Pilot Garuda Indonesia Bela & Sebut Aksi Teroris di Surabaya Rekayasa. Begini Statusnya di Facebook!
Status tersebut juga menyebutkan bahwa pelaku dijebak menghantarkan paket dan ada orang yang memencet remot kontrol.
Dilansir dari Kompas.com, akibat status tersebut, OGT akhirnya dinonaktifkan oleh Garuda Indonesia.
Pihak Garuda menonaktifkan sang pilot pada Jumat (18/5/2018).
Terkait dengan postingan tersebut, Garuda akan segera menginvestigasi dan menelisik apa motif OGT.
Selain menonaktifkan sang pilot, pihak Garuda yang diwakili oleh Vice Presiden Corporate Secretary, Hengki Heriandono juga meminta maaf kepada publik.
Ia juga memastikan bahwa pihaknya akan mengedepankan etika serta memantau perilaku pegawainya, terutama soal isu SARA di media sosial.
4 Ciri Calon Teroris dan Profesi yang Paling Rawan Terpapar Paham Radikal
Kehidupan para teroris kini menjadi salah satu topik yang ramai dibicarakan.
Apalagi setelah terjadi kasus bom bunuh diri di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) lalu.
Bom bunuh diri itu membuat masyarakat kaget karena kembali dilakukan di gereja dan markas polisi.
Tak hanya itu saja. Bom bunuh diri itu juga dilakukan oleh 2 keluarga dan melibatkan wanita serta anak-anak.
Keluarga yang terlibat pun sehari-harinya dikenal normal, akrab dengan tetangga dan hidup berkecukupan.
Akibatnya, stigma bahwa sosok teroris haruslah laki-laki, tidak bisa bergaul dan hidup berkekurangan pun kini dipatahkan dengan adanya kejadian ini.
Seornag pria mencoba mengambil samurai yang dibawa terduga teroris

Lalu bagaimana kita bisa mengenali individu yang mungkin berpotensi menjadi teroris di sekitar kita?
Mantan teroris Al Qaeda, Sofyan Tsauri yang juga seorang mantan anggota Brimob Polri mengungkapkan pandangannya mengenai hal ini.