Rahasia Agar Tetap Sehat dan Bugar saat Santap Menu Lebaran
Sayangnya ada beberapa penyakit yang dipicu bila kamu terlalu banyak mengkonsumsi makanan tersebut.
POS-KUPANG.COM -- Lebaran telah tiba, setelah selama sebulan berpuasa, biasanya pada lebaran, pola makan berubah drastis dan cenderung kurang sehat.
Berbagai menu masakan tradisional khas Indonesia yang penuh dengan rempah-rempah bisa dijumpai dengan mudah saat lebaran, seperti rendang, semur, dan opor.
Sayangnya ada beberapa penyakit yang dipicu bila kamu terlalu banyak mengkonsumsi makanan tersebut.
Lantas bagaimana tips untuk tetap sehat menghadapi menu hari raya?
Selain harus berhati-hati serta mengontrol konsumsi menu-menu tersebut ada beberapa hal yang pelu kamu perhatikan nih.
Baca: Prediksi Lengkap Versi Super Komputer, Brasil Juara Usai Tekuk Spanyol?
Baca: Dikenal Modis Dalam Tiap Penampilan, Ternyata Busana Kate Middleton ini Langgar Aturan Kerajaan
Baca: Iseng Undang Presiden Turki Erdogan Sahur Bareng, Mahasiswa ini Dibuat Terkejut
Ahli Gizi RS JIH, Yeni Prawiningdyah SKM Mkes mengatakan, menu makanan seperti opor, rendang, sambel goreng merupakan menu yang padat kalori dan padat lemak.
Sehingga harus bisa memilah dan menentukan kebutuhan bahwa semua makanan sebaiknya dikonsumsi tidak dalam waktu yang bersamaan.
"Pada saat kita mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak pencernaan kita terlalu berat, jadi terlalu lambat dalam mencerna, sehingga metabolisme tubuh juga melambat, di mana dengan metabolisme yang melambat lemak-lemak itu akan terserap lagi ke dalam tubuh," ujar Yeni.
Ia menambahkan, ketika kita memaksakan tubuh untuk mencerna makanan yang sangat padat lemak, hal tersebut justru dapat menimbulkan masalah pada orang-orang yang menderita penyakit tertentu.
Untuk itu disarankan sebelum mengkonsumsi makanan-makanan tersebut sebaiknya minun air putih terlebih dahulu.
"Dengan minum air putih kita akan lebih bijaksana apakah makanan ini harus kita makan semuanya," lanjut dia.
Terlebih ia menambahkan, makanan seperti opor banyak mengandung santan.
Padahal untuk usia di atas 40 tahun, kebutuhan santan sudah jauh lebih berkurang dan tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi santan.
"Sehingga bisa mengganti santan dengan susu kedalai atau dengan susu skim yang lemaknya nol. Penggantian susu kedelai tidak akan merubah cita rasa opor," bebernya.
Selain itu, memanaskan ulang makanan yang sudah matang juga tidak direkomendasikan, terlebih makanan yang bersantan.
Karena ketika makanan tersebut dipanaskan ulang, maka santan akan menjadi minyak trans.
"Minyak trans adalah minyak yang mempunyai potensi untuk terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah atau disebut dengan jantung koroner. Selain itu yang kedua ketika dipanaskan garamnya menjadi lebih meningkat," jelas Yeni.
Untuk itu, menu hidangan yang baik pada saat hari raya harus bisa dikombinasikan dengan melengkapi makanan-makanan yang mengandung serat tinggi melalui sayur dan buah
"Alangkah baiknya apabila pada saat Hari Raya banyak makan buah. Untuk menyeimbangkan opor kita harus mengimbangi dengan minimal empat porsi buah dalam satu hari pada saat hari raya apabila konsumsi sayuran memang sangat terbatas," terangnya.
Penyakit Mengincar
Tak mengherankan beberapa hari setelah lebaran, akan muncul berbagai keluhan kesehatan. Ini disebabkan makanan yang jika dikonsumsi secara berlebihan bisa memicu berbagai macam penyakit.
Penyakit yang biasanya muncul beberapa hari setelah puasa usai, yaitu sembelit diakibatkan konsumsi sayur dan buah yang rendah.
Adanya gangguan pencernaan akibat makan berlebihan atau tidak membatasi konsumsi makanan pedas dan asam.
Tekanan darah naik karena konsumsi minuman dan makanan yang mengandung natrium berupa penyedap atau garam yang tinggi.
Mengonsumsi makanan dengan kadar kolesterol tinggi, akan menyebabkan peningkatan kolesterol darah.
Kadar gula darah naik disebabkan konsumsi makanan dengan tinggi sumber karbohidrat sederhana.
Hampir semua makanan yang biasa disajikan tersebut mengandung kalori tinggi sehingga jumlahnya harus dibatasi supaya seseorang tetap sehat. Sebab, hidangan Lebaran tinggi kolesterol dan gula, bagi yang mempunyai masalah kolesterol ataupun gula, akan merasa sedih. Rasanya sayang kalau tidak menikmatinya.
Apalagi jika itu membuat harus menolak berbagai hidangan yang disiapkan tuan rumah. Tentu saja boleh mencicipi secukupnya dalam porsi kecil.
Ada baiknya menata pola makan dengan gizi yang seimbang. Asupan gizi bersumber karbohidrat 55%—65%, protein 10%—20%, lemak 30%, ditambah sayur, buah, serta vitamin-mineral. Semua sepakat makanan yang biasa disajikan saat Lebaran itu memang kaya akan zat gizi.
Namun, sangat jarang ditemukan rumah tangga yang menyajikan sayur dan buah saat Lebaran. Sayur dan buah membantu menetralisasi kolesterol, gula, dan garam/natrium tinggi yang terdapat pada sajian di atas.
Kandungan tinggi serat pada sayur dan buah serta kandungan vitaminnya menjadi komponen aktif dalam proses tersebut.
Perhatikan Hal Berikut Ini
Usai salat id ambil sarapan ringan, seperti outmeal, putih telur, roti gandum, atau minum segelas susu low fat. Saat Lebaran makanan cenderung berlimpah, membuat tamu ingin mencicipi makanan yang dihidangkan tuan rumah, dengan porsi banyak.
Siasati dengan banyak menghabiskan waktu mengobrol bersama saudara atau tamu lainnya. Jadikan silaturahmi sebagai tujuan utama berkumpul dan anggaplah makan saat Lebaran merupakan pelengkap.
Berbagai hidangan lezat selalu tersaji saat Lebaran, termasuk pilihan lauknya, yang akan memicu seseorang untuk makan berlebihan. Pilihlah menggunakan piring kecil karena dapat menurunkan konsumsi kalori sebesar 22%.
Sebaiknya pilih satu macam lauk saja dan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan protein di dalam tubuh.
Lebaran juga dihiasi minuman warna-warni yang begitu menarik untuk dilihat dan dinikmati. Sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsinya, terutama sirop dan soda, karena biasanya mengandung gula yang cukup tinggi.
Pastikan banyak mengonsumsi air putih yang membuat merasa kenyang sehingga tidak ingin terlalu banyak makan.
Dua gelas air putih 30 menit sebelum makan, menurunkan 75-90 kalori di dalam tubuh. Jumlah total kebutuhan air yang diminum lebih kurang dua liter per hari.
Jangan dilupakan mengonsumsi sayur dan buah selama menikmati makanan di hari Lebaran. Lebih baik buah disajikan dengan dipotong bukan dalam bentuk es buah.
Untuk sayuran, usahakan konsumsi dengan dilalap mentah sehingga segar dan kandungan vitaminnya utuh. Pilihlah sayur yang tidak bersantan. Sayur dan buah membantu mengikat lemak agar tidak mudah diserap oleh tubuh.
Porsinya lima kali per hari, yaitu waktu sarapan, makan siang, makan malam, dan di sela-sela waktu makan.
Konsumsi gula dan lemak bertambah selama Lebaran, dianjurkan untuk menggiatkan olahraga sebagai penyeimbang. Meskipun libur Lebaran, tetap rutin berolahraga agar tubuh selalu sehat.
Manfaatkan kebiasaan berkunjung ke tetangga terdekat, sebagai salah satu cara untuk bisa berolahraga, dengan cara berjalan kaki. Dengan berjalan kaki, akan membakar kalori dari makanan yang dikonsumsi.
Dengan beraktivitas, tubuh akan melepaskan hormon endorphin sehingga mood tetap gembira dan membantu membangkitkan efek positif diri.
Baca: Wisatawan Pantai Londalima Sumba Timur Bingung Cari Toilet Disana
Baca: Kepala Bandara Ende Kuatir Dana Perluasan Bandara Tak Dapat Cair, Kenapa?
Baca: Ini Cara Walikota Kupang Jefri Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Kota Kupang