Percaya Ga Percaya, Ternyata Senjata Firaun Berasal dari Luar Angkasa, Ini Buktinya

Percaya ga percaya, ternyata senjata Firaun berasal dari luar angkasa, ini buktinya.

net
Belati yang ditemukan di makam Tutankhamun. 

Fakta menarik lainnya yakni keberadaan artefak yang bahan dasarnya ternyata bukan berasal dari bumi.

Dikutip dari Live Science, beberapa artefak itu antara lain pisau belati dan perhiasan yang terbuat dari material langka pada zaman perunggu.

Menurut sebuah penelitian terbaru, perajin kuno membuat artefak logam ini dengan material besi dari luar angkasa yang dibawa ke bumi oleh meteorit.

Albert Jambon, seorang ilmuwan arkeologi-Prancis dan seorang profesor di Universitas Pierre dan Marie Curie, di Paris menyimpulkan bahwa para perajin kuno ini tahu benar bahan apa yang paling bagus untuk dijadikan perhiasan atau senjata.

Sehingga mereka pun mencari batu meteorit untuk mendapatkan material tersebut.

"Besi dari Zaman Perunggu itu berasal dari meteorit, ini membantah anggapan bahwa mereka melakukan peleburan besi di zaman perunggu," tulis Jambon dalam penelitian tersebut.

Ia yang sudah melakukan pengujian terhadap belati kuno, termasuk yang berasal dari makam Tutankhamun, menemukan fakta sebenarnya.

Baca: Berat Jadi Teroris, Jenasahnya Tak Diakui Keluarga, Warga pun Tolak Jenasahnya Ditanam di Tanah

Baca: Tiga Pelaku Ditembak, 1 Polisi Dibacok, 2 Wartawan Terluka di Mapolda Riau

Baca: Perempuan Tak Tahu Santun, Bertengkar dengan Pelayan Resto Lalu Lakukan Hal Menjijikan Ini

Melalui pemindaian spektrometri sinar-x (XRF), diketahui bahwa belati kuno itu terbuat dari material yang mengandung hampir 11 persen nikel dan jejak kobalt.

Sebuah komposisi yang merupakan karakteristik besi dari luar angkasa yang ditemukan di banyak meteorit besi yang telah jatuh ke Bumi.

Baca: Letusan Merapi Dini Hari Tadi Akibatkan Hujan Abu di Lereng Barat

Sebagian besar meteorit besi yang menghancurkan Bumi setiap tahun diperkirakan terbentuk di inti logam planetesimals - badan kecil di cakram cakram protoplanet yang mengorbit matahari pada tahap awal tata surya.

Akibatnya, meteorit ini mengandung kadar nikel atau kobalt tinggi.

Sebaliknya, zat besi yang berasal dari proses peleburan mengandung kurang dari 1 persen nikel atau kobalt, jauh lebih kecil dari tingkat yang ditemukan di batuan ruang yang kaya zat besi.

Jambon menggunakan penganalisis XRF portabel untuk memindai benda besi kuno lainnya dan meteor besi di museum, serta besi dalam koleksi pribadi di Eropa dan Timur Tengah.

Penelitiannya menunjukkan bahwa semua besi di artefak yang diuji berasal dari meteorit, dan bukan dari peleburan terrestrial.

Baca: Perempuan Dianggap Paling Efektif Sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri, Begini Peran Penting Mereka

Baca: Sedih, di Celana Dalam Bocah Pelaku Bom Bunuh Diri yang Selamat Itu Ada Tulisan Begini

Baca: 3 Azab Mengerikan dalam Islam Ini Akan Diterima oleh Setiap Pelaku Bunuh Diri

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved