Kalimat yang Wajib Dihindari Jika Sedang Berpuasa. Jika Niatnya Riya Bisa Bahaya

Tetapi, riya bisa saja terjadi bukan dalam amalan puasa, tetapi dalam perkataan orang berpuasa.

Editor: Fredrikus Royanto Bau
jaybradleylifestyle.com
Puasa 

POS-KUPANG.COM - Berpuasa adalah amalan-amalan yang tersembunyi yang hanya diketahui oleh orang yang menjalankan dan Allah SWT.

Tidak seperti ibadah-ibadah lahir yang lain seperti shalat, haji, atau ibadah-ibadah lahir lainnya.

Tetapi, dalam hadits disebutkan bahwa seorang bisa mengatakan, dirinya sedang berpuasa jika ada seseorang yang meencela dan mengajak dirinya untuk bertengkar.

فإن امرؤٌ قَاتَلَهُ، أو شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إني صائمٌ

Tetapi, yang harus dihindari adalah ketika ingin mengatakan “Saya sedang berpuasa.”

Baca: VIDEO: Tinju Adat di Kampung Focolodorawe Nagekeo

Baca: Luar Biasa! Pria Ini Buka Lapak Jagung Bakar, Begini Penghasilannya Setiap Hari

Ulama fiqih mewanti-wanti agar ketika berkata demikian tidak disertai dengan rasa riya.

Apalagi dalam kondisi yang lain, yang tidak membutuhkan seseorang untuk memberitahu orang lain bahwa dirinya sedang berpuasa.

Maka dari itu perlu dihindari riya saat akan mengatakan bahwa kita sedang berpuasa kepada orang lain.

Menurut Al-Bujairimi dalam kitab Hasiyyatul Bujairimi alal Khatib, memang puasa adalah suatu ibadah yang jauh dan terhindar dari perbuatan riya karena puasa adalah suatu ibadah yang tersembunyi.

Baca: Rossi Sempat Terjatuh Sebelum Kualifikasi

Baca: Diundang Buka Puasa Bersama di Istana, Foto Fahri Hamzah Hormat ke Jokowi Ramai Dibicarakan

Tetapi, riya bisa saja terjadi bukan dalam amalan puasa, tetapi dalam perkataan orang berpuasa yang mengatakan kepada orang lain bahwa dia sedang berpuasa.

Bahkan Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Thabrani.

ومنْ صَامَ يُرائِي فقد أشرَكَ

Artinya, “Barang siapa yang berpuasa namun ia riya, maka dia telah berbuat syirik.”

Hal ini sebagaimana yang kita ketahui bahwa puasa adalah milik Allah dan Allah lah yang akan memberikan pahalanya. Maka puasa itu seharusnya hanya untuk Allah.

Baca: Keterlaluan! Perempuan Ini Buang Bayi yang Baru Dilahirkannya di Septic Tank

Ketika riya dalam berpuasa berarti seolah-olah puasa itu untuk manusia. Inilah yang disebut syirik dalam hadits ini.

Untuk menghindari hal itu, maka Syekh Abu Bakar bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathiy dalam Ianatut Thalibin memberikan saran agar tidak perlu berkata, “Saya sedang berpuasa,” jika ditakutkan ada sifat riya.

Karena yang paling penting adalah bukan berkata demikian, melainkan tujuan dari berkata demikian dalam hadits di atas adalah untuk menasihati (al-wa’du). Bahkan disunnahkan untuk tidak menampakkan bahwa dirinya sedang berpuasa. 

Karena itu dalam berpuasa kita seharusnya bisa menghindari sifat-sifat yang bisa menghilangkan pahala puasa seperti riya. Wallahu a‘lam.

Ibadah Riya

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: ?Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah Ta'ala berfirman: Aku adalah yang maha cukup, tidak memerlukan sekutu.

Baca: CAKEPNYA Sniper Cewek yang Habisi 100 Anggota ISIS Ini! Simak Yuk Foto-Fotonya

Barangsiapa melakukan suatu amalan dengan dicampuri perbuatan syirik kepada Ku, niscaya Aku tinggalkan dia dan (tidak Aku terima) amal syiriknya (HR. Muslim).

Ada saat saat tertentu dalam hidup yang bisa menjerumuskan kita dalam berbuat kebaikan atau beribadah riya (untuk menampak nampakkan).

Seperti menjelang pemilihan umum, banyak calon pemimpin atau wakil rakyat berlomba lomba menampakkan kebaikannya atau ibadahnya. Sedangkan di saat saat lain tidak.

Apalagi walaupun berbeda, beribadah karena Allah dan beribadah riya sangat berdekatan.

Baca: Gara-gara Cantik, Sopir Taksi ini Bikin Penumpangnya Lupa Turun

Sehingga siapa saja bisa terjerumus ke dalam ibadah riya bila tidak hati hati. Karena itu, sangat dianjurkan untuk memurnikan niat dalam beribadah.

Disebutkan dalam Alquran, seseorang yang melaksanakan ibadah shalat bisa terjerumus dalam perbuatan riya dan bahkan munafik.

Misalnya, akan malas atau tak bersemangat melakukannya bila disaksikan orang banyak atau orang yang dikagumi. Hal itu tentunya karena faktor suasana hati, yang bercampur dengan kemunafikan.

Demikian juga kalau mengaji Alquran, akan bersemangat bila menggunakan mikrofon agar didengar orang banyak. Sedangkan bila tidak, tak mau melakukannya.

Ini suatu perilaku yang mengabaikan sifat Allah, yaitu Allah maha mendengar.

Sungguh merugi bagi orang orang yang berbuat riya, walaupun itu kebaikan dan ibadah. Di samping tidak diterima amalnya, juga berdosa. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul, Hati-hati Berkata "Saya Sedang Berpuasa," Kalau Niatnya Riya atau Pamer Syirik Lho

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved