Komisioner SBD Ancam Mengundurkan Diri
lima komisioner KPUD SBD telah berjanji dan berkomitmen menjalankan tugas sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM|TAMBOLAKA--Lima komisioner KPUD SBD mengancam mengundurkan diri dari lembaga KPUD SBD bila keputusannya dipandang sebelah mata oleh masyarakat SBD. Padahal selama ini, lima komisioner KPUD SBD telah berjanji dan berkomitmen menjalankan tugas sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya.
Baginya apa yang diputuskan KPUD SBD menerima laporan dana kampanye tiga paslon telah melalui sebuah pertimbangan yang matang setelah berkoordinasi dengan KPUD NTT dan KPU RI, Minggu (24/6/2018) dini hari atau senin (25/6/2018) pagi.
seperti disaksikan pos.kupang, Senin (25/6/2018) pukul 4.30 pagi, pernyataan pengunduran diri lima komisioner KPUD SBD tersebut cukup emosional terjadi sesaat setelah ketua KPUD SBD, Mikael Bulu, S.H mendapat tekanan dari tim penghubung paket Danai dan kontak yang bersikeras melaporkan ke panwas SBD dan ke DKPP karena dipandang keputusan KPUD itu telah menabrak PKPU nomor 5 tahun 2017 tentang dana kampanye .
Salah satu ketentuan yang diatur adalah batas akhir pemasukan dana kampanye adalah sehari setelah masa kampanye yakni tanggal 24 Juni 2018 pukul 18.00 wita. Bila melanggar maka paslon tersebut dapat didiskuakifikasi.
Hal itu karrena salah satu paslon dalam hal ini paket MDT-GTD menyerahkan laporan dana kampanye ke kantor KPUD SBD, Minggu (24/6/2018) pukul 18.20 wita.
Bahkan ketua KPUD SBD, Mikael Bulu, S.H menolak menggunakan mobil dinas dan memilih berjalan kakin kembali ke rumahnya. Pernyataan emosional tersebut juga disampaikan empat komisioner lainnya..
Namun berkat kesigapan, pandangan dan penguatan Kapolres Sumba Barat, AKBP Michael Irwan Thamsil, SIK dan jajarannya serta sejumlah staf sekretariat KPUD SBD berhasil menurunkan tekanan spikologis lima komisione SBD tersebut.
Dan akhirnya lima komisioner KPUD SBD kembali tenang dan memilih kembali ke rumah masing-masing menggunakan mobil dengan pengawalan ketat aparat Brimob bersenjata lengkap.(*)
