Dua Tokoh Penting Hadiri Syukuran Kelulusan SMK Kesehatan Nusantara. Siapakah Mereka?

Hadir tokoh masyarakat NTT, Esthon Feoany dan Chris Rotok, Ketua Yayasan Kunci Ilmu, Rudizon Doko Patty dan lainnya.

Penulis: Sipri Seko | Editor: Sipri Seko
PK/EKO
Esthon Foenay dan Chris Rotok di SMK Kesehatan Nusantara. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tak terasa, SMK Kesehatan Nusantara, Kupang sudah melahirkan enam angkatan. Ratusan siswa siap pakai sudah berhasil dihasilkan sekolah kejuruan yang dikelola Yayasan Kunci Ilmu itu.

Ungkapan kebahagiaan itu ditandai dengan malam syukuran dan inagurasi di Aula Nibaki Nusantara, Kupang, Sabtu (26/5/2018). Hadir para lulusan, tokoh masyarakat NTT, Esthon Feoany dan Chris Rotok, Lurah Liliba, Ketua Yayasan Kunci Ilmu, Rudizon Doko Patty, para guru, orangtua siswa dan utusan dari Dinas Pendidikan Provinsi NTT.

"Ini merupakan malam kebanggaan bagi kami sebagai orangtua. Kami ucapkan terima kasih untuk sekolah yang luar biasa ini. Sebelumnya saya hanya coba-coba sekolahkan anak saya di sekolah ini. Tapi ternyata di sini luar biasa. Kiranya setelah tamat, mereka dapat meraih masa depan yang lebih baik," kata Ny. Novi Didok dalam sambutannya mewakili orangtua siswa.

Koordinator Pengawas UPT Pendidikan Wilayah I, Maklon, pada kesempatan itu mengatakan, tamatan SMK harus sudah siap diterima di dunia kerja. "Undang-undang bilang tamatan SMK sudah harus siap kerja di masyarakat. Siapa bilang tamatan SMK tidak boleh langsung kerja. Tamatan SMK beda dengan SMA. Di SMK teori hanya 30 persen dan praktek 70 persen. Itu maksudnya adalah agar setelah tamat, tanpa melanjutkan ke perguruan tinggi, tamatan SMK sudah siap pakai," ujarnya.

"Di SMK Kesehatan Nusantara, yang ikut ujian 39 orang dan semua lulus, itu artinya proses di sini sudah benar. Kadang ada yang hanya melihat hasil, tanpa tahu bagaimana prosesnya. Ini yang mesti diluruskan," tegasnya.

Rudizon Doko Patty, mengatakan, SMK Kesehatan Nusantara dilahirkan bukan sekadar coba- coba. Sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan tenaga kerja siap pakai, menurutnya, tidak ada alasan untuk menolak tamatan dari lembaga itu.

"Kalau ada yang menolak tamatan dari SMK Kesehatan Nusantara di dunia kerja, laporkan saja dan proses hukum. Itu artinya orang itu tidak tahu bagaimana proses di SMK. SMK jangan ditafsir sendiri-sendiri. Lulusan SMK sudah bisa langsung kerja," tegasnya.

Acara syukuran dan malam inagurasi dimeriahkan dengan kehadiran Nusantara Project Band. Nampak para orangtua dan undangan larut dalam kegembiraan bersama para siswa. **

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved