jan Vertonghen, dan Alderweireld sebagai trio di lini pertahanan.
Sementara di tengah, nama-nama sepert Kevin De Bruyne, Eden Hazard, Dries Mertens, Axel Witsel, hingga Marouane Fellaini siap memasok umpan matang untuk Romelu Lukaku.
Dengan sumber daya yang mereka miliki sekarang, lebih dari memadai bagi Belgia untuk merajai dunia. Skuat mereka bahkan dilabeli generasi emas karena mayoritas pemainnya merupakan tulang punggung klub-klub top Eropa.
"Istilah generasi emas sebenarnya bukan berasal dari para pemain. Kami juga tidak terlalu peduli istilah tersebut. Namun, laga melawan Brasil akan menentukan buat kami. Ada semacam level yang harus kami capai, dan kami hanya bisa mencapainya jika mampu mengalahkan Brasil," kata Kompany seperti dilansir Reuters.
Kompany benar. Dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Piala Dunia 2014, Belgia sebenarnya sudah memiliki skuat mewah. Namun meski diperkuat pemain-pemain bertalenta, mereka sulit berprestasi. Empat tahun lalu mereka takluk di tangan Argentina pada babak perempat final Piala Dunia 2014. Dua tahun berselang pada Piala Eropa 2016, Belgia terhenti di babak serupa karena kalah dari Wales.
Piala Dunia 2018 adalah puncak periode emas Kevin De Bruyne dan kawan-kawan. Dengan rata-rata usia belum mencapai 30 tahun, bisa jadi pada Piala Dunia empat tahun mendatang di Qatar, hanya Romelu Lukaku dan Yannick Carasco yang tetap menghuni skuat Setan Merah.
Artinya, inilah kesempatan terakhir bagi generasi emas Belgia untuk membuat sejarah. Sekarang, atau tidak sama sekali.
"Ini pertandingan yang diimpikan setiap pemain, menghadapi Brasil pada babak perempat final. Kami harus bisa menikmatinya. Ketika Anda menghadapi Brasil, Anda harus paham bahwa mereka adalah tim terbaik di kompetisi ini. Anda harus menerima fakta itu," kata pelatih Roberto Martinez.
Belgia sebelumnya sudah melewati tes mental saat mampu mengejar defisit dua gol dengan mencetak tiga gol balasan ke gawang Jepang dalam interval 25 menit. Namun, tak dimungkiri, skema dan gaya bermain mereka bisa menjadi santapan empuk agresivitas Brasil.
Kompany menyatakan ia dan rekan-rekannya sekarang sudah lebih berpengalaman dan kuat secara mental dibanding empat tahun lalu. Pengalaman ini tak lepas dari kematangan para pemainnya meraih prestasi di klub dan menjalani turnamen internasional.
"Dulu ada semacam pemikiran bahwa kami akan kalah sebelum bertanding apabila menghadapi Brasil. Situasi sekarang berbeda. Kami memiliki keyakinan untuk mengalahkan Brasil. Tak terlintas sedikit pun di pikiran kami terkait skenario kekalahan dari Brasil," ucap Kompany.