Dugaan Penculikan Anak di Kupang
Kepala Dinas PMD TTU Ungkap Alasan Penculikan: Ini Buntut dari Pekerjaan Dana Desa yang Bermasalah
Dirinya mengatakan, kasus penculikan tersebut sebagai buntut dari pekerjaan fisik dana desa yang bermasalah.
Penulis: Dion Kota | Editor: Agustinus Sape
Laporan Reporter Pos-kupang.com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM, KEFA - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ( DPMD) Kabupaten TTU, Drs. Juandi David yang dimintai komentarnya terkait kasus penculikan Richad Mantolas ( 4) anak dari Kasie Pidana Khusus Kejari TTU, Kundrat Mantolas yang terjadi beberapa waktu lalu mengaku menyayangkan hal tersebut.
Dirinya mengatakan, kasus penculikan tersebut sebagai buntut dari pekerjaan fisik dana desa yang bermasalah.
"Kasus penculikan ini sudah murni ranah pidana. Kita serahkan semuanya kepada pihak penegak hukum. Namun yang harus diingat, kasus penculikan ini bisa terjadi karena adanya kasus korupsi dana desa yang ditangani pihak Kejari TTU."
Baca: Tetangga Kaget, Ranti Kore Mengaku Lalu Menangis Minta Tidak Diproses Hukum
"Kasus korupsi ini timbul karena pekerjaan fisik dana desa dikerjakan "asal jadi" sehingga masyarakat melaporkan hal tersebut kepada pihak kejaksaan. Oleh sebab itu, saya minta kepada para kepala desa untuk kerja fisik harus sesuai RAB-nya agar tidak menimbulkan masalah," ungkap David ketika ditemui Pos-Kupang.com, Rabu (30/5/2018) di ruang kerjanya.
Ketika disinggung terkait status Kepala Desa Noenasi, Milikheor Pot Aomenu yang sudah berstatus tersangka, David mengatakan, untuk memberhentikan kepala desa masih menunggu keputusan hukum tetap. Jika sudah ada putusan pengadilan, maka Kades Milikheor akan diproses untuk dipecat.
Baca: Daebak! Fake Love Milik BTS Masuk Dalam Urutan ke-10 di Chart Hot 100 Billboard
Selain Kades Milikheor, Kepala Desa Lanaus, Yohanes Sumu, juga menyandang status tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana desa. Jika sudah ada putusan majelis hakim, David memastikan kedua kepala desa tersebut akan dipecat.
"Aturan sekarang tidak ada masa hukum 2 atau 5 tahun lagi. Yang penting sudah jadi tersangka dan sudah memiliki keputusan hukum tetap, pasti akan dipecat," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, tak disangka-sangka ternyata pelaku penculikan terhadap anak jaksa, Richard Mantholis (4), adalah seorang ibu-ibu.
Bahkan, disebut-sebut, ibu berinial RK (40) ini sebagai dalang dari penculikan putera pertama Kasi Pidsus Kejari Timor Tengah Utara (TTU) Kunrad Mantholis, pada Senin pagi (28/5/2018).
Baca: BREAKING NEWS: Polisi Amankan Otak Penculikan Anak Jaksa. Ini Sosoknya!
RK dibekuk Tim Gabungan Polres Kupang Kota dan Polda NTT dalam waktu 30 jam sejak kejadian.
Polisi pun berhasil menangkap dua tersangka berikut mobil Avanza putih yang diduga dipakai untuk menculik bocah berusia 4 tahun tersebut.
Richad diduga diculik oleh tiga orang yang tidak dikenal menggunakan mobil Toyota Avanza warna putih pada Senin sekitar pukul 06.30 Wita, saat bermain di sekitar rumahnya setelah bersama pengasuh mengantar ibunya dan mampir di warung yang berada di samping rumahnya.
Polisi juga berhasil menyelamatkan korban dan mempertemukannya dengan keluarga pada Selasa (29/5/2018) malam.
Baca: Astaga, Raisa Bungkam Dwina Michaella, Putri Setya Novanto. Alasannya Sepele Banget!
Kapolres Kupang Kota, AKBP Anton C. Nugroho mengungkapkan, empat tim yang melakukan pengembangan kasus dan memburu pelaku berhasil menangkap dua pelaku terduga penculik Richad.
Korban penculikan, Richad Mantholas, lanjut AKBP Anton, saat ini dalam keadaan sehat dan berada di wilayah Kefamenanu. Sedangkan pelaku yang ditangkap di Kupang, dan di Kefamenanu saat ini telah ditahan di Mapolres Kupang Kota.
Terduga pelaku penculikan CN (40), seorang pria yang berprofesi sebagai wiraswasta ditangkap oleh tim gabungan di wilayah Bimoku, Kupang.
Sedangkan terduga lainnya RK, perempuan berusia 40 tahun ditangkap di wilayah Kefamenanu, Kabupaten TTU.
RK diketahui merupakan warga Kampung Baru, Kelurahan Aplasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, TTU.
Richad Mantholas (4), putra pertama Kasi Pidsus Kejari TTU, Kunrad Mantholas ini diculik pada Senin (28/5/2018) pagi, saat ia bermain di depan rumahnya.
Richad Mantolas diduga telah diculik oleh tiga orang yang tidak dikenal menggunakan mobil Toyota Avanza warna putih pada Senin sekitar pukul 06.30 Wita saat bermain di sekitar rumahnya, di Perumahan BSB (Budianto Sejahtera Bersama) Blok D No 38 Jl Fatudela 2 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Terkait motif di balik aksi penculikan putera Kasi Pidsus Kejari TTU ini, pihak kepolisian belum bisa memberi keterangan.
Kapolres menjelaskan sampai saat ini para pelaku juga belum melakukan tuntutan kepada keluarga korban.
"Motifnya juga masih simpang siur dan saat ini masih kita dalami," ujar AKBP Anton.
Baca: Baru Saja Operasi Miss V Demi Suami, Rumah Tangga Nikita Mirzani Dikabarkan Retak. Ini Buktinya!
Namun, dugaan sementara kasus ini berkaitan dengan pekerjaan ayah korban sebagai Kasi Pidsus Kejari TTU yang beberapa waktu belakangan mendapat ancaman dari orang yang tidak dikenal.
"Besok pagi (Rabu, 30/5/2018) Polda NTT akan beri pernyataan pers terkait kasus ini," tegasnya.
Bersama dengan pelaku CN, barang bukti satu unit mobil Toyota Avanza G dengan nomor polisi DH 1571 AN warna putih juga telah berada di halaman belakang Mapolres Kupang Kota.
Minta Tidak Diproses Hukum
Frantiana Kore alias Ranti Kore, pelaku pencurian Richad Mantolas (4), anak Kasie Pidana Khusus Kejari TTU, Kundrat Mantolas, sempat menangis saat diamankan polisi di kediamannya, RT 15/ RW 04 Kelurahan Benpasi, Kecamatan Kefamenanu, Selasa (29/5/2018) pagi.
Ranti memohon agar polisi tidak memproses hukum dirinya atas perbuatan pidana yang dilakukannya.
Hal ini diungkap Sekretaris RT 15, Daniel Bria Klau, yang ikut menyaksikan drama penangkapan Peranti.
Ia menceritakan, Selasa pagi, tujuh orang anggota polisi menggunakan mobil Avanza warna hitam tiba di kediaman Ranti sekitar pukul 07.00 Wita.
Usai tiba, anggota polisi langsung mengetuk pintu rumah pelaku, namun tidak ada jawaban. Karena tidak ada jawaban, anggota polisi lalu memeriksa sekeliling rumah pelaku.
Saat tiba di bagian belakang rumah pelaku, ternyata pintu belakang rumah dalam keadaan terbuka.
Saat diketuk, tetap tidak ada jawaban dari penghuni rumah. Karena masih tidak ada jawaban, anggota polisi bersama sekretaris RT berinisiatif masuk dan mengetuk salah satu pintu kamar.
Di dalam kamar tersebut, terdapat anak pelaku, Tom Kore bersama empat orang temannya sedang tidur. Polisi lalu membangunkan Tom Kore dan menanyakan keberadaan pelaku.
Namun menurut Tom Kore, pelaku tak berada di rumah. Tak percaya begitu saja dengan pengakuan Tom Kore, polisi lalu menggedor pintu kamar pelaku, namun tak ada jawaban.
Karena tak ada jawaban, polisi berinisiatif untuk berpura-pura pulang. Selang beberapa saat kemudian, pelaku keluar dari kamarnya dan langsung diamankan pihak kepolisian.
"Awalnya anak pelaku mengaku pelaku tak berada di rumah, namun ternyata pelaku sementara bersembunyi dalam kamarnya. Saat kami sudah berada di luar rumah, pelaku langsung keluar dari kamarnya," tutur Daniel.
Baca: Saat Putus Cinta 7 Hal Ini Bisa Terjadi pada Tubuhmu. Nomor 5 Paling Ditakuti Perempuan
Mengetahui Peranti berada dalam rumah, anggota polisi langsung masuk kembali ke dalam rumah pelaku. Pelaku yang kaget dengan kedatangan polisi tak bisa berkutik.
Awalnya, pelaku enggan mengaku telah menculik Richad. Tetapi setelah ditunjukan foto Richad, pelaku akhirnya mengaku.
Sambil menangis, pelaku mengaku, jika Richad saat ini sedang berada di Malaka dan dalam keadaan sehat. Ia memohon kepada polisi agar dirinya tidak diproses hukum.
"Pelaku akhirnya mengaku setalah ditunjukkan foto Richad. Pelaku menangis sambil memohon agar dirinya tidak diproses hukum," ujar Daniel saat ditemui Pos-Kupang.com, Rabu ( 30/5/2018) di kediamannya.
Usai mendengarkan pengakuan pelaku, polisi langsung membawa pelaku ke dalam mobil Avanza hitam dan meninggalkan rumah pelaku.
Ketika ditanyakan terkait sosok pelaku, Daniel mengatakan, pelaku dikenal sebagai pribadi yang baik dan suka bergaul dengan tetangga. Dirinya mengaku kaget saat mengetahui Peranti sebagai pelaku penculikan Richad Mantolas.
"Ibu Ranti ini orangnya baik pak. Kalau ada acara di tetangga, dia sering bantu masak. Ada acara di tetangga selalu dia hadir. Kami di sini kaget saat mengetahui dia adalah otak dari pencurian anak Kasie Pidana Khusus Kejari TTU, Kundrat Mantolas, " sebutnya.
5 Fakta Tengara Penculikan Anak Jaksa
Dugaan penculikan terjadi di Kota Kupang. Seorang bocah laki-laki berusia 4 tahun diduga diculik orang tak dikenal di wilayah Liliba, Kota Kupang, Senin (28/5/2018) pagi.
Ini kronologis terjadinya aksi penculikan anak dari Kasipidsus Kejari Timor Tengah Utara (TTU), NTT ini.
1. Kejadian di pagi hari
Pagi tadi, Senin (28/5/2018), Richard (4) dan adiknya Wilar, bersama seorang pembantu rumah tangga keluar rumah menuju warung yang terletak di samping rumah mereka.
Saat itu, sekitar pukul 07.00 Wita. Wilar lari ke belakang warung, sang pembantu rumah tangga mengejar Wilar yang lari. Sementara Richard bermain sendiri di depan warung.
2. Terjadi di Liliba
Rumah korban di Perumahan BSB (Budianto Sejahtera Bersama) Blok D No 38 Jl Fatudela 2 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Senin (28/5/2018) siang (pos-kupang.com/Gecio Viana.)Richard pagi tadi menggunakan kaus putih. Seorang tetangga mengatakan, pagi Richard bermain di depan rumahnya di Blok D Nomor 38 Perumahan Budianto Sejahtera Bersama (BSB) Liliba, Jalan Fatudela 2, Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Rumah korban di Perumahan BSB (Budianto Sejahtera Bersama) Blok D No 38 Jl Fatudela 2 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Senin (28/5/2018) siang (pos-kupang.com/Gecio Viana.)3. Curiga Mobil Putih
Senin pagi tadi, juga ada sebuah mobil Avansa putih dan dua orang mencurigakan. Kedua orang ini memakai jaket dan masker. Mereka mondar-mandir di sekitar warung tanpa membeli sesuatu.
Ketika Richard hilang, mobil itu pun juga tidak lagi berada di tempat tersebut.
Richad Mantolas ( 4) anak Kasie Pidana Khusus Kejari TTU, Kundrat Mantolas yang hilang di Kupang (POS-KUPANG.COM/Dion Kota)4. Anak pejabat kejaksaan
Richard merupakan putra dari Kunrat Mantholas, yang saat ini menjabat sebagai Kasi Pidsus Kejari Timor Tengah Utara (TTU), NTT.
5. Lapor Polres Kupang Kota
Netty, ibu Richard mengatakan, dia sudah mencoba mencari Richard di sekitar rumah. Namun tak berhasil ketemu.
Pihaknya juga sudah melaporkan hilangnya anaknya ini ke Polres Kupang Kota.
"Kita sudah laporkan ke polisi, saat ini kita sedang sibuk cari." tutur Netty. (*)