WOW! Harta Karun Senilai Rp 241 Triliun Ditemukan dari Bangkai Kapal yang Tenggelam Sejak Abad 18!
Harta karun ini merupakan temuan dari bangkai kapal yang berisi harta yang paling berharga yang tenggelam dan hilang di laut.
POS-KUPANG.COM - Harta karun ini merupakan temuan dari bangkai kapal yang berisi harta yang paling berharga yang tenggelam dan hilang di laut.
Dinamakan San Jose, galleon (kapal perang) Spanyol abad ke-18, ditemukan tiga tahun lalu di lepas pantai Kolombia.
Baca: Bocah 14 Tahun Ancam Lompat Dari Lantai 16 Karena Dilarang Main Game, Ini Proses Penyelamatannya!
Baca: Maling Kundang Jaman Now, Remaja Ini Tega Menganiaya Ibunya Karena Uang Rp 10 Ribu
Sekarang telah muncul rincian terbaru tentang penemuan bangkai kapal yang berisi harta senilai 17 miliar dollar AS (Rp241 triliun).
Menurut Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), San Jose ditemukan oleh kapal selam robot canggih bawah laut.

REMUS 6000 adalah kapal selam yang juga berhasil membantu menemukan reruntuhan pesawat Air France 447 pada tahun 2011.
Robot menggunakan sonar untuk menemukan San Jose di kedalaman lebih dari 2.000 kaki (600 meter) di bawah air.
Lokasi dari kapal karam tersebut saat ini tetap menjadi rahasia karena sengketa hukum mengenai siapa yang berhak memiliki kekayaan harta kapal.

Kapal perang '62-gun', tiga kapal jatuh pada 8 Juni 1708, dengan 600 orang di dalamnya yang juga memuat harta berupa emas, perak, dan zamrud selama pertempuran dengan kapal-kapal Inggris dalam Perang Suksesi Spanyol.
Kapal itu ditemukan tenggelam di lepas Pantai Baru yang sekarang Kolombia, dekat Kepulauan Rosario.

Kapal ditemukan pada tahun 2015 oleh tim ahli internasional, Angkatan Laut Kolombia dan lembaga arkeologi negara.
"Kami telah menahan ini karena menghormati pemerintah Kolombia," kata Rob Munier, wakil presiden WHOI untuk fasilitas dan operasi laut.
Harta karun telah membuat 'pertempuran' hukum antara negara dan perusahaan swasta.
Beberapa minggu yang lalu, UNESCO, badan kebudayaan PBB, meminta Kolombia untuk tidak secara komersial mengeksploitasi bangkai kapal, yang lokasi tepatnya tetap menjadi rahasia negara.
WHOI yang berbasis di Massachusetts diundang untuk bergabung dengan pencarian karena keahliannya yang diakui dalam eksplorasi air dalam.
