Kisah Hidup Anak Pelaku Bom Bunuh Diri di Sidoarjo. Tolak Doktrin Sang Ayah dan Hidup Seorang Diri

Pendoktrinan itu dilakukan dengan cara mencekoki anak-anak mereka dengan video jihad secara rutin untuk membentuk ideologi anak.

Editor: Djuwariah Wonga
Aksi bom di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) pagi. 

Cara ini dilakukan oleh semua pelaku karena mereka satu jaringan.

2. Menolak Doktrin Ayahnya

AR menolak doktrin kebohongan orangtuanya yang dilakukan untuk adik-adiknya.

Di mana mereka diminta untuk mengaku belajar dengan cara home schooling saat ditanyai oleh tetangga.

Padahal kenyataannya mereka tidak sekolah.

Ternyata usaha ini dilakukan agar anak mereka tidak berinteraksi dengan orang lain.

3. Memilih Hidup Berbeda

Berbeda dari adik-adiknya dan anak pelaku bom lainnya, AR lebih memilih hidup dengan caranya sendiri.

Ia memilih untuk tetap bersekolah hingga hidup dengan sang nenek.

4. Menolak Diajak Jihad

Dikutip dari Tribun Bali terbitan Selasa (15/05/2018), AR mengaku jika ayahnya sering mengajaknya berjihad.

Namun, ia selalu menolak karena merasa tidak sesuai dengan pemikirannya.

AR juga menganggap apa yang dilakukan sang ayah justru bertolak belajang dengan ajaran islam.

5. Rakit Bom dari Internet

Saat dikunjungi oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian AR menceritakan kehidupan sehari-hari ayahnya.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved