Daftar Gratis Tapi Saat Sekolah Harus Bayar
Panitia Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri I Lewoleba tidak memungut biaya sepeser pun
Penulis: Frans Krowin | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA -- Panitia Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri I Lewoleba tidak memungut biaya sepeser pun kepada calon siswa yang memilih sekolah itu sebagai tempat untuk menuntut ilmu.
"Pendaftaran ini gratis, tidak dipungut biaya. Tapi para siswa akan diwajibkan membayar biaya pendidikan saat sekolah nanti. Ini akan kami bicarakan dengan orang tua/wali siswa saat pertemuan nanti," ujar Kepala SMA Negeri 1 Lewoleba, Bachtiar Aziz ketika dihubungi Pos Kupang.Com, Selasa (3/7/2018) pagi.
Dikatakannya, biaya pendidikan yang dikenakan nanti sebesar Rp 1 juta per siswa. Uang tersebut untuk proses pendidikan selama satu tahun.
Sistem pembayarannya, kata Bachtiar, dilakukan per triwulan. Artinya setiap tiga bulan siswa diwajibkan membayar biaya pendidikan sebesar Rp 250.000 per orang sehingga sampai akhir tahun nanti, mereka telah melunasi uang sekolah tersebut.
Jika setiap triwulan siswa wajib bayar Rp 250.000, maka dalam rentang waktu tiga bulab itu, siswa membayar berapa pun akan diterima oleh sekolah. Membayar Rp 100.000 juga bisa, Rp 50.000 pun diterima asalkan hingga tiap akhir triwulan siswa telah melunasi Rp 250.000 sebagaimana yang ditetapkan manajemen sekolah tersebut.
Bachtiar menjelaskan, uang yang dibayar siswa itu digunakan untuk membantu sekolah membiayai tenaga pendidik non pegawai negeri sipil (PNS) yang direkrut untuk mengajar di sekolah tersebut. Ini dilakukan karena jumlah guru PNS di sekolah itu sangat terbatas, hanya beberapa orang saja. Sedangkan rombongan belajar demikian banyak.
"Persoalan ini akan kami sampaikan dalam rapat bersama orang tua/wali siswa nanti. Orang tua/wali harus ikut membantu sekolah demi anak-anak yang dipercayakan sekolah di lembaga itu," ujar Bachtiar.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, lanjut dia, sekolah juga menyiapkan 4 pasang pakaian seragam untuk siswa. Empat pasang pakaian seragam itu, yakni putih abu, seragam pramuka, seragam batik dan pakaian olahraga.
Pakaian yang disiapkan itu hanya memudahkan orang tua/wali membeli pakaian seragam untuk anak.
Seragam yang disiapkan itu, kata Bachtiar, kainnya bagus, mutunya juga bagus. Saat digunakan pun terasa nyaman dengan harga yang lebih murah dibanding harga pasar. Jadi orang tua/wali silahkan memilih apakah membeli pakaian seragam itu di pasar ataukah di sekolah.
"Sekolah hanya membantu menyiapkan segaram dan menawarkan kepada orang tua/wali," ujarnya. (*)