Bukan Karena Adara Taista Cantik. Begini Alasan Rasyid Rajasa Menikahinya
Sebelum meninggal dunia, Adara Taista sempat melakukan salat subuh bersama suaminya Rasyid Rajasa
POS-KUPANG.COM - Menantu Hatta Rajasa, Adara Taista, di makamkan di Blad II Blok Khusus, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, sekitar pukul 10.00 WIB.
Kepedihan mengiringi kepergian Adara, yang dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu 19 Mei 2018 di Tokyo, Jepang.
Sebelum meninggal dunia, Adara sempat melakukan salat subuh bersama suaminya.
Ia juga mengucapkan satu kalimat yang menjadi kalimat terakhirnya sebelum tutup usia.
"Pukul tiga dia bangun suaminya sahur, masih sempat melaksanakan shalat subuh," ujar Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Hatta Rajasa saat menyampaikan sambutan di pemakaman Adara di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).
Selepas shalat subuh, Adara pun mengucap satu kalimat kepada suaminya. Wanita kelahiran 1991 silam itu mengatakan ia ingin tidur.
Baca: Pelni Siapkan Tiket Mudik Gratis Rute Labuan Bajo - Makassar Juni 2018
Baca: Wow! Kamu Wajib Tahu Soal Karakter Ular, Meski Kepalanya Dipotong Ular Masih Bisa Menggigit
"Setelah itu, anak kami Adara Taista mengatakan kepada suaminya aku ingin tidur, katanya," kata Hatta.
Adara menghembuskan nafas terakhir di Tokyo, Jepang pukul 13.38 waktu setempat.
"Itulah terakhir komunikasi kami dan komunikasi terakhir Adara dengan Allah adalah salat subuh berjamaah dengan suaminya," papar Hatta masih dalam sambutan tersebut.
Pemakaman Adara berlangsung penuh haru.

Rasyid Rajasa, turun ke liang lahat dan melantunkan adzan ke sebelum istri yang dinikahinya 5 bulan lalu itu dikebumikan.
Usai pemakaman, Hatta Rajasa membeberkan bahwa penyakit yang diderita menantunya, bernama kanker melanoma.
"Almarhumah Adara menderita penyakit yang dokter sebut kanker melanoma," kata Hatta kepada awak media di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).
Hatta Rajasa juga menuturkan, kanker melanoma adalah jenis penyakit yang tidak tampak di permukaan kulit, melainkan berada di dalam kulit.

Penyakit kanker melanoma ini, bisa dibilang sebagai penyakit yang langka, dan belum ditemukan obatnya hingga saat ini.
Diketahui, sosok Adara telah menderita penyakit itu sejak 2017 lalu.
Paman dari Adara Taista, Ardjil Tahir mengungkapkan kalau sosok keponakannya itu telah menderita sakit sejak awal 2017.

"Dia kan menikah pas Desember 2017, nah kira-kira dia sudah kena penyakit itu dari sekitar awal 2017 lah," ujar Ardjil mengingat-ingat saat ditemui TribunJakarta.com di rumah orangtua Adara di Jalan Sekolah Duta I No. 47, Pondok Indah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (20/5/2018).
Meski telah mengidap penyakit sebelum menikah, Adara tetap dinikahi oleh Rasyid.
Rasyid mengungkapkan dirinya juga telah mengetahui sejak pacaran apabila Adara memiliki sakit keras.
Baca: Menyonsong Galungan, Pemkot Denpasar Gelar Pasar Murah
Baca: Tingkatkan Kualitas Madu Hutan di Flotim, Pemerintah Perlu Dampingi Petani Madu
Meski punya penyakit, Rasyid membulatkan tekad tetap menikahi perempuan pujaannya itu.
Bukan karena paras cantik, melainkan Adara memiliki iman yang kuat.
"Karena Adara itu mempunyai iman yang kuat. Dia... saya merasa bisa di-track, di jalan Allah. Dan itu menurut saya yang paling utama," lanjutnya.
Satu yang tak bisa dilupakan Rasyid, yakni Adara selalu mengingatkannya untuk salat berjamaah. Setiap kali azan berkumandang, Adara selalu mengingatkan Rasyid untuk salat berjamaah.
"Dia selalu ngingetin saya untuk begitu azan, ayo kita salat berjamaah. Selalu," tegasnya.
Adara Taista, menantu mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker kulit melanoma yang mematikan, sejak April 2017 lalu.
Baca: Kerja Sama dengan Dinas Pariwisata NTT, Ini Harapan Ketua Program Pendidikan Bahasa Inggris UKAW
Baca: Novanto dan Keponakan Sebut 5 Politisi Golkar Terima Uang E-KTP, Salah Satunya Markus Mekeng
"Tadi sudah disampaikan bahwa Adara Taista menderita penyakit yang disebut dokter dengan Kanker Melanoma," ujar Hatta Rajasausai pemakaman Adara Taista di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).
Dilansir dari aladokter.com, Kanker Kulit Melanoma adalah jenis kanker yang berkembang pada melanosit, sel pigmen kulit yang berfungsi sebagai penghasil melanin.
Melanin inilah yang menyerap sinar ultraviolet dan melindungi kulit dari kerusakan.
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang jarang dan mematikan.
Kemunculan bercak hitam atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada biasanya menjadi pertanda umum atau gelaja melanoma.
"Melanoma itu yang biasa disebut kanker kulit tapi pada Adara Taista tidak berada di permukaan kulit melainkan di organ dalam," tutur Hatta Rajasa.
Melanoma memang tidak selalu dimulai dari tahi lalat. Penyakit mematikan ini juga bisa menyerang kulit yang jarang terpapar sinar ultraviolet. Bahkan, kemunculan melanoma juga bisa terjadi pada organ dalam seperti yang diderita Adara Taista.
"Terkadang melanoma juga bisa muncul di bawah kuku, di mulut, saluran pencernaan, saluran kemih, vagina dan bagian mata." Demikian tulis aladokter.com.
Baca: Dokter Riddel: Terima Kasih Bupati dan Masyarakat Malaka
Sebelum dirawat dan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Moriyama Memorial, Tokyo, Jepang, pada Sabtu (19/5/2018), Adara Taista sempat berobat di Indonesia, Singapura bahkan sampai ke Amerika Serikat.
"Kita juga berobat di Indonesia, Singapura, Amerika dan terkahir di Jepang. Tapi semua mengatakan memang belum diketemukan," kata Hatta Rajasa.
Dari kepergian Adara Taista akibat Kanker Kulit Melanoma, Hatta Rajasa berharap agar Indonesia dan dunia dengan alasan kemanusiaan, dapat melakukan riset atau penelitian untuk menemukan obat penyakit tersebut.
"Kita berharap bangsa kita dan dunia untuk kegiatan kemanusiaan dapat melakukan riset demi menemukan obat penyakit kanker melanoma.
Jika ditemukan obatnya, maka akan mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh Kanker Kulit Melanoma," kataHatta Rajasa.
Belum Ada Obatnya
ADARA Taista, menantu mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, wafat setelah berjuang melawan kanker melanoma.
Hatta mengungkapkan, hingga kini belum tersedia obat untuk menyembuhkan kanker kulit yang cukup ganas itu.
"Adara menderita sakit yang disebut dokter kanker melanoma. Melanoma itu yang biasa disebut kanker kulit, tapi dia tidak berada di permukaan, tapi berada di dalam permukaan," jelas Hatta Rajasa saat pemakaman Adara di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).
Hatta berharap, tenaga ahli di Tanah Air melakukan penelitian terkait kanker tersebut.
Adara sudah mencoba berobat ke sejumlah negara.
"Kami sudah berobat di Indonesia, Singapura, terakhir di Jepang. Memang belum ditemukan (obatnya). Tapi ini semua takdir Allah. Obat itu perantara, tapi yang berkehendak Allah," ujar Hatta dengan nada pelan.
Adara meninggal dunia pada Sabtu (19/5/2018) pekan lalu di Rumah Sakit Moriyama Memorial, Tokyo, Jepang, pukul 13.38 waktu setempat.
Setahun belakangan, ia berjuang melawan kanker melanoma yang dideritanya.
Duka mendalam pun dirasakan Rasyid Rajasa yang baru saja menikahinya lima bulan lalu.
4 Cara pencegahannya
Dilansir dari alodokter, kanker melanoma termasuk kanker ganas dan langka yang bisa muncul di wajah, tangan, punggung dan kaki.
Kanker ini biasanya pertama kali diketahui melalui kondisi tahi lalat yang gatal dan mengalami pendarahan.
Lalu bagaimana cara mencegahnya?
1. Menggunakan sunscreen
Dilansir dari Cure Melanoma, penggunaan sunscreen secara teratur bisa mencegah kanker kulit.
Sunscreen dengan SPF minimal 30 akan melindungi kulit dari sinar radiasi ultraviolet yang merusak kulit.
2. Mengenakan pakaian panjang, hindari sinar matahari
Saat panas terik, sebaiknya kita menggunakan pakaian dan pelindung dari sinar matahari.
Misalnya saja baju panjang, topi dan kacamata hitam.
Jika tidak perlu, hindari keluar ruangan saat matahari masih terik.
Jangan berada terlalu lama di bawah sinar matahari, terutama saat matahari sedang terik-teriknya.
3. Jangan menghitamkan kulit
Banyak orang yang berusaha menghitamkan kulitnya dengan proses tanning.
Proses ini biasanya dilakukan di sebuah ranjang di mana seseorang akan disinari cahaya ultraviolet dari lampu-lampu di bagian atas ranjang.
Berdasarkan penelitian, tanning beds bisa meningkatkan risiko kanker melanoma sebanyak 75 persen.
4. Lindungi anak-anak
Punya anak atau adik?
Lindungi mereka sejak dini dengan cara-cara di atas.
Satu luka bakar akibat sinar matahari saat masih kecil akan meningkatkan persentase kanker melanoma saat dewasa loh. (pos-kupang.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul, Bukan Karena Paras Cantik, Rasyid Rajasa Beberkan Alasan Dirinya Tetap Menikahi Adara Taista