Kisah Hidup Anak Pelaku Bom Bunuh Diri di Sidoarjo. Tolak Doktrin Sang Ayah dan Hidup Seorang Diri
Pendoktrinan itu dilakukan dengan cara mencekoki anak-anak mereka dengan video jihad secara rutin untuk membentuk ideologi anak.
Cara ini dilakukan oleh semua pelaku karena mereka satu jaringan.
2. Menolak Doktrin Ayahnya
AR menolak doktrin kebohongan orangtuanya yang dilakukan untuk adik-adiknya.
Di mana mereka diminta untuk mengaku belajar dengan cara home schooling saat ditanyai oleh tetangga.
Padahal kenyataannya mereka tidak sekolah.
Ternyata usaha ini dilakukan agar anak mereka tidak berinteraksi dengan orang lain.
3. Memilih Hidup Berbeda
Berbeda dari adik-adiknya dan anak pelaku bom lainnya, AR lebih memilih hidup dengan caranya sendiri.
Ia memilih untuk tetap bersekolah hingga hidup dengan sang nenek.
4. Menolak Diajak Jihad
Dikutip dari Tribun Bali terbitan Selasa (15/05/2018), AR mengaku jika ayahnya sering mengajaknya berjihad.
Namun, ia selalu menolak karena merasa tidak sesuai dengan pemikirannya.
AR juga menganggap apa yang dilakukan sang ayah justru bertolak belajang dengan ajaran islam.
5. Rakit Bom dari Internet
Saat dikunjungi oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian AR menceritakan kehidupan sehari-hari ayahnya.